Rabu, April 20, 2011
0
JAKARTA-(IDB) : Alat Utama Sistem persenjataan (Alutsista) yang kini dimiliki TNI AD untuk mempertahankan kedaulatan Negara RI, dinilai belum sepenuhnya menggunakan teknologi canggih yang layak untuk mempertahankan negara. Pasalnya, masih ada sejumlah Alutsista yang mempergunakan teknologi Tahun 1958-1960an yang masih dipergunakan.

"Kita masih mempergunakan persenjataan jenis ANX atau ANEX untuk Yon Kavaleri yang merupakan Alutsista buatan Tahun 1958-1960 yang sudah ketinggalan jaman. Meski, kita melakukan upaya-upaya untuk retrofit sesuai dengan kemampuan negara. Kalau kemampuan bagus, maka kita lakukan retrofit di dalam negeri. Tapi, jika tidak kita harus melakukan pengadaan tehnologi yang mutakhir," ujar Asisten Operasional (ASSOPS) KSAD Mayjend Hariyadi Soetanto.

Hal ini Hariyadi di areal Air Shooting Range Desa Pandanwangi, Kecamatan Tempeh, Lumajang, Selasa (19/4/2011). ASSOPS KSAD tengah meninjau uji-coba Alutsista baru berupa meriam Howitser kaliber 105 yang didatangkan dari Korea Selatan ini menyatakan, sejauh ini TNI AD masih memiliki persenjataan untuk pertahanan yang berumur.

Selain itu, menurut Hariyadi, kekurangan yang lainnya adalah berkaitan dengan penambahan Skuadron Penerbangan (Penerbang TNI Angkatan Darat) dan melengkapi Alutsista di Yon Kavaleri.

"Yang perlu ditambah atau dilengkapi di TNI AD, adalah skuadron Penerbangan dan melengkapi Yon Kavaleri yang mempergunakan Alutsista-Alutsista baru. TNI AD sejauh ini baru memiliki 3 Skuadron saja. Idealnya adalah 12 Skuadron karena tiap wilayah negara kita adalah kepulauan. Jadi TNI AD masih perlu penambahan Skuadron Penerbad," jelasnya.

Untuk penambahan kemampuan tempur taktis dan Alutsista TNI AD ini, diakui Hariyadi masih terkendala oleh anggaran. "Tapi, untuk anggarannya bukan kapasitas saya untuk menjawab. Meski, anggaran Alutsista TNI AD sejauh ini mecanggih.

"Untuk Alutsista, TNI AD punya senjata serbu yang sangat bagus. Diantaranya, kita punya SS 2 Varian 1 sampai dengan SS 2 Varian 5 yang nantinya yang akan diselesaikan oleh PT Pindad. Dimana varian-varian ini menggunakan optical fight dan ada yang tidak. Tapi secara umum bagus,” jelasnya.

Penambahan kemampuan Alutsista ini, dikatakan Hariyadi merupakan bekal bagi TNI AD untuk menjaga kadaulatan negara dari berbagai ancaman. "Ancaman nyata yang dihadapi negara, yang berkaitan dengan upaya-upaya memecah belah bangsa. Kita harus memperkuat pertahanan negara, jangan sampai diobok-obok. Kan tidak bisa kita biarkan begitu saja," tandasnya.mang belum ideal," ungkapnya.

Meski dihadapkan dengan sejumlah kekurangan, sejauh ini TNI AD telah mulai memperbaharui kemampuan Alutsistanya dengan teknologi canggih.

"Untuk Alutsista, TNI AD punya senjata serbu yang sangat bagus. Diantaranya, kita punya SS 2 Varian 1 sampai dengan SS 2 Varian 5 yang nantinya yang akan diselesaikan oleh PT Pindad. Dimana varian-varian ini menggunakan optical fight dan ada yang tidak. Tapi secara umum bagus,” jelasnya.

Penambahan kemampuan Alutsista ini, dikatakan Hariyadi merupakan bekal bagi TNI AD untuk menjaga kadaulatan negara dari berbagai ancaman. "Ancaman nyata yang dihadapi negara, yang berkaitan dengan upaya-upaya memecah belah bangsa. Kita harus memperkuat pertahanan negara, jangan sampai diobok-obok. Kan tidak bisa kita biarkan begitu saja," tandasnya.

Sumber: Detik

0 komentar:

Posting Komentar