Senin, Mei 26, 2014
12
MANILA-(IDB)  : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan bahwa Pemerintah Indonesia telah mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada Malaysia terkait sengketa di perairan Tanjung Datok, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat (Kalbar).

"Kita sudah mengirim pesan yang jelas dan tegas kepada Malaysia, mari kita selesaikan dengan serius. Indonesia sangat serius. Kita tidak perlu menggunakan cara lain, apalagi kekuatan militer, tapi harus serius. Ini semangat kita," kata Presiden dalam konferensi pers di Manila, Filipina, Sabtu, menjelang bertolak kembali ke Tanah Air.

Terkait Tanjung Datuk, Presiden mengatakan bahwa berdasarkan laporan Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Malaysia ingin membangun mercusuar untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan navigasi.

"Tetapi, karena Tanjung Datuk itu masih menjadi wilayah yang dipersengketakan, tentunya tidak baik kalau membangun begitu saja," kata Kepala Pemerintahan RI.

Oleh karena itu, kata Presiden, Indonesia mengundang pertemuan untuk membahas hal itu.

"Yang saya ketahui, sudah dihentikan pembangunan itu, dan kalau dibutuhkan pembangunan mercusuar untuk
keselamatan pelayaran, untuk kepentingan navigasi khususnya saat cuaca buruk, kita bisa bangun bersama, Indonesia Malaysia, dan tidak boleh ada identitas negara," kata Presiden,

Presiden juga mengemukakan bahwa Malaysia memberikan respon positif.

Presiden kembali menegaskan bahwa Indonesia akan menyelesaikan setiap sengketa perbatasan secara damai melalui saluran politik dan diplomasi selaras dengan hukum internasional.

"Niat baik Indonesia seperti ini jangan disia-siakan," demikian Presiden Yudhoyono.




Sumber : Antara

12 komentar:

  1. TAKUT BEYE. BANCI Y BEYE.. BEYE GAK PUNYA KONTOL.MAKANYA TAKUT. BEYE BEYE BEYE PIYE TO.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe...sapar, Jangan Mengatai diri sendiri...hehehe...

      Hapus
    2. Mukamu mirip ucapanmu..haha

      Hapus
  2. terus mau kalian itu apa?? perang??? sana gih luh parng..!!!
    dasar antek malon

    BalasHapus
  3. Tegasnya dimana???
    Wah kalo begini, sedikit demi sedikit wilayah NKRI akan hilang dech!
    Semoga Presiden RI berikutnya bisa lebih berani dalam mengambil keputusan.

    BalasHapus
  4. Hei broo...
    ini bukab masalah tegas atau tidak tigas.
    ini masalah perdamaian
    indonesia itu negara yang cinta damai
    tidak ada yang namanya perang berakhir dengan kebahagiaan,yang ada malah kesedihan,kesengsaraan.
    melakukan sesuatu itu bukan hanya pake perasaan tapi juga pake akal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas ente kira bngun negara itu gampang apa. contoh yg jlas liat aja tuh timor leste. Stelah psah sma nkri mreka jd sengsara.

      Hapus
  6. jawaban tegas ?? ...hanya negara indonesia di jagat raya ini punya kebijakan ga masuk akal ,di caplok malah gajak bareng pembangunan mercu suar .
    msklum ajaa..kalau sampai ga nurut harta harta di simpan di luar negeri bisa di bongkar ke publik .

    BalasHapus
  7. Sudah jelas bung atau anda tidak mengerti?
    Klu gk ngerti kami maklum dengan komen anda

    BalasHapus