MEDAN-(IDB) : Kapal
Perang Republik Indonesia (KRI) Usman Harun 359 buatan Inggris
bersandar di dermaga 104 Pelabuhan Belawan, Sabtu (20/9) sekira pukul
11.25 WIB. Kedatangan kapal perang yang sempat mendapat protes dari
Pemerintah Singapura itu disambut Dan Lantamal I Belawan Laksamana
Pertama TNI Pulung Prambudi beserta staf.
Namun sayang kedatangan kapal perang kebanggaan bangsa
Indonesia itu dilarang diliput oleh pihak Lantamal I Belawan. "Gak boleh
diliput," kata Perwira Penerangan Lantamal I Belawan Kapten Laut Umar
kepada sejumlah wartawan di dermaga Pelabuhan Belawan, tanpa menjelaskan
alasan pelarangan.
Sementara Kadispen Lantamal I Mayor Laut Syaiful sebelumnya mengatakan, kedatangan KRI Usman Harun dilarang untuk diekspos karena berbau politik. "Pimpinan melarang kedatangan KRI Usman Harun untuk diliput media," katanya.
Sementara Kadispen Lantamal I Mayor Laut Syaiful sebelumnya mengatakan, kedatangan KRI Usman Harun dilarang untuk diekspos karena berbau politik. "Pimpinan melarang kedatangan KRI Usman Harun untuk diliput media," katanya.
Pantauan MedanBisnis, sebelum
kapal bersandar sejumlah pejabat teras dan keluarga Lantamal I sudah
menunggu di pinggir dermaga. Sementara Dan Lantamal I Belawan Laksamana
Pertama TNI Pulung Prambudi baru tiba di dermaga sesaat kapal hendak
bersandar.
Masyarakat pekerja Pelabuhan Belawan yang sedang melakukam aktivitasnya di Pelabuhan Belawan pun menyempatkan diri untuk menyaksikan kedatangan kapal perang kebanggan Indonesia yang namanya diambil dari nama dua prajurit Marinir yang dituduh Pemerintah Singapura sebagai teroris pelaku pengeboman Singapura pada tahun 1960.
Kendati Pemerintah Singapura itu melakukan protes atas penabalan nama tersebut, namun Pemerintah Indonesia tetap berkeras dengan nama itu karena kedua prajurit Marinir yakni Usman dan Harun itu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Masyarakat pekerja Pelabuhan Belawan yang sedang melakukam aktivitasnya di Pelabuhan Belawan pun menyempatkan diri untuk menyaksikan kedatangan kapal perang kebanggan Indonesia yang namanya diambil dari nama dua prajurit Marinir yang dituduh Pemerintah Singapura sebagai teroris pelaku pengeboman Singapura pada tahun 1960.
Kendati Pemerintah Singapura itu melakukan protes atas penabalan nama tersebut, namun Pemerintah Indonesia tetap berkeras dengan nama itu karena kedua prajurit Marinir yakni Usman dan Harun itu ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Sumber : MedanBisnis
Seharusnya Indonesia punya alasan yuridis utk menekan Singapore ttg pemulangan para koruptor bersama uang gasakannya yg ngendon di sana. Yg terjadi malah sebaliknya, Singapore lah yg berani ngungkit-ngungkit duluan perihal pahlawan Usman & Harun yg telah gugur membela tanah air,,!
BalasHapusnegara kalau sudah kuasai maling yaris jadi negara linglung , semenjak kapan Indonesia keok sebelum perang ?? menghadapi negara kutu busuk singapore nkri yaris tak berdaya .
BalasHapusmemalukan terasa sekali kita kita bak hudup di negara comberan ....ama negara kutu Singapore ajaaa Indonesia gemetar gemetar ....kapal bekas baru di belli harus main PETA umpet .