Wakil Presiden RI Boediono |
JAKARTA-(IDB) : Wakil Presiden (Wapres) Boediono menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung kebijakan satu China, yakni ke Republik Rakyat China (RRC) atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dalam kebijakan luar negerinya.
"Indonesia senantiasa konsisten dengan kebijakan luar negerinya terhadap RRC. Bahkan, di saat hubungan kedua negara berada pada titik terendah, Indonesia tetap terus konsisten dalam pandangannya akan kebijakan one China policy," kata Wapres dalam santap siang bersama Perdana Menteri (PM) China, Wen Jiabao, di Jakarta, Sabtu.
Wapres mengatakan, Indonesia-China memiliki hubungan yang erat dan panjang sehingga memiliki ikatan tradisional, kultural dan sosial yang mengakar dalam sejarah. Ia mengungkapkan, jejak hubungan Indonesai-China dapat ditelusuri mulai abad-abad pertama masehi.
"Di masa lampau, kerajaan-kerajaan di Indonesia telah mengirimkan misi diplomatik ke Tiongkok, sedangkan para biarawan dari Tiongkok menyebarkan ajaran Budha ke Indonesia. Penyebaran Islam di Jawa juga bisa dikatakan berkat ekspedisi tokoh muslim Tiongkok, diantaranya Admiral Zheng He dan juga beberapa anggota Wali Songo yang terkenal, seperti Maulana Malik Ibrahim," katanya.
Zheng He di masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, dikenal pula dengan nama Laksamana Cheng Ho dan memiliki petilasan di Semarang, Jawa Tengah.
Wapres menyatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan RRC. Sebaliknya juga, RRC menganggap Indonesia sebagai rekan geopolitik yang strategis.
"Hal ini tercermin dalam dukungan yang kuat dari pihak RRT dalam penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955," kata Wapres.
Wapres mengatakan, hubungan yang erat juga tercermin dari sisi perekonomian. Laju perdagangan Indonesia-China terus meningkat. Kerjasama antar keduanyapun juga diharapakan semakin meningkat.
"Kami berkomitmen untuk secara aktif berusaha meningkatkan kerjasama yang ada ke tingkat yang lebih tinggi, sambil mengembangkan hubungan politik dan people to people yang konstruktif, serta menitikberatkannya pada perkembangan ekonomi," katanya.
Wapres mengharapkan, China dapat meningkatkan investasi langsung ke Indonesia sehingga keduanya dapat tumbuh sejahtera bersama.
Kebijakan satu China merupakan kebijakan yang hanya mengakui RRC atau RRT sebagai negara yang sah, dan tidak mengakui Taiwan sebagai negara.
"Indonesia senantiasa konsisten dengan kebijakan luar negerinya terhadap RRC. Bahkan, di saat hubungan kedua negara berada pada titik terendah, Indonesia tetap terus konsisten dalam pandangannya akan kebijakan one China policy," kata Wapres dalam santap siang bersama Perdana Menteri (PM) China, Wen Jiabao, di Jakarta, Sabtu.
Wapres mengatakan, Indonesia-China memiliki hubungan yang erat dan panjang sehingga memiliki ikatan tradisional, kultural dan sosial yang mengakar dalam sejarah. Ia mengungkapkan, jejak hubungan Indonesai-China dapat ditelusuri mulai abad-abad pertama masehi.
"Di masa lampau, kerajaan-kerajaan di Indonesia telah mengirimkan misi diplomatik ke Tiongkok, sedangkan para biarawan dari Tiongkok menyebarkan ajaran Budha ke Indonesia. Penyebaran Islam di Jawa juga bisa dikatakan berkat ekspedisi tokoh muslim Tiongkok, diantaranya Admiral Zheng He dan juga beberapa anggota Wali Songo yang terkenal, seperti Maulana Malik Ibrahim," katanya.
Zheng He di masyarakat Indonesia, khususnya Jawa, dikenal pula dengan nama Laksamana Cheng Ho dan memiliki petilasan di Semarang, Jawa Tengah.
Wapres menyatakan, Indonesia merupakan negara pertama yang mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan RRC. Sebaliknya juga, RRC menganggap Indonesia sebagai rekan geopolitik yang strategis.
"Hal ini tercermin dalam dukungan yang kuat dari pihak RRT dalam penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955," kata Wapres.
Wapres mengatakan, hubungan yang erat juga tercermin dari sisi perekonomian. Laju perdagangan Indonesia-China terus meningkat. Kerjasama antar keduanyapun juga diharapakan semakin meningkat.
"Kami berkomitmen untuk secara aktif berusaha meningkatkan kerjasama yang ada ke tingkat yang lebih tinggi, sambil mengembangkan hubungan politik dan people to people yang konstruktif, serta menitikberatkannya pada perkembangan ekonomi," katanya.
Wapres mengharapkan, China dapat meningkatkan investasi langsung ke Indonesia sehingga keduanya dapat tumbuh sejahtera bersama.
Kebijakan satu China merupakan kebijakan yang hanya mengakui RRC atau RRT sebagai negara yang sah, dan tidak mengakui Taiwan sebagai negara.
Sumber: Antara
0 komentar:
Posting Komentar