Minggu, September 15, 2013
21
SURABAYA-(IDB) : Di tengah upaya meningkatkan kinerja perusahaan, PT PAL Indonesia (Persero) menunjukkan komitmennya dengan menyerahkan 1 (satu) unit Kapal Tunda 2.400 HP (Horse Power), Hull No. M000276 kepada TNI AL di Dermaga Divisi Kapal Niaga PAL Indonesia pada 11 September 2013.  Kapal yang bernama TD Galunggung ini salah satu dari 2 (dua) kapal tunda pesanan TNI AL
 
Serangkaian proses pengujian sebagai persyaratan serah terima telah dilalui dan hasil uji masing-masing telah memenuhi standart yang dipersyaratkan antara lain (harbour test, sea tria, Bollard Pull Test) dan tahap terakhir adalah commodore inspection yang  telah dilaksanakan  pada 10 September 2013 oleh beberapa perwira tinggi TNI AL sebagai pihak pemesan dinyatakan selesai dan siap diserah terimakan.


Serah terima berlangsung sejak pukul 9 pagi, turut hadir dalam acara ini adalah ASLOG KASAL beserta pejabat MABESAL, DAN LANTAMAL III, DANGUSPURLA mewakili Pangarmatin, Aslog Danlantamal V,  jajaran Direksi dan   pejabat teras PAL INDONESIA serta undangan lainnya.


Pembangunan kapal tunda “TD Galunggung” di PT PAL Indonesia (Persero) merupakan bentuk kepercayaan khususnya TNI AL terhadap galangan kapal dalam negeri.  PT PAL Indonesia (Persero) berharap kerjasama yang telah terjalin selama ini, dapat terus ditingkatkan untuk masa kini dan masa mendatang, baik untuk pembangunan kapal baru, maupun perbaikan dan pemeliharaan kapal.      

Pemesanan kapal tunda oleh TNI AL di industri perkapalan milik anak negeri ini, sekaligus sebagai bukti komitmen TNI AL dalam melaksanakan kebijakan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan), yang sejalan dengan ditunjuknya PT PAL Indonesia (Persero) sebagai lead integrator dalam pemenuhan kebutuhan ALUTSISTA (Alat Utama Sistem Persenjataan) dalam bidang kemaritiman.


Sebagai lead integrator, PT PAL Indonesia (Persero) akan terus meningkatkan kemampuan, agar bisa terus berperan aktif dalam pemenuhan kebutuhan ALUTSISTA, yang secara langsung turut mendorong kemandirian bangsa dalam pengadaan maupun modernisasi ALUTSISTA, sekaligus berperan dalam penghematan devisa negara.  Semoga hasil karya anak bangsa ini dapat lebih memperkuat TNI-AL dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini.





Sumber : BUMN

21 komentar:

  1. Kapal tunda Samudera (Ocean Going Tug) atau kapal tunda darurat (Emergency Towing Vessel) untuk penyelamatan dilaut Indonesia yang diketahui publik mungkin baru milik TNI AL yaitu KRI Soputan 923 dan KRI Leuser 924, malah dari instansi pemerintah seperti Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dan BAKORKAMLA belum memiliki kapal tunda yang demikian.
    Dengan demikian perlu diapresiasi kenyataan bahwa TNI AL yang justeru memiliki kapal-kapal tunda samudera seperti itu walaupun mungkin pengadaan ini sebenarnya dimaksudkan untuk menangani kapal-kapal perang armadanya sendiri, tetapi dari kenyataan itu terlihat bahwa TNI AL lebih siap. Dan bukan tidak mungkin jika terjadi keadaan darurat dilaut kita yang berkaitan dengan keselamatan jiwa maupun lingkungan justru kapal-kapal TNI AL itulah yang dimobilisasi oleh pemerintah.
    Malah BAKORKAMLA buat kapal patroli ??? lucu yaa ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi tni al siap siap buat narik kapalnya bila bocor,soalnya kapalnya banyak yang sudah tua.Jadi tni al sadar diri sebelum kapalnya tenggelam benaran. udah di siapkan alatnya.Kalau kapal sipilkan brand new semua jadi ya kagak perlu.

      Hapus
  2. Yg lucu itu sampean yg nggak ngerti essensi masing - masing instansi. Kalau TNI - AL karena sdh masuk renbut kapal tunda. Bakorkamla fungsinya kan patroli di littoral water dan penegakan hukum di laut, jadi tidak memerlukan kapal tunda.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bung ,kapal tunda gunanya buat bantu keadaan emergency seperti,kapal karam,kapal terbakar dan emergency dilaut lainnya.Menarik kapal rusak karena kandas dan lainnya.Kayak mobil derek di jalan tol,masak harus tentara turun tangan.Harusnya memang di punyai sipil (KLPL) .Dalam damai ya sipil yang harus tanggung jawab masak militer.

      Hapus
    2. Wah ano 19:37 belajar dulu masalah coastguard boss ... coba lihat fungsi BAKORKAMLA apa ... KPLP apa ... baru ngomong ... bukan orang Maritim ngomong maritim yaa jadinya kayak suharto ... maritim kita jadi terpuruk ... mmmm satu lagi cermin bangsa bahari yang mental darat mau ngomong maritim ... apalagi kalau mau diajak ngomong soal SALVAGE lebih parah lagi nanti malah kita dibilang lucu ...

      Kita ini negara kepulauan terbesar didunia, tapi KPLP dan BAKORKAMLA kita tidak punya kapal tunda darurat atau kapal salvage untuk menolong kecelakaan dilaut, mengawasi pencemaran lngkungan, malah mereka mengadakan kapal patroli mau saingan dengan POL AIRUD dan TNI AL ... justru TNI AL yang militer malah mengadakan kapal tunda darurat ... itu lhoo maksudnya mas ... nggak lucu kan?

      Hapus
    3. yang militer ambil kerjaan sipil yang sipil begaya militer ,patroli segala....rebutan nggak karuan .kelewat banyak tumpang tindih di laut kenapa yaa.???

      Hapus
    4. ano 22.12 ... tepat memang tumpang tindih ...
      coba bayangkan, BEA CUKAI punya kapal patroli, KPLP punya kapal patroli, POL AIRUD punya kapal patroli, Imigrasi punya kapal patroli, Kehutanan punya kapal patroli, BAKORKAMLA punya kapal patroli ... padahal Undang-undang Internasional dan Undang-undang Nasional kita sudah mensyaratkan harus ada COASTGUARD yang mengkoordinasi semua itu ... nah BAKORKAMLA ini kan semacam badan kordinasi ... belum juga berubah mentalnya ... maunya sendiri-sendiri supaya bisa cari rejeki dilaut sendiri-sendiri ... wah wah wah ... coba semua itu disatukan jadi Badan sendiri (Coastguard/penjaga pantai) ... lebih efisien karena jadi satu badan yang multi role (multi fungsi).

      Kapan ya Indonesia jadi negara maritim yang benar-benar maritim????

      Hapus
    5. ano 23.14 anda benar karena prinsip TNI AL kita yang tidak agresip keluar wilayah kita maka KEAMANAN NEGARA dilaut teritorial kita adalah porsi TNI AL!
      Nah kalau kejahatan dilaut, ancaman lingkungan hidup, kecelakaan, pelanggaran pabean, imigrasi, keamanan navigasi lalulintas kapal sipil, semua bisa disatukan dibawah COASTGUARD yang terdiri dari personil-personil Polisi, TNI AL, Bea cukai, imgrasi, Perhubungan dan sebagainya, ga perlu lagi tuh BAKORKAMLA segala!

      Hapus
    6. Justru maksud dan tujuan didirikannya Bakorkamla yg dilindungi UU adalah sebagai Badan / Wadah yg akan melaksanakan koordinasi kerja dari banyak unsur stake holder.
      Dalam pelaksanaan kerja dan kegiatannya, Bakorkamla menkoordinir 12 stake holder, termasuk diantaranya ; Bea Cukai, KPLP, PolAirud, Kemen Perikanan dan Kelautan dan lainnya.
      Dalam tempo satu tahun berdasar UU tsb, Bakorkamla akan berubah menjadi Bakamla = Badan Keamanan Laut atau Indonesia Cost Guard.
      Tupoksi Bakamla adalah menjalankan penindakan kriminal di laut, seperti ;
      1. Human Traficking
      2. Smulging ( Penyelundupan )
      3. Illegal Loging
      4. Illegal Fishing
      5. Pencemaran Laut
      6. Pariwisata Laut
      Bakamla / Indonesia Cost Guard ini tunduk pada ketentuan International IMO ( International Maritim Organisation ) salah satu organisasi dibawah PBB.
      Dengan demikian, nantinya yang mempunyai kewenangan penindakan, penegakan hukum, dan penertiban di wilayah yurisdiksi laut adalah Bakamla.(Badan Keamanan Laut) di aspek sipil, dimana terdapat unsur - unsur dari 12(dua belas) stake holder, yg sebelumnya bekerja sendiri - sendiri.
      Sedangkan TNI - Angkatan Laut berfungsi sebagai penjaga kedaulatan negara secara militer.
      Oleh karenanya, Bakorkamla yang nantinya akan menjadi Bakamla memerlukan material kapal sebagai pendukung operasional.
      Agar lebih jelas "klik" saja Bakorkamla di Google / Wikipedia.

      Hapus
    7. Kemana saja "kang bole"di tunggu komen berikutnya,klo ga ada loe ga rame...by:liem ban piet

      Hapus
    8. Horee....!!! mbah boler kembali...

      Hapus
  3. sekali sekali INDONESIA buat KAPAL PERANG PENGEBOM TENAGA NUKLIR 10 BIJI SAJA PASTI AMAN NKRI

    BalasHapus
  4. Ano 20.06 ente hanya bisa bicara. Emg ente kira bikin kapal tuh kaya balikin telapak tangan. Coba ente buat kapal miniatur aja deh bisa ga. Semua itu butuh proses dan RnD yang detail dan tekun dan juga kerja sama dengan negara yg sudah hi tech. Dan juga butuh dukungan dr instansi permerintah dan pihak Bank untuk permodalan. Jadi intinya semua bth PROSES. Yu know lha what imean.

    BalasHapus
  5. kira kira kapan yaa PT.PAL ..............BISA BUAT CRUISER,DESTROYER,ATAU FREGAAT AJA JUGA TIDAK APA"..ASAL JANGAN BIKIN KAPAL UNTUK BAKORKAMLA AJA YANG UJUNG"NYA MINTA 500UNIT KAPAL,

    EMANG NEGARA KEAMMANAN CUMA DI LAUT AJA,
    EMANG HARUS BAKORKAMLA YANG DI KASIH KAPAL AJA..
    BAKORKALA BISA APA?????

    PALING JUGA NGISI TTS ATAU NGAMANINYANG ADA DUWITNYE,GAK ADA DUWIT JUGA GAK AMAN..

    Rakyat udah banyak tahu..
    Negara harus mmemmiliki payung hukum dan payung militer yg kuat,,

    semoga destroyer dr om SaM di ambil,,kalau mau dapet te Oo te ya jangan ngikut jammaah ngetengiyah ..

    Mohon yg lebih tau bisa emberikan penjelasan
    sekian terima kasih

    BalasHapus
  6. bakorkamla atau indo costguat harus di pisah dari tni al bakal bagus ke belakang berkompetisi tidak krupsi kayu glondongan lolos keluar masuk singapore . cuma kita cukup perihatin kebijakan petinggi tni sibuk urus kapal tongkang sedang kan kapal tni al ratusan sudah tidak layak pakai , aturannya kebijakan pegadaan korvet atau real fregat di dahulukan bukan tongkang , kcr .

    BalasHapus
  7. wah wahh . . . Tumben ano2 pada pinter., salut deh.

    BalasHapus
  8. Berapa banyak potensi kekayaan laut kita yang mengalir keluar,karena kita tak bisa menjaganya.Bukan karena kurang kapal patroli ,justru semakin banyak kegiatan patroli berarti banyak uang disana.patroli bukan untuk menegakkan undang undang tapi minta jatah....he..he sudah rahasia umum kok.Memang tak semuanya begitu.Diantara sekian banyak kejahatan laut ,penyelundupan yang paling bahaya.Potensinya besar sekali merusak ekonomi suatu negara.China dalam berdagang paling licik semua orang tau.Mereka banjiri barang dengan kwalitas rendah di jual murah di edarkan secara nggak resmi.Contohnya alat alat listrik,mulai soket,kabel,stop kontak dan alat listrik sederhana lainnya.Namanya barang murah gampang rusak dan potensi menyebabkan kebakaran.Hal ini yang harus kita sadari bersama,karena harga murah akan mematikan produk dalam negri.Produk dalam negri akan kalah bersaing .Marilah kita bersama memperhatikan maritim kita.Slogan aja tak cukup di dengungkan kita negara maritim tapi kenyataan kita tetap bertindak seolah olah kita negara daratan.

    BalasHapus
  9. Aseekkk om Boler Plerr muncul,Lanjut2....by : Wowok

    BalasHapus
  10. maaf mau tanya, kapal ini dipersenjatai dengan apa ya..???
    sekali lagi maaf lho yaaaa...

    BalasHapus
  11. nasi uduk dan lemper

    BalasHapus