
LABUAN JABO-(IDB) : Sedikitnya
26 Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) terlibat dalam parade dan
Sailing Pass serta atraksi Helly Water Jump oleh para prajurit TNI
Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) Komando
Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) meriahkan puncak acara “Sail Komodo
2013”, di Pantai Pede, Labuan Bajo, ibukota Kabupaten Manggarai Barat,
Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (14/9).
Acara ini disaksikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,
para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo, Kepala Staf Angkatan
Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL)
Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI
Ida Bagus Putu Dunia, Gubernur NTT Frans Lebu Raya beserta jajaran Forum
Komunikasi Pimpinan Daerah NTT. Hadir pula para Ketua Adat, Tokoh
Masyarakat Labuan Bajo dan para undangan lainnya.
Selain parade dan Sailing Pass kapal perang jajaran TNI AL, puncak acara
Sail Komodo 2013 ini juga dimeriahkan dengan atraksi terjun payung
(free fall) dari 14 peterjun Korps Marinir TNI Angkatan Laut yang
mendarat di titik droping zone ukuran dua kali dua meter yang berada di
bibir pantai Pede.
Yang menarik perhatian para undangan adalah dua penerjun terakhir yang
membawa banner Sail Komodo 2013 dan bendera Merah Putih. Keempat belas
penerjun pun dapat mendarat dengan tepat dititik droping zone yang telah
ditentukan.
 |
KRI 724 Pulau Rimau |
Sail Komodo 2013 merupakan event internasional yang mempunyai tujuan
untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor
pariwisata bahari. Event ini menjadi momentum untuk memajukan wisata
bahari di tanah air menjadi destinasi utama wisata dunia dengan
mengangkat tema “Sail Komodo 2013: Jembatan Emas Menuju NusaTenggara
Timur menjadi Destinasi Utama Pariwisata Dunia”.
Acara ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk menjadikan Nusa
Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu destinasi utama wisata dunia.
Event internasional ini dimulai dengan penyelenggaraan Sail Bunaken
2009, Sail Banda 2010, Sail Wakatobi - Belitong 2011, dan Sail Morotai
2012.
Acara dimulai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono didampingi Menkokesra Agung Laksono dan Menteri
Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Soetardjo sebagai tanda puncak acara
Sail Komodo 2013. Acara ini kemudian dibarengi oleh stand gauk seluruh
unsur parade kapal.
Pada kesempatan tersebut, para undangan disuguhi pertunjukan seni budaya
dari Manggarai Barat mengenai Legenda Komodo yang berada di bawah
binaan Direktorat Kebudayaan dan Perfilman Kemendikbud serta Parade
Pesona Seni dan Budaya Flobamora (Flores, Sumba, Timor, dan Alor) yang
dipersembahkan oleh Sanggar Ivan Nestor. Lebih dari 3.600 undangan
menghadiri acara tersebut.
 |
KRI Badau 841. |
Terkait kegiatan formasi Sailing Pass KRI dan Parade KRI, atraksi Helly
Water Jump dari Helly HU 415 dan HU 419 dari Skuadron Udara 400
Puspenerbal dengan membawa Pasukan Katak di ketinggian 21 feet dengan
kecepatan 15 knots.
Setelah atraksi terjun payung yang dilakukan oleh prajurit Marinir TNI
AL dilanjutkan dengan Yacht Rally yang diikuti peserta dari 20 negara
sahabat, kegiatan diakhiri dengan aktrasi Paramotor Aero Sport.
Selain kapal dari TNI AL, dua kapal perang asing turut serta memeriahkan
acara puncak hajad tahunan tersebut, yakni satu unit Kapal dari
Republic Of Singapore Navy (RSN) jenis Landing Platform Dock (LPD) yang
bernama RSN Endevour-210, dan satu unit kapal perang rumah sakit milik
Angkatan Laut China yang diberi nama People Liberation Army Navy
(PLA-Navy).
Pada parade kapal dan Sailing Pass tersebut diikuti pula beberapa kapal-kapal dari Hubla, LIPI, Polair KKP, Kemhut, dan Kemenlu.
Komandan Satgas Penerangan Sail Komodo 2013, Kolonel Marinir Bambang
Hullianto dalam siaran pers melalui Pusat Penerangan TNI, mengatakan
penyelenggaraan event internasional Sail Komodo 2013 dilakukan oleh
pemerintah dalam rangka pelaksanaan pembangunan serta kesejahteraan
rakyat secara berkelanjutan.
Kegiatan Sail ini dapat dijadikan model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil.
Selain itu, kegiatan Sail Komodo 2013 ini sangat efektif untuk
mempromosikan wilayah NTT dan sekitarnya sebagai tujuan wisata nasional
dan internasional, apalagi Taman Nasional Komodo merupakan salah satu
situs warisan dunia Dunia yang telah ditetapkan UNESCO pada 19 Desember
1991. Melalui event sail ini dapat dijadikan media untuk mengukuhkan
kembali kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari.
Nah ini namanya peringatan ala Jawa ke Australia ... heheheheh ... jangan macam-macam yaaaa tak pistol sampean nantiiii ....
BalasHapusClick to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.