TNI harus mempertimbangkan pembelian alat perang dengan cermat.
Jangan sampai, peralatan yang dibeli sangat mahal namun tak cocok dengan
kondisi Indonesia.
JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso meminta
pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dievaluasi. Hal
ini menyusul insiden jatuhnya helikopter multi fungsi M-17 buatan
Rusia. Dalam kecelakaan di perbatasan Kalimantan Utara dan Malaysia
tersebut 14 orang dinyatakan tewas, dua selamat meski mengalami luka
bakar serius.
Menurut Priyo, perlunya evalusi itu untuk mengetahui dan memastikan
apakah alutsista yang dibeli itu benar-benar sesuai dengan situasi dan
kondisi geografis Indonesia. "Karena acapkali, aspek itu kurang
diperhatikan dalam belanja alutisista," kritik Priyo, Selasa (12/11).
Selain itu, ada kesan DPR hanya disodorkan saja terhadap alutsista
yang akan dibeli pemerintah sehingga DPR terpaksa menyetujui. Priyo
mencontohkan pembelian tank Leopard dari Jerman. Tank-tank itu kalau
melalui Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, bisa merusak aspal jalanan.
Jadi, untuk pembelian alutsista jangan hanya berdasarkan ide atau
keinginan kesatuan, namun harus dilihat secara menyeluruh. "Ada sistem
yang menyeluruh untuk menilai itu," saran politisi Partai Golkar ini.
Priyo berharap, ke depannya, pengadaan alutsista benar-benar lewat
pembahasan yang mendalam di Komisi I dan mendapat persetujuan penuh,
tidak setengah hati atau terpaksa. Selain itu, pengadaan harus dilakukan
secara transparan.
Di tempat terpisah, terkait kecelakaan helikopter M-17, Wakil Ketua
Komisi I DPR Tubagus Hasanudin mengatakan, komisinya berencana meminta
penjelasan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengenai kecelakaan tersebut.
Namun Tubagus meyakini, jatuhnya helikopter itu bukan karena
kesalahan manusia atau human error. "Para pilotnya cukup memadai
pelatihan-pelatihannya. Kalau kemudian itu trouble engine atau apa, kita
harus cari, mengapa? Apakah betul dari alat atau sistem pemeliharaan,"
ujarnya.
Sumber : Jurnamen
klo tank bagus (leopard) dihawatirkan merusak jalanan thamrin ya bagusin dong jalanya..bukan tank nya disesali pembelianya...
BalasHapushey pak DPR liat dong tetangga sekitar thailand, malaysia, singapura, ausstralia...semuanya punya MBT...USD 280jt dapet ratusan leopard+marder itu jelas2 udah best buy!
Kalau mau alutsista yang cocok dengan geografis Indonesia,ya harus merancang sendiri alutsistanya.......itu yang terbaik
BalasHapusana setuju dengan pendapat nt sudara
Hapusorang DPR taunya komisi doang, kebagian jatah ga dari pembelian atau anggaran, liat tuh tetanga sebelah dah bagus & hebat alutsistanya. jalanan rusak kok dijadiin alasan......dasar LOL.
BalasHapus"Priyo mencontohkan pembelian tank Leopard dari Jerman. Tank-tank itu kalau melalui Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, bisa merusak aspal jalanan".
BalasHapushayo... ketahuan aspalnya dikorupsi.... kalo ga salah singapura kalo lagi memperingati hari "kemerdekaan" nya juga parade mbt di jalan. kok aspaltnya baik2 aja ya. kenapa tu pak Priyo?
ahh... pak priyo jangan plin plan donk, kan bisa buat alasan tuk ngajuin proyek perbaikan jalan baru!!! bagi bagi gitu... ironis ya.
BalasHapus