Selasa, April 01, 2014
10
JAKARTA-(IDB) : Ketua Komisi I DPR, Mahfudz Siddiq mengatakan Indonesia belum memodernisasi peralatan radar militer pantai dan udara. Sebab menurutnya Indonesia masih berfokus pada pengadaan alutsista utama (senjata dan kendaraan tempur).

“Untuk Angkatan Udara alutsista pendukungnya masih radar lama dan belum semua pangkalan udara militer dilengkapi radar,” kata Mahfudz Siddiq ketika dihubungi Republika, Senin (31/3).

Mahfudz mengatakan sebagian besar radar militer Indonesia sudah tidak berfungsi optimal. Ini karena radar yang digunakan sudah tidak moderen. Menurut Mahfudz anggaran alutsista sebesar Rp 120 triliun selama 2009 sampai 2014 tidak  memadai.

“Memang diakui dalam rencana strategi (renstra) 2014 belum bisa biayai radar militer,” ujarnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengusulkan agar ada peningkatan anggaran alutsista periode 2014 – 2019. Mahfudz mengatakan modernisasi radar militer udara dan pantai sudah tidak bisa ditunda. Pasalnya lalulintas udara dan perairan Indonesia sudah semakin padat.

“Saya usulkan belanja alutsista periode berikut Rp 200 triliun,” katanya.

Mahfudz menolak belanja alutsista TNI tidak tepat guna. Dia menjelaskan fungsi alutsista tidak optimal karena belanja alutsista tidak dilakukan dalam paket menyeluruh. Mahfudz mencontohkan, saat membeli pesawat Sukhoi, Indonesia tidak sekaligus membeli persenjataan Sukhoi. “Pembeliannya bertahap karena keterbatasan anggaran,” ujarnya.



Sumber : Republika

10 komentar:

  1. Ini baru berita yg bisa menggegarkan asean...harap terwujudkan pd kabinet dan presiden baru nanti

    BalasHapus
  2. Anggota DPR keliatan gagahnya kalo dah mau abis masa KERJAnya :d hahaha nambah lg pak 300T buat beli lontong.

    BalasHapus
  3. Mantap klo boleh 500 terliun belanja pertahan yg canggih rudal jarak jauh

    BalasHapus
  4. Boleh juga tu usul...manstap

    BalasHapus
  5. kali ini yg mengajukan lebih dulu malah DPR, mantabz..

    BalasHapus
  6. kekompakan pendapat antara pemerintah dan DPR mengenai perkuatan TNI sangat membahagiakan...

    BalasHapus
  7. Utk waktu 5 thn, 200 trilyun, walaupun msh kecil, syukurlilah berarti DPR msh ada niat utk memperhatikan pertahanan bangsa.

    BalasHapus
  8. ini baru berita sedap. seperti makanan bagi rakyatnya. Iya deh emang masih masuk akal kalo belanja alutsista di putaran 200 trilyun. Karena besar dan gedenya wilayah udara kita seperti eropa. Harap dipikirkan bagi siapapun calon presiden indonesia, untuk tidak cuek jagain wilayah udara dan laut kita. Tanggung jawab kepada Tuhan, rakyat, dan negara adalah menjaga aset yang sudah dikaruniakan kepada kita. hehehe. Bukan untuk berperang

    BalasHapus
  9. 200 triliun berarti $ 20 milyar dolar , cuma kalau hanya barang rongsokan apalah guna broo...belli senjata alutsista vetnam patut di tiru konsekuwen ga noleh kesana kemari berakhir besi tua di boyong habis , vetnam soal akusisi alutsista sudah jadi pembicaraan pegamat meliter di beijing ...di segani karna kualitas senjata yg di belli jauh di atas di indonesia contoh : ks kilo class 8 buah , fregat class kontinyu saban tahun di akusisi , pertahanan udara dari s 300 dan pantsir s1 sudah berdatangan ,plus ribuan tank mbt . Sebaliknya nkri akusisi alutsista silahkan nilai sendiri dan tayak ke para ahli senjata independen .

    BalasHapus