BENGKULU-(IDB) : Menteri Negara Riset dan Teknologi Gusti Muhamad Hatta menyatakan
pembangunan stasiun satelit di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara,
Provinsi Bengkulu, dibatalkan.
"Sebab, dari penelitian dan rekomendasi para ahli, lokasi di Biak,
Papua, lebih tepat sehingga rencana di Enggano dibatalkan," katanya di
Bengkulu, Sabtu (30/11).
Ia mengatakan hal itu saat membuka seminar Himpunan Perawat Gawat Darurat dan Bencana Indonesia (Hipgabi) di Bengkulu.
Menurut dia, pembangunan satelit di Pulau Enggano, Bengkulu, menjadi
salah satu rekomendasi dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(Lapan).
Namun, setelah dilakukan kajian dan penelitan, lokasi di Biak, lebih tepat untuk peluncuran satelit.
"Bahkan, peneliti dari India dan Rusia juga berencana memasang alat peluncuran satelit di Biak, Papua," katanya.
Meski tidak terealisasi di Enggano, Menristek menyampaikan terima
kasih atas dukungan dan masyarakat Bengkulu terhadap rencana pembangunan
stasiun tersebut.
Selain membangunan stasiun peluncur satelit, pemerintah saat ini juga
sedang mengupayakan pemindahan teropong bintang yang ada di Lembang
Bandung Jawa Barat, ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sebelumnya, Lapan sudah melakukan survei lokasi pembangunan stasiun
peluncuran satelit di Pulau Enggano, berjarak 106 mil laut dari Kota
Bengkulu.
Tim survei dari Lapan dan Pemerintah Provinsi Bengkulu, bahkan menetapkan tiga calon lokasi pembangunan yang sudah disurvei.
Ketiga lokasi tersebut berada di bagian selatan pulau atau masyarakat
menyebutnya "sebalik" pulau karena tidak ada permukiman di kawasan itu.
Sumber : BeritaSatu
Bagus pak Rusia diajak main2 di Papua biar gerah tuh USA dan AUS .... akakakak
BalasHapusKlo RRC nya di enggano he.....
Hapus;(( gagal dong RX550 meluncur bulan ini...
BalasHapus