SBY_JKT-(IDB) : Dua Pesawat hasil karya terbaik anak
bangsa jenis Pesawat Angkut Militer CN-295 dan Pesawat Patroli Maritim
CN-235 bertolak menuju Brunei Darussalam guna dipromosikan dan
dipamerkan dalam ajang BRIDEX 2013. Pameran dan Persidangan Pertahanan
Antarabangsa Negara Brunei Darussalam atau Brunei International Defence Exibition & Coference (BRIDEX) 2013 merupakan pameran yang ke – 4 diselenggarakan pemerintah kerajaan Brunei Darussalam.
Pesawat CN-295 sebagai produksi bersama
PT Dirgantara Indonesia (DI) dengan Airbus Military Spanyol
diberangkatkan dari Lanud Halim Perdana Kusama, Jakarta Senin (2/12)
dengan membawa rombongan yang dipimpin Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie
Sjamsoeddin, bersama Dirut PT. Dirgantara Indonesia, Budi Santoso,
Anggota Tim Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), serta beberapa
pimpinan redaksi media.
Sementara itu pesawat CN-235 Patroli
Maritim (Patmar) berangkat dari Lanud Angkatan Laut Juanda, Surabaya
pada hari yang sama dengan membawa personel khusus dari Penerbang
Angkatan Laut untuk mendukung selama kegiatan pameran berlangsung.
Tidak sekedar dipamerkan, rencananya dua pesawat buatan PT. DI ini akan melaksanakan kegiatan “joy flight” (uji terbang) dengan mengundang Raja Brunei Sultan Hasan Bolkiah serta para pejabat pertahanan dari negara-negara lain untuk ikut terbang.
Para peserta Joy Flight diajak ikut
merasakan pengalaman perjalanan udara yang nyaman dengan dilengkapi
fasilitas canggih untuk menunjang tugas operasi militer maupun operasi
nir militer bagi pengguna. Dua pesawat terbaru produksi PT. Dirgantara
Indonesia ini dijadwalkan mengikuti pameran BRIDEX 2013 di Brunei
Darussalam mulai tanggal 2 sampai dengan 6 Desember 2013.
Pameran BRIDEX yang diselenggarakan pada
2-6 Desember 2013 di International Conference Centre, Jerudong, Brunei
Darussalam mempertemukan produsen terkemuka di dunia dibidang pertahanan
dan keamanan. Forum pameran BRIDEX juga menyediakan platform yang
sangat baik membangun aliansi atau kemitraan untuk mendapatkan peluang
bisnis baru di wilayah Asia Tenggara yang berkembang pesat.
Kementerian Pertahanan RI bersama
industri pertahanan strategis dalam negeri, khususnya industri
penerbangan Indonesia diharapkan memperoleh peluang dalam upaya
memasarkan produk Alutsista menembus pasar internasional.
Sekilas Tentang Pesawat CN 295 dan CN 235
Generasi baru CN 295 dan CN 235 adalah
pesawat yang ideal untuk pertahanan dan misi untuk kepentingan
masyarakat, seperti aksi kemanusiaan, patroli maritim, dan misi
pengawasan lingkungan.
Pesawat Angkut Militer CN 295 memiliki
panjang 24,45 m, lebar sayap 25,81 m, dan kecepatan jelajah 260 knot (
480 km / jam ) mampu membawa beban seberat 9 ton atau 71 personel. Namun
pesawat ini juga dapat beroperasi pada kecepatan 110 knot apabila
diperlukan.
Pesawat dilengkapi dengan Retractable Landing Gear, dua mesin Turboprop 2.645 shp Pratt & Whitney Canada PW127G dan dua propellers Hamilton Sundstrand (masing-masing enam-Blade). Pesawat tersebut dirancang untuk beroperasi mampu lepas landas (take- off) dan landing ( STOL ) pada landasan pacu yang berjarak pendek.
Sedangkan Spesifikasi pesawat Patroli
Maritim CN 235 memiliki panjang 21,40 m , lebar sayap 27,30 m, kecepatan
maksimum 236 knot dan kecepatan jelajah 209 knot ( 385 km / jam ) mampu
membawa 5,8 ton beban atau 40 personel.
Pesawat ini dilengkapi dengan Retractable Landing Gear, dua mesin turboprop 1,750 shp General Dynamic CT7-9C dan dua propellers Hamilton Sundstrand (masing-masing empat-Blade). Pesawat tersebut dirancang untuk beroperasi mampu lepas landas (take- off) dan landing (STOL)pada landasan pacu yang berjarak pendek.
Sumber : DMC
Mudah mudahan produk PT Dirgantara Indonesia laku keras disana,de peleh de peleh.....
BalasHapusKALO PLU LAKUKAN DEMO FLIGHT PESAWAT MPA 235 UNTUK MENDETEKSI KAPAL SELAM M. ALAY BIAR UNTUK MENAMBAH DAYA TARIK N MINAT NEGARA LAEN TUK MEMBELI...BRAVO PT DI....SMOGA TAMBAH JAYA MENGUDARA
BalasHapusSekalian cari stan Rusia...persiapan borong utk MEF II....su35, s300,patsir s-1.
BalasHapus