Senin, Februari 17, 2014
5
JKGR: Bagaimana kabar anda Jalo ?  
Jalo: Sehat, baik. Apa yang mau kita bahas ?

JKGR: Apa komentar anda dengan tawaran Saab Swedia yang menyediakan 100 ToT jika Indonesia membeli Gripen NG ?
Jalo: Setuju saja, tapi fokus dulu ke SU-35. Jika SU-35 sudah deal, baru kita usulkan ke Kemenhan untuk beli JAS 39.

JKGR: Bagaimana dengan kekuatan bawah laut Indonesia ?
Jalo: Saya pernah bertemu dengan seorang pejabat berpengaruh di TNI AL.Setelah didesak, akhirnya dia mau cerita soal misteri kapal selam 412. Mungkin saya tidak akan menceritakan semua. Iini boleh percaya atau tidak. Saat pembelian kapal selam whiskey dari Rusia, negara kita dapat bonus untuk proyek kapal selam baru. Kapal Selam ini bukan untuk diberikan, tapi untuk dipinjamkan termasuk pelatihan.

Saat era Pak Harto, kapal selam ini akhirnya muncul, Papa Beruang merencanakan memberikan pelatihan, namun terkendala arah militer kita yang condong ke blok barat. Setelah  Soeharto tumbang, akhirnya kita diberikan pelatihan dan dipinjam KS-nya untuk menjaga kedaulatan kita, Itu saat era presiden (?). Untuk jumlah ada satu unit. Mudah-mudahan informasi ini bener. Bapak ini seorang pamen di institusi AL.

JKGR: Rencana pembelian KS Kilo, apakah ada perkembangan ?
Jalo: Hingga saat ini tim yang akan menjajaki pembelian KS Kilo/Amur Class belum berangkat. Tidak tahu. In sya’a Allah pertengahan tahun sudah ada release resminya. Amin.

JKGR: Lalu rencana pembelian Su-35 ?
Jalo: Kabar soal Su-35 akan keluar tahun ini. Kemenhan masih membahas 3 tipe yang masuk list TNI AU, baik anggaran dan ToT-nya. Pemilihan ini juga membahas soal ancaman dan efek deteren-nya. Su- 35 jadi prioritas. Di bawahnya ada JAS 39 Grippen dan pesawat AS yang rawan embargo.

JKGR: Proyek KFX/ IFX sendiri, bagaimana ?
Jalo: Tadi saya kebetulan ikut di Halim Perdanakusuma (13/02/2014). Sempat berbincang soal KFX/IFX. Untuk prototipe pesawat, direncanakan selesai pada tahun 2020 dan produksi massal akan dilaksanakan pada 2025. Untuk generasinya, apakah gen 5 atau 4++, itu tergantung pengembangan sekarang sampai pembuatan prototipe. Proyek ini tampaknya akan jalan terus.

JKGR: Yang paling ditunggu-tunggu forum Warjag, bagaimana dengan sistem pertahanan udara S-300 ?
Jalo: Tadi di Halim saya sempat bertanya soal S-300. Kata KSAU, untuk pertahanan jarak menengah masih digodok. Mungini lama ya…Tapi untuk pertahanan 100 km tetap menggunakan flanker. Nah menurut KSAU, saat ini TNI AU belum tertarik untuk Arhanud jarak sedang, karena kalau dilihat fokusnya pada Su-35.

JKGR: Soal pengembangan roket Indonesia ?
Jalo: Kemarin saya bertemu KSAD di Balai Kartini, Jakarta 13/02/2014. Kata KSAD, saat ini Lapan akan bekerja sama dengan industri rudal di Jerman. Namanya saya lupa… Dan juga kita sedang membangun bahan propelan di Subang – Jawa Barat dan bahan ini sudah memnuhi 20%… Mudah-mudahan tahun 2016, kita sudah bisa membuat propelan sendiri. Semoga berhasil.

JKGR: Terima kasih informsi dan waktunya, Jalo.
Jalo: No problem Bro !. Senang berbagi informasi dengan teman-teman semua, demi Indonesia dan TNI yang lebih maju.




Sumber : JKGR

5 komentar:

  1. Atur ajaaadehh....walau sesungguh nya arrikel percakapan di atas muncul karna ada...mau pemilu faktanya dari duluu mereka diam ke.asikan di kawal kesana kemari hanya bikin rakyat gos gosan belli bensin buat petinggi negara . Terserah orang orang america di istana mau bicara apa ?.... itu urusan mereka .

    BalasHapus