Jumat, Juni 21, 2013
14
JAKARTA-(IDB) : Proyek pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) di lingkungan TNI AD tahun ini tampaknya tidak semua berjalan mulus. TNI AD sendiri memutuskan untuk menunda pembelian helikopter tempur Apache.

"Apache akan kami tunda," ujar Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Moeldoko di Jakarta, Jumat (21/6).

Moeldoko mengatakan, penundaan terjadi karena kondisi keuangan pemerintah sedang tidak kondusif. Ditambah lagi, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) turut mempengaruhi proses pembelian itu.

"Kami sesuaikan dengan kemampuan negara. Ini (pembelian Apache) akan diusulkan lagi," terang Moeldoko.

Namun demikian, Moeldoko mencoba meyakinkan jika proyek pembelian sejumlah alutsista tidak mengalami pembatalan. Sebagian proyek yang tidak terlaksana tahun ini akan tetap dijalankan pada tahun 2014.

"Alutsista 2014 akan lebih banyak," pungkas Moeldoko







Sumber : Merdeka

14 komentar:

  1. apa si pertimbangan detel n teknis kemenhan shg ngotot banget beli apache???

    BalasHapus
  2. Sayang kalo di tunda, bukannya malah di " geber "?
    Mumpung lagi kesulitan ekonomi, AS malah memberikan diskon untuk minimum order 50(lima puluh) unit kata rumors.
    Kita seharusnya mempunyai helikopter "Apache" minimum 156( seratus limapuluh enam ) unit untuk mendukung 10 batalyon Raider, dan 420 ( empat ratus duapuluh ) helikopter serbu "Bell 412 EP" buatan PT DI yg sangat canggih dg senjata lengkap termasuk berpemandu " Laser " disamping senapan mesin berat dan rocket guna mendukung Divisi Airborne dan Divisi Mobud.
    Nanti di harapkan pada tgl 05 Okt 2013/ 2014 helikopter2 tsb sdh dpt ikut serta defile udara atau " Fly Pass ".
    Beberapa helikopter serbu Bell - 412 disamping dilengkapi senjata tersebut diatas juga dilengkapi speda motor trail di kiri - kanan buatan
    " Hazquarna " khusus untuk mengejar musuh di jln off the road, dimana sebagai "motorist - nya" adalah personil pasukan sangat khusus dg sertipikat "Commando" dg misi khusus " Kill them".!!!!!

    BalasHapus
  3. minta ijin mau nanya nih pak bole , kalo jenis2 dan jumlah divisi at batalion at semacamnya indo beraliran mana, western at timurkah? makasih..

    BalasHapus
  4. KAlau gak jadi apache ya beli KAMOV saja. Semua persenjataan Rusia itu sebenarnya dibuat lebih unggul dari barat. Karena mereka biasanya menjiplak desain amerika terus selanjutnya dibuat lebih hebat dlm persenjataan dan jangkauan. Pak 50 FA . desain dan bentuk mirip raptor. tapi dalam semua hal tetep lebih unggul. Juga KAMOV. ada yg komen tentang ini? tolong deh saya dijelaskan buat yg tau spesifikasi kamov.

    BalasHapus
  5. Menurut pengamatan saya seluruh pasukan TNI, khusus TNI - AD telah mengetrapkan sistim campuran artinya tidak western ala Inggris atau Amerika seperti pasukan Malaysia , S'pore atau Brunei Darussalam, yg kental dg tatacara Inggris terlihat dari cara baris berbaris, penghormatan maka di istilahkan " Pasukan hentak- hentak bumi " he...he...he........
    Sedang di TNI tata cara baris berbaris berpedoman pada tata aturan dulu di kenal dg PBB ( peraturan baris berbaris ) termasuk penghormatan, baik dg mengangkat senjata, maupun dg tangan dengan aba-aba keras dan tegas bak " Sodancho " memberi perintah aba-aba. " Siaaaaap graaak "
    Jadi jawaban pertanyaan ano diatas , tidak di temukan apakah style Western atau Eastern yg jelas style -nya sdh Indonesia.
    Kalau aba-aba pasukan keraton : " Para prajurit podo magito-gito " geeeeraaaaak. He...he.....he....
    Sedang penggolongan kelompok pasukan pada tingkat, Regu, Peleton, Batalyon, Brigade, dan Divisi sepertinya mengetrapkan sistim yg universal, hanya yg berbeda jumlah prajurit, kelengkapan senjata, dukungan pasukan dan tingkat atau pangkat komandannya.
    Yg jelas disamping jiwa korsa, TNI juga mengetrapkan penghormatan pada Seniornya.
    Kalau di AD, Yunior menegor Senior dg sebutan " Mas " dan sebaliknya Senior akan menegor yunior dg sebutan " Dik " sedang di AL lain lagi, Senior menegor Yunior dg sebutan " Sisun " sebaliknya yunior akan menegor Senior dg sebutan " Mentor "
    Kalau di AU tidak ada seperti itu, namun ada yg khas di Au kalau bertemu mereka selalu menyeru " Sir "
    Kalau di Polisi nggak ada yg pernah saya dengar di PTIK dulu, mereka kalau ketemu selalu bertanya " sdh punya mobil " he...he....he......ggak tahu benar apakah itu kebetulan bercanda, ya.........
    Semoga berkenan, akan lebih bagus kalau menanyakan ke Dispen Angkatan masing - masing, yg saya tulis sekedar pengalaman saja.
    Mohon maaf kalau keliru.
    Ini, "Boleroes11" heh, opoabamu. He....he......he.........

    BalasHapus
  6. Ah ternyata bung boler di samping jago tekhnis alutsista jago juga ya nge lawak..bung boler sekali2 donk bikin artikel di IDB.pasti di Kasih izin koq sama admin.artikel tentang sejarah masa lalu TNI ketika menjadi macan asia..gimana bung? ???

    BalasHapus
  7. Kadang penasaran sih sm bung boler..masih muda apa STW apa kakek2,,, klo msh muda koq pengetahuannya luas banget yah.klo kakek2 tp koq masih semangat koment di IDB. .

    BalasHapus
  8. yopp boler 11, tapi tni soal baris berbaris rada condong ke NiPPON ! rada mirip " tidak ala rusia baris berbaris rada di angkat kaki dan tangan ,kita kan sering liat (spentnas ) penuh gerakan setemgah nantang hhh....

    BalasHapus
  9. Kayak gerak langkahnya "Banser " Ansor, dari Medure, kacer, kanan, kacer kanan, pak rampak sokona biar tak bertambur tak berjidor tak ieu.....gitu ya ano 09.50 , wkwkwkwkwkwkwk
    Atau jaman muda dulu, gerak langkah kita di iringi mars, "Apoda" ......Apoda lek amanjanluk, anjaluk lee amapoda, uuk, jem....maleko leko jem.....jem.....jem......
    Jadi nggak usah mbandingin dg gerak langkah barisnya pasukan
    "spetnaz" russie, bukan "spentnaz" apalagi gerak langkahnya pasukan khusus Israel " sanyeretz " masih gagah TNI kita.
    " Hormat kanan, langkah tegaaaaap, jalan " sambil pedang Komandan dan para Perwira di belakangnya di acungkan ke kanan bawah, mata membidik tajam ke arah Inspektur Upacara di barisan penonton defile sdh siaga para hm..hm.....cewek2 yg dg rasa kagum memperhatikan langkah tegap prajuritnya yg telah " mencuri hati" mereka dg harapan kapan di lamar......he.....he.....he... Itu dulu waktu tentara masih menjadi "ikon" skrg kan lain, dimana cewek2 kebanyakan kan "matre" ...he....he....he......
    Maaf, becanda....tapi kalau serius ya nggak apa-apa jaman sdh berubah.
    Ini, " Boleroes11" heh, opo abamu. He.....he.......he..........

    BalasHapus
  10. Kalian jgn pd sok tau, sok ngerti soal militer belajar dulu yg benar lah.apache itu ga jd dbeli krn udh dkt pemilu, syg uangnya dpake mending dpake oleh partai berkuasa spy menang lg, korupsi lagi! ngarti ora son?? ini, papasheikh 13 uuy, opo ademu. wk....wk...wk.....

    BalasHapus
  11. berarti indo punya karakter tersendiri, makasih info nya om bole..

    BalasHapus
  12. hhh...ada ajaa ." babeh bolerr11 , cuma aq penasaran neih ..boler 11 siapa sesungguhnya ?? yg jellas boler11 bukan pensiunan tni dengan pangkat terakhir paling bawah !! " sudah bisa di tebak boler 11 pernah di BIN . ATAU lagi bertugas !! ?? alias ano2 di awasin ?!!!! hehe....

    BalasHapus
  13. Boler itu tukang ngenyek pemerintah dan pemuda sebab yg paling hebat itu boler!!!

    BalasHapus
  14. Payahnya, klo udah pejabat ganti keputusan juga ganti. nha kedepannya Minimum Esential Force nya pasti kagak bisa jalan. Kuingatin lagi ya jangan maen2 dg wilayah Indonesia. Butuh kita jaga. Dana ada kok sebenarnya .Karena ini bukan jumlah fantastis. Lagian klo gak sekarang ya kapan jaga negara dengan alutsista canggih. Hayo sadarlah untuk jaga wilayah negara, makanya jangan tanggung beli alutsista dan jangan berhenti. Apache harus, karena keadaan kita sudah real bisa beli. Kcuali kalo ada bencana.

    BalasHapus