Selasa, Februari 18, 2014
5
TANJUNG REDEB-(IDB) : Luas wilayah kerja yang tidak berbanding dengan sarana dan prasarana menjadi salah satu faktor tidak maksimalnya pengawasan perairan di Berau oleh pos TNI AL Berau yang berada di Kecamatan Sambaliung. Pos ini mengawasi wilayah perairan dari wilayah Tanjung Redeb hingga Kecamatan Talisayan. Seperti disampaikan Komandan Pos Angkatan Laut (Danpos AL) Sambaliung, Lettu (p) Incek Ali Kasim, Senin (17/2) kemarin.

Keterbatasan sarana menurutnya menjadi kendala utama belum optimalnya kinerja Pos AL dalam mengamankan sejumlah aktifitas yang dinilai perlu perngawasan guna menghindari terjadinya pelanggaran diperairan Berau tersebut. Setelah 5 tahun, sampai saat ini seluruh armada yang digunakan di Pos AL Sambaliung belum satupun yang diganti dalam program peremajaan. Kondisi ini yang merupakan salah satu kendala dalam aktifitas keseharian utamanya dalam melakukan pengawasan berupa patroli rutin maupun penertiban saat diperlukan. "Yah kalau mau dibilang itu masalahnya ya bisa juga, namun memang kita akui, sarana dan prasarana kami yang ada sekarang sudah kurang memadai, tidak hanya 70 persen bisa dikatakan sisa 40 persen saja kondisi peralatan kita," ungkapnya, Senin kemarin.

Untuk menjaga kelestarian sarana yang dimiliki, setiap kali usai melakukan operasi, pihaknya melakukan perawatan. Wilayah operasi yang luas hingga mencapai perairan di Kecamatan Talisayan, selain memerlukan cost operasional yang cukup tinggi juga membutuhkan fasilitas yang prima. "Namun dengan keterbatasan ini kita tetap komitmen melaksanakan tugas dengan baik, melakukan pengawasan pada semua aktifitas perairan yang ada, ini yang menjadi komitmen kami bersama anggota juga,"lanjut Ali.

Mengakali keterbatasan yang ada, Pos AL disebutkan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait lain termasuk pos AL lain yang ada di Maratua dan Derawan. "Kita saling koordinasi, minta informasi akurat untuk pengawasan kapal yang akan berangkat atau menuju ke sini (Tanjung Redeb)," jelasnya.

Ditanya mengenai kerawanan pelanggaran diperairan wilayah kerjanya, Ali Kasim menyebutkan sejauh ini masih dalam kategori aman. Selama bertugas di Berau, Ali mengaku tidak mengalami masalah serius  dalam menjalankan tugasnya, termasuk tingkat pelanggaran seperti penyeludupan dan kegiatan illegal lain yang tergolong rendah.

Potensi kerawanan yang kemungkinan terjadi? "Ya pencurian telur penyu, illegal logging, dan adalah yang lainnya, hanya saja tingkatannya masih rendah, akalu ada yang lolos, ya mungkin memang karena itu tadi keterbatasan difasilitas kami dan juga informasi yang tidak akurat," tandasnya.




Sumber : Sapos

5 komentar:

  1. Andaikan saya pengusaha kaya raya saja, nggak usah diminta akan saya benahi barak dan berbagai fasilitas di sana. Dengan dana 5M saja, saya yakin punggawa negeri kita bisa bertugas dengan nyaman. Atau ada yang mau rame2 patungan? Saya mau nyumbang 1juta.

    Salute for you guys, marines !!!

    BalasHapus
  2. Moga pak president g cuma MENDENGAR.

    BalasHapus
  3. TNI kita sekarang OK banget. Kalau pada jaman ORBA menghadapnya ke dalem, menghadapi rakyat Indo sendiri, sekarang kita merasa punya pelindung - karena menghadapnya ke luar. Tinggal polisi yang belum OK. Perlu reformasi diri sendiri, seharusnya menghadapnya ke penjahat. Tangkepin tuh para penjahat. Jadi rakyat bisa hidup tenang karena hukum ditegakkan dengan benar.

    BalasHapus
  4. Buat ano 08.14 sy salut dengan pemikiran anda, saya yakin anda tulus koment sprti itu sebab sy pun sering skl punya pemikiran seperti itu. Anda nasionalis sejati.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalo pejabat kita punya pemikiran spt itu tentu TNI tidak kewalahan dilapangan ,sudah terpencil prasarana kurang lagi ,saya dukung ano 08.14 jadi pejabat tapi jangan ikut-ikutan prjabat yg korupsi ya............

      Hapus