Jumat, Juni 21, 2013
7
SURABAYA-(IDB) : Jajaran TNI AL patut berbangga. Dalam waktu dekat, mereka akan memiliki 11 helikopter anti kapal selam dan 4 buah pesawat latih ini untuk melengkapi Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan, helikopter jenis ini terakhir dimiliki oleh TNI AL pada tahun 1965.

"Kita dulu pernah punya heli anti kapal selam pada tahun 1960an. Dari tahun 1965, baru kali ini kita punya heli seperti ini lagi," tuturnya saat berbincang dengan wartawan seusai acara serah terima brevet penerbang kehormatan di apron Base Ops Mako Lanudal Juanda, Jumat (21/6/2013).

Rencananya, TNI AL akan mendatangkan 11 helikopter anti kapal selam tersebut secara bertahap.

"Tahun depan, paling lambat tanggal 5 Oktober 2014 kesebelas heli itu akan datang dan melengkapi alusista TNI-AL," ujar Marsetio.

Pemegang kekuasaan tertinggi di jajaran Angkatan Laut tersebut juga menjelaskan bahwa proses pengadaan helikopter anti kapal selam sudah berlangsung.

"Sekarang masih dalam proses. Masih ada dua calon penyedia barang. Kita lihat nanti akan di lelang secara internasional," ucapnya.

Untuk menyambut kedatangan alusista baru tersebut, persiapan pun telah dilakukan pihak Puspenerbal Juanda yang akan menjadi penerima kedatangan-kedatangan alusista tersebut.

"Nanti akan ada skuadron baru, yaitu skuadron 100. Komandan Puspenerbal juga sudah menyiapkan kaderisasi calon mekanik, calon penerbang, gedungnya, dan lain-lain," pungkasnya.







Sumber : Detik

7 komentar:

  1. Helikopter " Emprit " yg di tolak atau di grounded-kan oleh New Zealand dan Australia karena mempunyai banyak masalah teknis, sekarang malah justru di borong oleh TNI -AL.
    Mungkin si produsen "Kaman Helikopter" meniru cara penjualan perusahaan lain, yg penting............pasti di beli......deh...........
    He.....he......he........
    Semoga sukses, dan bravo untuk Puspenerbal dg helikopter barunya yg kinyis-kinyis......baunya harum mewangi...................si "Emprit".
    Ini "Boleroes11" heh, opo abamu. He......he......he......

    BalasHapus
  2. mungkin alasan kuantitas om bole, sekarang ini kuantitas is number one priority... he..he..

    BalasHapus
  3. pemerintah or kemenhan ambil keputusannya kok jadi keliatan panic gitu ya, main sambar sak enak e', sak kecekel e'..

    BalasHapus
  4. beneran...? :P yg mau dibeli si "emprit"?
    Boler yakin itu yg mau dibeli? yakin loe?
    Memang sudah ada press release, kalo kita beli si "emprit"?

    BalasHapus
  5. Kalo yang dibeli cuma CAKMAN SUPER ES SPRITE walah payahnya pemerintah ma tni,heli gagal,biaya perawatan tinggi,umurnya pendek,kok dikasih buat tni al. Sdgkan tetangga sebelah sdh pake super linx,sh 60/70 sea hawk,payah...payah...hadewww...komisi tok aja yg dicari?!

    BalasHapus
  6. kita suka yang bekas om boleroes.. heheheeh wong sempak aj bekas.. ahahahahaha

    BalasHapus
  7. klo jd beli helli unyil ini..gk usah dipake perang udah bakal jatuh sendiri...mklum ini bkn utk pertahanan tetapi cuma skedar buat proyekan melulu,yg penting jmlh kelihatan byk udah beres

    BalasHapus