Selasa, September 23, 2014
0
BATAM-(IDB) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo berangkat langsung dari Australia menuju Batam, Kasad tiba di Batam pada hari Senin malam langsung mengunjungi empat orang prajurit yang menjadi korban penembakan yang di rawat di rumah sakit Umum Fatimah Batam, selanjutnya pada hari Selasa 23 September dilanjutkan mengunjungi prajurit Batalyon Infanteri 134/Luas Sakti di Markas Batalyon, untuk memberikan motivasi prajurit pasca terjadinya penembakan terhadap 4 anggota Yonif 134/LS yang dilakukan oleh oknum anggota Polri pada hari Minggu malam, 21 September yang lalu.


“Saya bangga terhadap mereka, bahwa mereka menunjukan prajurit yang bermental baja, bermoral dan bermoril tinggi serta profesional,” tegas Kasad.


Menurut Kasad saat berkunjung malam sebelumnya dikatakan oleh Komandan Yonif 134/LS Mayor Inf Johan Marpaung kalau berniat menghancurkan markas Brimob tidak kurang 10 menit bisa mereka lakukan, tetapi mereka sadar panglima tertinggi mereka adalah hukum, negara kita adalah negara hukum, bahwa mereka sadar mitra mereka adalah kepolisian, kepolisian saudara mereka dan teman seperjuangan mereka dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.


Kasad sangat menyesalkan terjadinya penembakan terhadap ke empat prajurit Yonif 134, “Apapun alasannya polisi tidak boleh menembak orang yang tidak bersenjata, ” tegasnya.


Kasad tidak mempermasalahkan bagaimana proses kejadian di TKP depan perumahan Asri, tetapi laporan yang diterima Kasad bahwa empat orang prajurit Yonif 134/LS yang mengetahui dua rekannya tertembak mereka mengikuti orang yang menembak rekannya tadi dan melihat motor trail dan 3 kendaraan masuk ke markas Brimob, maka empat prajurit yang mengetahui tadi, yaitu Praka Eka Basri, Pratu Eko Saputra, Pratu Ces Budiman dan Pratu Renaldi mendatangi Markas Brimob, mereka datang secara baik-baik ke penjagaan Brimob pada saat mereka datang anggota Brimob tersebut kokang senjata dan lari kedalam dan bilang bahwa mereka diserbu.


Menurut Kasad, mereka datang ke Markas Brimob sama sekali tidak bersenjata dan mereka berpakaian preman karena selesai apel kembali Ijin Bermalam (IB), pada saat itu di depan Markas Brimob ada perintah serang dan mereka dikejar, yang bernasib jelek adalah Praka Eka Basri tertangkap dibawa kedalam kemudian pratu Eko Syahputra yang tertembak kakinya dan pratu Cesbudiman dan Selamet Riyadi melaporkan pada Pasi Intel dan Komandan Kompi markas serta Komandan Seksi Pionir dan Munisi (Dansipimu) untuk datang kesana meminta Wakasat Brimob agar prajurit yang bernama Praka Eka Basri untuk dikembalikan, namun tidak dikembalikan lalu Pasiintel mengatakan apakah abang akan membiarkan prajurit saya mati digebukin anggotanya, akhirnya Dansat Brimob memerintahkan anggotanya untuk mengeluarkan, pada saat itu sebelum dikeluarkan selang beberapa lama terdengar tembakan, pengakuan dari Praka Eka Basri bahwa dia ditembak di dalam asrama sebelum keluar.


Dalam kejadian ini Kasad sudah berkordinasi dengan Kapolri untuk segera membuat tim Investigasi Gabungan dalam mengusut kejadian ini secara jujur, tuntas dan tegas sehingga masyarakat akan tahu kejadian sebenarnya.


Pada kesempatan itu juga kasad beserta rombongan pejabat TNI AD lainnya menuju Markas Polda Kepri untuk melaksanakan rapat bersama Wakapolri untuk membahas tindak lanjut penyelesaian kejadian tersebut.
Sumber : TNI AD

0 komentar:

Posting Komentar