Selain
Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan
atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon
Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di
atas geladak KRI Makassar-590
DONGGALA-(IDB) : Ribuan masyarakat
Kabupaten Palu dan sekitarnya yang termasuk dalam wilayah Sulawesi
Tengah (Sulteng) berbondong-bondong memadati Pantai Talise,
Palu-Sulteng, untuk menyaksikan demo 12 Kapal Perang Republik Indonesia
(KRI) yang sedang melaksanakan Sailing Pass, dan atraksi terjun payung
free fall oleh para penerjun pilihan dari Batalyon Intai Amfibi-1 Korps
Marinir TNI Angkatan Laut pada puncak acara Hari Nusantara (Harnus)
2013, Minggu (15/12/2013) kemarin.
Demonstrasi
yang cukup memukau seluruh undangan dan penonton lainnya: Berawal dari
melintasnya sejumlah KRI di depan podium kehormatan, Divisi 1 dengan
Komandan Divisi KRI Rencong dengan nomor lambung 622 dari Satuan Kapal
Cepat Komando Armada RI Kawasan Timur yang dikomandani Letkol Laut (P)
Ade Nanno Suwardi, alumni Akademi Angkatan Laut Angkatan 41 Tahun 1995.
Dengan
dimensi 50 x 7,2 meter, diawaki 54 prajurit pilihan, dipersenjatai
dengan rudal anti kapal permukaan exocet 38mm dan meriam 57mm. Sebagai
pertahanan diri, KRI Rencong mampu melesat dengan kecepatan lebih dari
41 knot untuk melaksanakan serangan mendadak dari arah yang tidak
terduga di antara gugusan kepulauan nusantara.
Sailing
Pass yang dilakukan sejumlah unsur kapal perang tersebut melintas
dengan kecepatan rata-rata 6 knot, di mana 1 knot = 1,85200 km/jam.
Mereka melaksanakan manuver di laut membentuk formasi berbanjar taktis,
dengan jarak yang sudah ditentukan satu sama lainnya. Jarak antar unsur
150 yards, jarak antar divisi 300 yards, dan jarak track dengan podium
400 yards.
Sementara
itu pada saat bersamaan, terlihat Heli Bolkow NV 411 milik TNI Angkatan
Laut yang melintas di depan mimbar undangan dengan membawa banner
bertuliskan “Peringatan Hari Nusantara 2013”, dengan Captain Pilot Lettu
Laut (P) Veteriansyah Oktomiawan, dan Co Pilot Lettu Laut (P) Ii
Solihin.
Heli
Bolkow ini merupakan buatan PT. Dirgantara Indonesia merupakan pesawat
Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Pusat Penerbangan TNI AL. Pesawat
kebanggan TNI AL ini mempunyai kemampuan pengintaian udara taktis,
peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, maupun
pendaratan pasukan pendarat lintas heli.
Selain
Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara juga dimeriahkan
atraksi terjun payung Free Fall oleh 14 penerjun pilihan dari Batalyon
Intai Amfibi-1 Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang mendarat tepat di
atas geladak KRI Makassar-590 yang sedang melaju di Perairan Teluk Palu
dalam rangka ambil bagian pada ajang unjuk keterampilan di hari yang
cukup bersejarah ini. Keempat belas penerjun pun dapat mendarat dengan
tepat di titik droping zone yang telah ditentukan.
Yang
tak kalah menarik dan mampu mengundang perhatian para undangan adalah
ketika dua penerjun terakhir yang membawa banner Hari Nusantara 2013 dan
bendera Merah Putih, masing-masing berukuran 6x4 meter mendarat dengan
tepat di titik droping zone yang sudah disiapkan di depan podium yang
berada di bibir pantai Talise, Palu, Sulteng.
Acara
dengan tema “Setinggi Langit Sedalam Samudera Adalah Potensi Pariwisata
dan Kreatifitas Nusantara yang Tak Terhingga” ini disaksikan Wakil
Presiden RI Prof. Dr. Budiono beserta Ny. Hj. Herawaty Budiono, sejumlah
Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para petinggi TNI termasuk Wakasal
Laksamana Madya TNI Hari Bowo, Msc., Gubernur Sulteng Longki Djanggola,
sejumlah Gubernur dan Bupati di Indonesia, Tokoh Masyarakat serta para
undangan lainnya.
Sumber : PelitaOnline
0 komentar:
Posting Komentar