Rabu, November 13, 2013
6
TNI harus mempertimbangkan pembelian alat perang dengan cermat. Jangan sampai, peralatan yang dibeli sangat mahal namun tak cocok dengan kondisi Indonesia.
 
JAKARTA-(IDB) : Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso meminta pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dievaluasi. Hal ini menyusul insiden jatuhnya helikopter multi fungsi M-17 buatan Rusia. Dalam kecelakaan di perbatasan Kalimantan Utara dan Malaysia tersebut 14 orang dinyatakan tewas, dua selamat meski mengalami luka bakar serius.


Menurut Priyo, perlunya evalusi itu untuk mengetahui dan memastikan apakah alutsista yang dibeli itu benar-benar sesuai dengan situasi dan kondisi geografis Indonesia. "Karena acapkali, aspek itu kurang diperhatikan dalam belanja alutisista," kritik Priyo, Selasa (12/11). 



Selain itu, ada kesan DPR hanya disodorkan saja terhadap alutsista yang akan dibeli pemerintah sehingga DPR terpaksa menyetujui. Priyo mencontohkan pembelian tank Leopard dari Jerman. Tank-tank itu kalau melalui Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, bisa merusak aspal jalanan.



Jadi, untuk pembelian alutsista jangan hanya berdasarkan ide atau keinginan kesatuan, namun harus dilihat secara menyeluruh. "Ada sistem yang menyeluruh untuk menilai itu," saran politisi Partai Golkar ini. 



Priyo berharap, ke depannya, pengadaan alutsista benar-benar lewat pembahasan yang mendalam di Komisi I dan mendapat persetujuan penuh, tidak setengah hati atau terpaksa. Selain itu, pengadaan harus dilakukan secara transparan. 



Di tempat terpisah, terkait kecelakaan helikopter M-17,  Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanudin mengatakan, komisinya berencana meminta penjelasan Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengenai kecelakaan tersebut.



Namun Tubagus meyakini, jatuhnya helikopter itu bukan karena kesalahan manusia atau human error. "Para pilotnya cukup memadai pelatihan-pelatihannya. Kalau kemudian itu trouble engine atau apa, kita harus cari, mengapa? Apakah betul dari alat atau sistem pemeliharaan," ujarnya. 





Sumber : Jurnamen

6 komentar:

  1. klo tank bagus (leopard) dihawatirkan merusak jalanan thamrin ya bagusin dong jalanya..bukan tank nya disesali pembelianya...

    hey pak DPR liat dong tetangga sekitar thailand, malaysia, singapura, ausstralia...semuanya punya MBT...USD 280jt dapet ratusan leopard+marder itu jelas2 udah best buy!

    BalasHapus
  2. Kalau mau alutsista yang cocok dengan geografis Indonesia,ya harus merancang sendiri alutsistanya.......itu yang terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. ana setuju dengan pendapat nt sudara

      Hapus
  3. orang DPR taunya komisi doang, kebagian jatah ga dari pembelian atau anggaran, liat tuh tetanga sebelah dah bagus & hebat alutsistanya. jalanan rusak kok dijadiin alasan......dasar LOL.

    BalasHapus
  4. "Priyo mencontohkan pembelian tank Leopard dari Jerman. Tank-tank itu kalau melalui Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, bisa merusak aspal jalanan".

    hayo... ketahuan aspalnya dikorupsi.... kalo ga salah singapura kalo lagi memperingati hari "kemerdekaan" nya juga parade mbt di jalan. kok aspaltnya baik2 aja ya. kenapa tu pak Priyo?

    BalasHapus
  5. ahh... pak priyo jangan plin plan donk, kan bisa buat alasan tuk ngajuin proyek perbaikan jalan baru!!! bagi bagi gitu... ironis ya.

    BalasHapus