Selasa, Desember 03, 2013
0
BATAM-(IDB) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, membaca prediksi tantangan nasional ke depan, menuntut TNI untuk terus memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan, guna menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.
 
"Sebagai bagian kekuatan TNI, Satuan Penanggulangan Teroris (Satgultor) TNI harus memiliki kemampuan taktis dan strategis, serta mobilitas dan daya tempur yang efektif menghadapi berbagai trouble spot yang terjadi di berbagai wilayah NKRI," kata Jenderal Moeldoko, saat menutup Satgultor TNI tahun 2013, di geladak KRI Banda Aceh, di perairan Batam, Kepulauan Riau, Sabtu (30/11).


Dikatakannya, latihan Satgultor TNI harus dilakukan secara bertahap dan berlanjut dengan mengedepankan interoperability Sat-81, Denjaka dan Satbravo’90 serta unsur-unsur bantuan lainnya seperti intelijen, baik pada aspek manajemen tempur, taktik dan strategi, dalam rangka mencapai nilai-nilai profesional, yaitu kehormatan, integritas, kepercayaan, keunggulan dan soliditas.


Selain itu Panglima TNI juga menyampaikan terima kasih kepada Direktur Gladi dan seluruh jajarannya yang telah menyiapkan latihan ini dengan baik hingga sehingga tidak terjadi kecelakaan (zero accident).


"Saya menyampaikan terima kasih kepada Direktur Gladi, juga kepada Sat-81 Gultor Kopassus, Denjaka Marinir-TNI AL dan Denbravo’90 Paskhas yang telah melakukan latihan ini dengan baik tanpa ada kecelakaan," ujar Jenderal Moeldoko.


Khusus kepada peserta latihan, Panglima TNI juga berpesan agar meningkatkan latihan dari waktu ke waktu. "Sebagai prajurit TNI, tidak ada cita-cita kecuali menjadi prajurit profesional. Caranya, “Latihan, latihan dan latihan!”


Sebelum menutup Latihan Satgultor TNI 2013, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Bersenjata Singapura dan sejumlah Perwira Tinggi TNI dari masing-masing Angkatan melihat aksi para prajurit TNI yang terlibat Latihan Satgultor TNI, yang berasal dari Satgultor 81/Kopassus, Denjaka/Marinir, Denbravo’90/Paskhas. 


Dalam skenario latihan, kapal Indonesia dibajak teroris di perairan Batam. Dengan profesional dari kekuatan Tri Matra, didukung manuver pesawat yang melakukan penerjunan di laut maupun di kapal sasaran, Sea Rider yang bergerak cepat mendekati sasaran, serta gerakan helikopter yang menerjunkan prajurit TNI ke sasaran, akhirnya teroris yang menguasai kapal dapat dilumpuhkan sekaligus menangkap gembong teroris dalam waktu singkat.


Latihan Satgultor TNI tahun 2013 ini melibatkan 406 personel TNI. Di antaranya 43 orang penyelenggara, 14 Kosatgas, 22 Sat-81, 30 Denjaka, 22 Denbravo’90 dan 275 unsur pendukung.

Peralatan tempur yang digunakan, antara lain: 1 unit Hercules C-130, 2 unit Helly Bell TNI AL, 1 unit Cassa TNI AL, 1 unit KRI LPD, 4 unit Sea Rider, 6 unit Rubber Duck dan 10 unit PK SAR. 




Sumber : JPNN

0 komentar:

Posting Komentar