MEDITERANIA-(IDB) : “Peran pemeriksaan dan penggeledahan, peran pemeriksaan dan penggeledahan,” demikian terdengar bunyi omroep KRI Diponegoro-365 yang akan melaksanakan latihan bersama dengan kapal perang negara Brazil BRS Constituicao F-42 dalam serial Boardex di Area of Maritime Operation (AMO) di Laut Mediterania Lebanon, Sabtu, (15/6).
Lima
belas menit sebelumnya KRI Diponegoro telah melaksanakan kegiatan Peran
Tempur Bahaya Umum. Semua prajurit KRI dengan sigap dan cepat langsung
menempati pos tempur masing-masing sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya. Seluruh Pos Komando (PK) melaporkan kesiapan tempur bagiannya
masing-masing kepada Pos Komando Utama (PKU) dalam hal ini Komandan KRI
Diponegoro. Letkol Laut (P) Hersan, S.H. sebagai Komandan KRI
memerintahkan untuk melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap
MV Flamengo.
Dalam
skenario latihan kali ini kapal kargo MV Flamengo, diperankan oleh BRS
Constituicao, sedang berlayar dari Tartous (Suriah) menuju Beirut dengan
membawa muatan kentang 4.000 ton. Kapal kargo tersebut diawaki oleh
sepuluh orang ABK. Sedangkan KRI Diponegoro sendiri bertindak sebagai
kapal pemeriksa.
Selanjutnya
Komandan memerintahkan tim VBSS KRI untuk melaksanakan pemeriksaan ke
MV Flamengo. Tim yang beranggotakan 14 orang tersebut meluncur dengan
menggunakan dua sekoci/RHIB (Rigid Hull Inflatable Boat). Pada
saat yang bersamaan KRI juga menerbangkan helikopter NV 409 sebagai
unsur pendukung selama proses pemeriksaan dan penggeledahan.
Pergerakan
dua RHIB menuju MV Flamengo dilaksanakan secara cepat dan bersama-sama
dengan didukung oleh pengamatan udara dari helikopter. Kedua RHIB
tersebut melaksanakan manuver pengamanan pada lambung kanan-kiri sebelum
akhirnya merapat di lambung kanan MV Flamengo secara bergantian untuk
melaksanakan boarding tim VBSS.
Tim
VBSS melaksanakan pemeriksaan dan penggeledahan terhadap ABK MV
Flamengo yang berkumpul di geladak buritan. Secara paralel tim juga
melaksanakan pemeriksaan di anjungan dan ruangan-ruangan untuk mencari
barang-barang terlarang/berbahaya atau ilegal. Di disimulasikan dalam
pemeriksaan tersebut ditemukan senjata ilegal yang akan diselundupkan ke
Beirut. Dengan demikian MV Flamengo dinyatakan berbahaya, yang
selanjutnya dikawal ke pelabuhan Beirut untuk dilaksanakan pemeriksaan
lebih lanjut oleh Angkatan Laut Lebanon (Lebanese Armed Force / LAF Navy). Latihan pemeriksaan dan penggeledahan (Boardex) dengan BRS Constituicao berjalan aman dan lancar.
Sumber : Koarmatim
He...he....he..... "Omroep" masih dipakai kayak jaman instruktur masih lulusan Den Helder, Londo dulu, roti Cabin juga masih tersedia nggak plus gelas " moek " nya itu roti anti mabuk laut,......he.....he.....he......
BalasHapusCikar kanan, cikar kiri..........
Yalesveva Jayamahe,.........
Oemroep tu apa alarm gitu om bole?
BalasHapusOemroep itu asalnya bhs Belanda = Siaran lewat pengeras suara atau sekarang terkenal dg istilah " announce"
BalasHapusKalau alarm = Allert = Peringatan lewat sirine.
Setelah sirine kemudian di susul dg oemroep contoh : " Peran Tempur, Peran Tempur !!! "
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he......he.......
Penggelaran pasukan dlm bentuk formasi tempur di kenal di Jawa ;
BalasHapus1. " Garuda Nglayang "
2. " Emprit Nebo "
3. " Supit Urang "
Sedang spion atau mata-mata dikenal dg nama ; " Telik Sandhi ".
Adapun pada peristiwa teperdayanya Pangeran Diponegoro pada perang tahn 1825 - 1830, karean Jendral de Kock mengetrapkan taktik " Benteng Stelsel " yg di penjajahan Jepang berubah dg sistim " Kumicho " alias RT / RW sekarang dan "Benteng Stelsel" diadop sebagai sistim teritorial lwt pengetrapan "Koramil" dulu " ODM" atau " Onder District Militer " setingkat Kecamatan dimana Camat dulu disebut Asisten Wedana, sedang Wedana
Yg sekarang sudah dihapus menguasai Kaonderan atau Kawedanaan yg meliputi penguasaan 3(tiga) Kecamatan.
Karena terorganisir secara rapi maka muncul falsafah " Intelijen" = " Jarum jatuh di Jerami pasti ditemukan " dan " Suara bisikan selembut apapun pasti terdengar ".
Dengan bergulirnya Reformasi yg mengedepankan " Civil Society " maka pihak Polisi yang berada di garda terdepan dg mengedepankan peranan pola " Bintibmas " = Pembinaan Ketertiban Masyarakat.
Kecemerlangan pengetrapan pola " Benteng Stelsel " terbukti pada waktu jaman Pak Harto memberikan instruksi " Bersih Diri " bagi para pejabat semua tingkat dari yg paling rendah sampai yang paling tinggi dan bagi para calon pejabat yg sedang mengikuti pendidikan ke pemimpinan di berbagai jabatan sipil maupun militer.
Banyak peristiwa tragis yg tidak terlupakan bagi mereka yg " terkena " pola " Bersih Diri " waktu itu yang dampaknya sangat memilukan.
Tapi itu duuulluuuuuu............dan sekarang jadi catatan sejarah saja.!!!
Om Boler sbnrnya TNI AL pny brp KS sih, koq sy dengar dr tetangga sy yg prnh ikut training KS di Rusky ktnya Kita udh pny KS Kilo cm dia ga mau ksh tau jmlhnya..mohon infonya om...
BalasHapusSebenarnya kita " hanya " punya 2(dua) Kapal Selam aktief di jajaran Armada Timur yaitu ; KRI "Cakra" 401 dan KRI " Nanggala " 402.
BalasHapusPerihal training ada anggota TNI - AL yg pernah disiapkan untuk ABK Kapal Selam " Kilo " tsb namun pada saat terakhir akan berangkat ke India di batalkan. Info ini pernah di sampaikan ke "Boleroes11" dari sumber yg sangat dapat di percaya.!!!!
Namun logikanya penambahan material yg sangat strategis seperti Kapal Selam " Kilo " klass di negara kita pasti sdh terendus oleh pihak lain.
Karena di laut tertentu dimana pihak NATO berkompeten dg gerak - gerik Kapal Selam Russie dg menggunakan peralatan "sonar" pasive atau paling sederhana dg memanfaatkan " hydrophone " yg di hubungkan pada sitim monitoring yg dilengkapi data base pasti tahu, walau kapal selam tersebut dalam posisi menyelam, yg sulit biasanya adalah memastikan di mana posisi yg tepat keberadaan kapal selam tsb.
Kecuali Kapal Selam "Nuklir" kelas tertentu Russie yg sulit di deteksi karena sebagian lambungnya dilapisi karet dan putaran propeller-nya sangat halus.
KalauKapal Selam "Kilo" tidak demikian karena tergolong kapal selam "Diesel Electric" biasa, namun dg kemampuan persenjataan yg tergolong modren.
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He...he.....he.......................
bolehlah daripada tidak.
BalasHapusParis, Le Bourget: On the occasion of the Paris Air Show, Hindustan Aeronautics Ltd Chairman, Dr RK Tyagi and Dassault Aviation chairman, Eric Trappier and their respective Senior Executives met to review the progress in ongoing projects. Among the projects on the agenda is the Indian procurement of Medium Multi-Role Combat Aircraft (MMRCA) project estimated to be worth around $20 billion, for which the French Rafale won as a lowest bidder (L1). Dassault was expected to provide 18 Rafale fighter jets in “fly-away” condition while state-run Hindustan Aeronautics Limited or HAL was expected to manufacture the rest in India.
BalasHapusHowever, more than a year after the announcement, the Indian government and the French suppliers have not reached an agreement about the responsibilities, schedules and work sharing in the program.
Last week French Defence Minister Jean-Yves Le Drian, said he is hoping France could make its first deliveries of the Rafale fighter aircraft to India between 2016 -2017. France’s draft defence budget was based on an assumption that the first deliveries of the Dassault Aviation-built fighters would start in 2016. Le Drian is expected to visit New Delhi soon to conclude the Indian MMRCA contract, the report added.
Part of the rift between the two sides was about the French vendor insisting on selecting a local prime partner that who enable the French company to commit to delivery schedules. HAL has been the favorite prime contractor for all the military aircraft built in India, leveraging technology transfer from the foreign company. However, this process has been mired with delays caused by slow learning curve, which further stretched delivery schedules.
With the MMRCA program the government imposed significant penalties which the French side has tried to avoid by having a deeper involvement in local manufacturing, through the implementation of manufacturing technologies, delivering the quality level required for such advanced plane. On their meeting at the Paris Air Show, both Chairmen expressed satisfaction on the work already achieved by the integrated teams and renewed their commitment towards successful completion of the various projects.
Rafale awaiting visitors during the thunderstorm yesterday at the Paris Airshow at Le Bourget. Dassault is also awaiting resolution of the contract negotiations with India, about the work content and responsibility over teh $20 billion program to sell 126 Rafale fighters to India. Photo: Sébastien Rande, Dassault.
View the Original article
June 23, 2013
Paris Air
Masalah sama sj urusan TOT India yg sudah keluar dana 20 billion dollar setara 200 trilyun rupiah dibikin 'mbulet' oleh prancis masalah TOT dan India mengancam prancis dg 'penalti' apabila prancis berusaha untuk menyeleweng dr kontrak tentang 'kedalaman' india ikut serta memproduksi/merakit dlm rangka TOT.
HapusSabar bung...dr uraian berita diatas tidak mudah mendapatkan TOT terutama Pespur, rudal n senjata strategis lainnya meskipun kontrak dah jelas sejelas jelasnya dan duit dah sebanyak2nya.....kita bs berkaca dr India....sabar pemerintah kita dah berusaha n putar otak utk TOT dg murah, bukan Indonesia sj yg mengalami "dikibulin", India dah berulang kali kayanya..... Sabar bung sabar siapapun orgnya "pasti" mengalami hal yg sama...... Harus ada pertaruhan memang dan berdarah2 utk TOT dan kalo diukur duit kita masih kecil dibanding India utk TOT ke rusia dg memborong Su ratusan trilyun dan skrg prancis dg memborong rafale ratusan trilyun..... TOT memang mahaln susah. Kurang tau china n Iran brp duit utk TO...yg jelas merekalah yg membuat russia jd kaya dan bangkit lg menjadi superpower
Istilah kata yg sama dulu ada jargon:
BalasHapus'Hidup tak semudah cocote Mario Teguh'
Skrg...
'TOT tak semudah cocote Bolerous'
Ano 06. 28, Russie menjadi Kaya raya sekarang karena factor utamanya adalah sdh di mulainya " explore " SDA berupa minyak dan gas bumi.
BalasHapusminyak dan gas bumi menjadi andalan "senjata" politik utama dlm rangka memposisikan Russie di "segani" oleh sebagian negara-negara Eropa Barat, yg mendapatkan ke "hangatan" di musim dingin berkat aliran Petro Russie.
Tentu berkat "berkah" Petro Rubbel tsb, Russie mampu meningkatkan industri senjata yg sempat lumpuh sejak "Perestroika" dan "Glasnoss" di gulirkan akibat kalah "taruhan" pada proyek "Perang Bintang" yg di hembuskan Presiden AS " Ronald Reagan ".
Faham Komunis boleh terkubur, tapi Russie di takuti oleh pihak AS dan Eropa Barat sekarang, karena faham "Kapitalis" yg sdh ratusan tahun menguasai mereka sekarang dalam titk nadir alias "colaps" = ambruk dg pemicu keambrukannya lewat perdagangan "derivatif" atau perdagangan "Saham" yg tidak riil dan penuh dg tipu muslihat, yg justru di Indonesia sejak tahun 1990-an malah menjadi kebanggaan insan Indonesia plus di perkenalkannya sistim jual-beli dg kartu kredit dg "korban" yg cukup banyak, karena dorongan nafsu belanja alias effect Hedonisme.
Akibat secara global, AS dan konco2-nya setengah hati untuk "melawan" China dan Ruusie karena masalah hutang dagang dg China da terpuruknya ekonomi Eropa Barat / Euro karena selisih perdagangan " derivatif" yg blm terselesaikan dg baik sd. skrg. Akibatnya banyak anggota negara Eropa yg kesulitan likuiditas dan menuju kebangkrutan yg sangat fatal.
Oleh karenanya mereka gencar melakukan penjualan alutsista " surplus" akibat krisi moneter dan ini rupanya di tangkap peluangnya oleh Indonesia dg mencoba membeli Tank MBT "bekas" dari Londo tapi di tolak karena alasan politik, eh malah bersorak gembira diberi peluang oleh Jerman dg tank MBT yang sama tapi dlm keadaan " rekondisi" yg. Sebenarnya lebih bagus yg ada di Belanda, cuma agar "mulus" kita di beri ToT tank bekas yg sdh nggak di produksi lagi di Jerman "Marder" versi lama.
Dan kita "suenaaang" sekali tampaknya dg ToT tsb, bahkan pemandu soraknya sampai berguling-guling sambil teriak, woow,woow,woow......
Jadi ingat dg monopoli sistim GSM oleh "Siemens", yg memberikan ToT kepada PT INTI pabrikan baru di bidang telekomunikasi di Bandung yg di beri ToT oleh "Siemens" untuk mandiri di bidang telpon seluler yg waktu itu sempat keluar produk yg terkenal di umum sebagai "Telpon Angin" warna orange dan "Handphone" PT INTI mirip produk "Siemens" awal, namun setelah sistim "GSM" telpon seluler memonopoli kegiatan telpon Seluler di Indonesia, maka PT INTI pun ditinggalkan oleh "Siemens" yg mengakibatkan PT INTI kelabakan dan berita terakhir akan digabung dg PT LEN, di Bandung.
Hal -hal demikian sering dilupakan oleh bangsa kita.
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.......he...........
Ngomong apa bolerr kok gak karuan gitu? Emang lu siapa? Trus Apa solusi mu??
BalasHapusAno 11.25 yg jadi pertanyaan "Boleroes11" adalah ;
BalasHapusAno itu mampu menelaah maksud dan arti komen "Boleroes1" nggak???
Monyet kalian semua, Bangsat2 sok tau!!by : adrian kalibata city herbras 02/CU
BalasHapusMbah boler,mau nanya, insinyur kita udah mampu apa blm u/ buat KS se kelas midget,tapi teknologi KSnya skelas whisky yg kita pernah gunakan,kan lumayan dan juga KS whisky kan cukup handal di perairan kita,apalagi kalo di buat 100% oleh ahli kita waaah pasti mantap betul itu hehehe. . .tanggapannya ebh d tunggu?
BalasHapusBy andry zacky #sorong, papua barat
Hal itu pernah di diskusikan secara ilmiah oleh BPPT bbrp thm yll.
BalasHapusNamun hasilnya blm ada, sdangkan ada pihak swasta di Serpong Tangsel mencoba membuat rancang bangun KS tapi baru tarap KS untuk riset.
Saya kurang jelas bgm dg ITS Surabaya apa sdh berhasil membuat rancang bangun KS midget.
KS "Whiesky" yg dpt anda lihat di " Monkasel " Surabaya, struktur bodynya rangkap dua lapis. Baja yg dipakai "Boleroes11" bukan ahli material hanya melihat kenyataan pisik demikian kuat tidak karatan walau " nyelam " sekian lama dan tdk kelihatan " penyok" di banding KS U-219 yg kita punya. Mungkin ahli metallurgy dpt menjelaskan
Kesimpulannya, kita belum mempunyai kemampuan untuk membuat rancang bangun secara utuh KS walau sekelas " Midget" pun.
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He......he.......he...........
Sebagai tambahan ada karya Kol. (Pur) Ir, Drajat Msc. Yg menurut berita berhasil membuat KS Midget dg panjang 20-40 mtr yg sedang di bangun di PT PAL Sby dg harapan 2014 sdh dpt menjalani procedure "Hat&Sat" oleh pihak TNI - AL Semoga.
BalasHapusWusss kolonyet jd ahli bikin kapal selam......berita dr antah berantah. Waduh bole2 jd provokator ya ojo nemen2 toh....meski dl pas kuliah sy jg bareng ma kapten2 AL dan banyak dosen ITS yg ngajar di kampus AL. Tp org keahlian ya masing2......mana yg ahli perang atau ahli pengoperasi mana yg ahli rancang bangun dll. :D
HapusDirektur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengatakan program transfer of technology (ToT) kapal selam ke Korea Selatan cenderung merugikan kepentingan nasional. Setelah mempelajari klausul kontraknya, Firmansyah melihat program ToT itu lebih menekankan pada learning by seeing, bukan learning by doing.
BalasHapusKapal Selam KRI Nanggala 402
Kapal Selam KRI Nanggala 402
Akibatnya, tenaga ahli Indonesia yang dikirm ke Korea Selatan sebatas melihat proses pembuatan tanpa terjun langsung mempelajari teknologinya. Skema kerja sama seperti ini, menurut dia, lebih menguntungkan Korea ketimbang Indonesia. "Memang kami harus mencuri teknologinya karena Korea dulu juga mengambil teknologi dari Jerman," kata Firmansyah usai menandatangani nota kesepahaman dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya di gedung Rektorat ITS, Jumat, 21 Juni 2013.
Daewoo Shipbuilding Marine Engineering co. Ltd, kata dia, sekedar memberikan gambar kapal selam. Padahal, mempelajari rekayasa teknologi kapal selam tidak cukup dengan melihat gambar. Tapi nasi sudah menjadi bubur. Kini Firmansyah tinggal berharap bisa menempatkan lebih banyak tenaga ahli dari kampus dalam program ToT untuk melakukan kajian ilmiah.
Dirinya yakin Korea Selatan tidak akan memberikan ilmu secara tulus kepada Indonesia. Firman juga mengaku kesal dengan campur tangan orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan teknis pembuatan kapal selam. Padahal, seorang tenaga ahli harus mempunyai jam terbang, intelegensia tinggi, dan kecakapan. "Kalau tidak, ke sana hanya jadi wisatawan saja. Yang dikirim bukan pure dari industri galangan saja, tapi harus disisipi orang perguruan tinggi," kata Firmansyah.
Saat ini ada delapan orang ahli desain yang berangkat ke Korea Selatan. Rencananya yang diberangkatkan sejumlah 206 jiwa dengan rincian 20 tenaga ahli desain dan 186 tenaga ahli bagian produksi. Program ini terkait dengan pemesanan tiga unit kapal selam buatan Korea oleh pemerintah Indonesia.
Rektor ITS Triyogi Yuwono turut prihatin dengan skema kerja sama kapal selam tersebut. Triyogi menjamin tenaga ahli ITS di industri perkapalan dan kapal selam sudah mempunyai pengalaman. Saat ini pihaknya sedang melakukan riset kapal selam jenis Midget 22 Meter di laboratorium hidrodinamika milik BPPT.
Setelah disekolahkan ke Korsel, ia berharap kemampuan intelektual anak bangsa bisa membikin kapal selam secara mandiri. "Kita libatkan lintas disiplin ilmu. Kementerian Pertahanan juga sudah menujuk ITS sebagai tim leader," kata Triyogi.
Ketua Pusat Kerja Sama dan Promosi IPTEKS-ITS, Raja Oloan Saut Gurning, mendesak pemerintah untuk lebih serius memperhatikan usaha transfer teknologi alat utama sistem persenjataan (alutsista) demi kepentingan nasional. Sebab, realisasi penguatan alutsista Indonesia dalam dua tahun terakhir, kata Saut, lebih menguntungkan kepentingan asing. "Kita ini banyak dikendalikan asing. Jangan sampai program ToT kapal selam ke Korea justru merugikan Indonesia," ucap Saut
http://strategi-militer.blogspot.com/2013/06/pt-pal-kerja-sama-dengan-korea-selatan.html
pak dirut pt pal agak tidak sependapat dgn pemerintah kayaknya, ga takut di lengser ni pak???
BalasHapussetuju dg pak dirut kalo memang merugikan ya vokal aja jangan ditutupi, kan untuk kemajuan pertahanan kita juga....
BalasHapusKutipan diatas:
BalasHapus'Firman juga mengaku kesal dengan campur tangan orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan teknis pembuatan kapal selam. Padahal, seorang tenaga ahli harus mempunyai jam terbang, intelegensia tinggi, dan kecakapan. "Kalau tidak, ke sana hanya jadi wisatawan saja. Yang dikirim bukan pure dari industri galangan saja, tapi harus disisipi orang perguruan tinggi," kata Firmansyah.'
.... Ini takutnya kolonyet2 yg disebut boler ikut2 kesana, ngapain2 emang lo bisa apa urusan rekayasa??!!cuman jd wisatawan!!! Orang bangga/arogan boleh modal nekatlah tp yah liat jalur....asal pengen ikut tp bukan 'domainnya' ngapain kolonyet2 n tukang tempur n perawatan ikut!!! Urusan lo para kolonyet ahli pengoperasian utk perang,.....bukan turut campur teknis pembuatan!!! Itu sudah beda jauh kolonyet......bilang ke boleroes!! :D
Nggak usah ribut di dalam emang kalau sdh militer nggak boleh ikut campur tangan untuk menyumbangkan pemikirannya?
BalasHapusSekarang ini secara diam2 Malaysia sdh mempunyai 3(tiga) "Midget Sub marine" dg bobot 100 ton dg awak 8 personel dg kemampuan SWAT alias Shallow Water Attack Torpedo atau mampu menyelam di perairan dangkal dan mampu menembakan torpedo, Nah...........
Malaysia mendapatkan Sub Midget tsb dari salahsatu negara si Eropa yg juga pernah di kunjungi pejabat TNI.............
Walaupun desain KS Whiesky udah kuno, tapi kemampuannya mengarungi laut luas indo cukup mengesankan (padahal laut indo kan mistirius ombaknya bikin mual2),iya ya engak penyot2 tpi sayang bodinya lobang2 ngk kyak buatan barat yang lubang2nya ngk d liatin,
BalasHapusoya embh coba embh bantu dong ngotak atik itu KS sapa tau bisa di perbaharui dan ngedesain copyanya yg lebih maju,korut bisa indo juga hrs bisa dong,ebmh juga sbg salah satu orang pintar dan sbg aset negara seharusnya bertanggung jawab,atas kemajuan industri alutsista hehehe "maaf". . .
By andry zacky #sorong,papua barat
Ano 16.34 seperti diketahui beberapa Perwira dari TNi -AL juga ikut dalam team teknis di pembuatan kapal selam di Korea Selatan, tidak khusus SDM dari PT PAL saja, juga termasuk beberapa SDM specialis di bidang CMS kapal selam yg nanti berfungsi sebagai bagian perawatan sistim.
BalasHapusMereka - mereka tidak sebagai rombongan "Tour Pariwisata" tapi sebagai team ahli dan team specialis pada disiplin ilmu masing2.
Contoh seorang perwira TNI - AL yg ada di team tsb, seorang specialis dg menyandang gelar "S2" graduate ITS dan ada pula specialis di bidang "Sistim" masing-masing jebolan Thales P'cis dan Dornier Jerman.
Kalau "Boleroes11" sebagai wisatawan numpang "mujur" bisa ikut minum Ginseng yg hem....ehm.........nyus tenan, bikin badan sueger, sumringah....
Ini, " Boleroes11" heh, opo abamu. He....he......he........
Baca lagi Bole...
HapusFirman juga mengaku kesal dengan campur tangan orang-orang yang sebetulnya tidak paham dengan TEKNIS PEMBUATAN kapal selam. Padahal, seorang tenaga ahli harus mempunyai jam terbang, intelegensia tinggi, dan kecakapan. "Kalau tidak, ke sana hanya jadi wisatawan saja. Yang dikirim bukan pure dari industri galangan saja, tapi harus disisipi orang perguruan tinggi," kata Firmansyah.
Bung andry zacky dari Sorong, Papua Barat.
BalasHapusTks, pujian dan harapannya ke " Boleroes11" namun maaf saya dengan hormat saya kembalikan lagi ke Bung Andry Zacky karena apalah "Boleroes11" ini yg cuma lulusan sekolah rakyat tahun 1957 di desa dekat pinggir hutan nun jauh disana.
Biarlah para ano-ano anggota PP2A yg berbuat. Mereka sekolah kan pinter2 lulusan jaman sekarang. Ya toh.!!! Ayo minum sguer dan makan papeda kitorang basaudara, Bro.!!!!!
Yah ini negara salah kaprah, aji mumpung yg bukan benar2 ahlinya pembuatan kapal selam hanya sekedar tahu ilmunya meski lulusan mana kek gelar S2 kek percuma bikin cuman ajang wisata akhirnya krn bukan 'conceern'nya sbg ahli rekayasa kapal selam yg memang tiap harinya kerja utk rekayasa dan riset....negara tambah 'ruwet' ga jelas ya gara2 org kayak boler ini...asal ngerti asal kemeruh dah dianggap hebat...... :D urusan perawatan ngapain ikut2 belom waktunya ntar kalo dah jd pasti ditraining.... :D bikin korea tambah eneg aja n tambah ruwet TOTnya kena org2 yg bukan benar2 ahlinya dan concern-nya..... :D
BalasHapuskita tunggu aja hasilny bersama sama, ntr jga ketauan seberapa bodohny n pintarny pemimpin negara ini.......
BalasHapusPara ano anggota PP2A yg saya hormati, ini masalah pembuatan kapal selam yg sangat strategis, dimana tidak harus mereka yg mengerti teknik thok yg harus ke Korsel, karena ini kapal perang bukan kapal pesiar yg hanya bermuatan kepentingan bisnis.
BalasHapusKalau PT PAL komentar perihal masalah teknik ya wajar, tapi TNi yg berkepentingan dg penanganan pasca pembuatan pasti ikut serta, suka tidak suka.
Sekarang, PT PAL kan juga belum punya ahli pembuatan kapal selam, jangankan rancang bangun kapal selam, tukang "LAS" dg klasifikasi khusus dan mempunyai sertipikat saja sdh hilang dari PT PAL. Nah.....
Jadi jgn jgn mempunyai persepsi keliru, thd keikutsertaan personil TNI di proyek pembuatan Kapal Selam di Korsel tsb.
Mereka telah terpilih di bidang kejuruan masing2 dan tidak sekedar " jalan-jalan atau wisata" karena di pastikan nanti mereka yg akan menangani dan mengoperasikan kapal selam bukan ano2 anggota PP2A apalgi "Boleroes11" yg sekedar numpang "mujur" menikmati suegernya "Ginseng - Merah" yg membuat badan semringah, he.....he.....he....
Mosok yg pesan dan akan mengoperasikan TNI kok nggak boleh dilibatkan pada proses pembuatan, itu kan "gevaar" !!!!!
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.....he.......
hehehe. . .makash utk tangapanya,embh boleroes11 kan bisa utk sekedar membibing dan mengarahkan a/ menyumbang pemikiran, apa lagi anda udh brpengalaman utk melakukan segala hal mulai dari upgrade,retrofit,dll apa ngk ada niatan untuk om/embh boleroes + om ano2 utk mmbuat kumpulan orang2 pintar,utk menciptakan/membuat sesuatu yg membanggakan buat negara ini.
BalasHapuskan mubazir kalo ilmu anda dan om om ano2 yg pintar2 harus hilang tanpa d wujudkan menjadi sebuah karya?. . .
Salam, kitorang bersaudara hehehe. . .
Tau makan papeda? + ikan kuah kuning bole ?
By andry zacky #sorong,papua barat
Bro, andry zacky , semuanya karena "mujur" saja. Seperti lagu, .......dari utara, datang anging sipu - sipu,........juru mudi putar haluang.......
BalasHapusOle sio....sio....manise......( sambil pukul tifa tamang ).......seng ada baku pukul.....he....he....he......damai selalu di Sorong manise.......
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he......he.............
Ees molai tukaran neh....
BalasHapusmalaysia goblok + bodoh... !! by intel indonesia...
BalasHapussetujukah bahwa malaysia itu goblok dan bodoh .. ..??? jom kat ... xixixi
POLITIK
SPR: 'Kami tak akan berganjak'
23 Jun 2013
SHAH ALAM - Suruhanjaya Pilihan Raya (SPR) menegaskan pihaknya sama sekali tidak akan berganjak dengan desakan pembangkang dan peserta Black505 supaya berundur.
Timbalan Pengerusi SPR, Datuk Wan Ahmad Wan Omar berkata, tuntutan mereka jelas melanggar peruntukan di bawah Perlembagaan Persekutuan.
Menurutnya, PR tidak perlu mengheret rakyat bagi menjayakan rancangan politik khususnya berhubung tuntutan supaya pegawai tertinggi SPR letak jawatan.
"SPR tak akan tunduk dengan tuntutan yang tak masuk akal itu.
"Kita tak akan berganjak. Tak perlu nak teruskan perhimpunan yang menyusahkan rakyat dan pihak lain kerana SPR tetap dengan pendirian sebelum ini.
"Tak akan ada perubahan, atau mereka ini sengaja mahu menyusahkan penguatkuasa, orang ramai dan untuk memalukan negara?," katanya kepada Sinar Harian Online.
Semalam penganjur meneruskan himpunan Black505 di Padang Merbok walaupun pada mulanya gagal mendapat kelulusan daripada Dewan Bandaraya Kuala Lumpur (DBKL) dan keizinan polis.
Bagaimanapun, setelah keengganan penyokong PR berundur kebenaran telah diberikan.
Perhimpunan yang dikatakan kemuncak itu turut mengulangi tuntutan supaya pegawai tertinggi SPR meletak jawatan, selain memberi amaran supaya tidak melakukan proses persempadanan semula sebelum suruhanjaya baru itu dibentuk.
PR juga dilihat lantang menggesa SPR mengadakan pilihan raya kecil bagi kawasan yang telah difailkan petisyen.
Mengulas lanjut, Wan Ahmad menasihatkan supaya PR tidak membuat keputusan terburu-buru mengenai perkara yang tidak sahih.
"Mereka ini (ahli Parlimen baru) kadang-kadang tak tahu pun persempadanan semula itu dilakukan macam mana, mereka hanya ikut ahli Parlimen lama.
"Perkara tersebut ada langkah-langkahnya sendiri, bukan SPR yang putuskan, SPR hanya cadangkan syor, kalau mereka tak puas hati boleh bantah," ulasnya mengenai isu persempadanan semula yang dibangkatkan PR pada himpunan tersebut.-sn