Rabu, Mei 15, 2013
32
JAKARTA-(IDB) : Setelah menjalin kerjasama erat dengan Korea Selatan, Indonesia kini juga mempererat hubungan kerjasama pertahanan dengan Turki. Dalam temu wartawan di Gedung Kemhan, Rabu (15/05) siang, Kementerian Pertahanan memastikan sejumlah kerjasama itu.  

Jumpa pers itu sendiri dilakukan oleh Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), yang dalam kesempatan ini diwakili oleh Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan Pos Hutabarat, Dirtekind Dirjen Pothan Marsma TNI Darlis Pangaribuan, Serta juru bicara KKIP, Silmy Karim.


Salah satu yang menarik perhatian adalah kerjasama pembuatan tank antara Pindad dan FNSS Turki. Dari informasi yang ARC dapatkan sebelumnya, memang telah banyak komunikasi antara Indonesia dan Turki dalam bidang kerja sama pertahanan. Bahkan telah ditanda tangani pula MoU antara kedua negara. Namun, berbeda dengan Korea Selatan misalnya, belum ada satupun realisasi kerja sama antara Indonesia-Turki.


Kementrian Pertahanan selanjutnya menerangkan, kerjasama pembuatan Tank Indonesia Turki ini mirip dengan skema kerjasama pembuatan pesawat CN-235, yaitu dengan melakukan produksi bersama alias Joint Production. 

Pindad serta FNSS kini harus membuat proposal mengenai skema program dan pembiayaan, mulai dari desain hingga joint production. 

Dengan demikian bisa jadi tank Indonesia-Turki ini adalah jenis baru yang belum pernah ada sebelumnya. Namun, kemhan memastikan kelas tank yang dibuat ini dalam kelas Light hingga Medium Tank. Bagi Indonesia sendiri, Turki dipilih menjadi partner tak lain adalah untuk mengejar teknologi penggerak Tank. Dimana dalam hal ini, Pindad belum menguasainya.


Dalam catatan redaksi ARC, FNSS sendiri pernah mengirimkan Ranpurnya untuk dipelajari oleh Pindad. Ranpur ACV-300 itu bahkan diuji coba hingga ke waduk Jatiluhur. Namun, ditilik dari segi bobotnya yaitu sekitar 14 ton, ACV-300 termasuk ke dalam kelas Tank Ringan.





Sumber : ARC

32 komentar:

  1. yaa..mudah-mudahan sukses, tapi ingat... korea selatan & turki adalah negara yang pro barat, sedangkankan pihak barat selalu berusaha agar Indo tidak sekuat sekutunya si Asia Pasifik (Aus, Sing, Jep, KorS & Phil).

    Nah masihkah kita percaya berkolaborasi dengan mereka? Padahal banyak negara-negara yang berseberangan dengan pihak barat mengalami kesuksesan dan kemajuan yang siknifikan dalam hal alih teknologi militer.

    Seharusnya kita menoleh ke timur, dan menjalin kerjasama dengan negara-negara didikan dari timur yaitu Rusia atau sekalian kita jalin kemesraan antara Jakarta - Moscow. Sudah saatnya bangsa ini mengalihkan dan memfokuskan master plannya untuk dibina oleh Rusia dalam kerjasama alih teknologi persenjataan moderen dan canggih.

    Apalagi Rusia saat ini terus membangun perimbangan keangkuhan Washington dan sekutunya untuk menjadi penguasa dunia. Baik dengan China, India, Brasil dan Afrika Selatan yang terakumulasi dalam BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

    Harapan kedepan di MEF II agar memfokuskan semua pengadaan dan kerjasama alih teknologi untuk dilakukan dengan Rusia, agar pencapaian MEF nantinya dapat memberi dampak deterrent yang signifikan dengan mengakuisisi persenjataan canggih dan moderen yang mengentarkan kawasan maupun dunia.

    Setelah itu barulah kita merangkak untuk memperbanyak alutsista dari produksi dalam negeri baik secara mandiri maupun dengan joint product dengan negara-negara sahabat.

    Tidak ada jaminan kita tidak berperang walaupun kita berusaha untuk menjadi lokomotif perdamaian dunia internasional tapi dengan berkembangnya skala politik dan skala militer yang megacu pada geopolitik dan geostrategi kawasan dan internasional maka sudah sewajarnya bila ungkapan "Bersiaplah untuk Perang bila Ingin Damai" untuk dimaknai sebagai usaha Pertahanan Diri sebauah Negara terhadap ancaman dan rongrongan dari dalam maupun luar.

    Kita tunggu saja kebijakan pemerintah RI kedepan, semoga ungkapan dapat menjadi bahan pertimbangan yang memberikan nilai positif bagi sistem pertahanan Indonesia dimasa-masa yang akan datang. Amin.

    BalasHapus
  2. Rusia juga pernah menawarkan kerjasama pembuatan Tank, walaupun saat itu hanya berjenis light tank, tapi tak ada respon dari pihak kemenhan.
    Padahal ini sebuah peluang, yang nantinya bisa mengarah pada jenis tank diatasnya.

    BalasHapus
  3. kan sudah punya blueprint tank marder jerman, mending ToT kapal selam saja karena ToT dari Korsel agak ALOT

    http://tinyurl.com/terpaksa-kaya

    BalasHapus
  4. bro ano 18,55 sebelum bp tank marder kita peroleh, kerjasama dengan turki sudah dilakukan, tapi waktu itu hanya sebatas menjahit saja yang dilakukan pindad... belum mengarah pada design dan pembuatan prototipe.
    Jadi tidak ada tindak lanjutnya alias mandek, nah sekarang baru ada realisasi yang tertuang pada MoU itu..., tapi masih sebatas MoU sebagai langkah tindak lanjut atas pertemuan-pertemuan sebelumnya.

    ini bukti link dan foto saat ujicoba Tank Turki yang dirakit oleh Pindad.
    http://divisi.blogspot.com/2012/01/misteri-tank-pindad-
    dan-kerja-sama.html

    BalasHapus
  5. ToT apa ya dari Korsel..? secara barangnya aja barang GeJe hiihihih, persis sama nasibnya dgn IFX/KFX,..juga geje..make tenaga ahli Indo biar biaya RISET MURAH, krn mereka hanya menganggap Engineer Indo BURUH MURAH..!!

    Biar pada sadar heheheh

    BalasHapus
  6. Artikel diatas adlh bentuk kra dg pihak Turkey dlm upaya membuat Tank ringan khusus "Mesin Penggerak " dg PT PINDAD.
    Dlm pikiran " ndeso" saya mengapa PT PINDAD tdk mempelajari sukses retrofitting Tank PT -76 dan BTR - 50 P Korps Marinir TNI -AL yg sdh terbukti.
    Namun, kalo ada agenda terselubung yg tdk perlu khalayak umum mengetahui secara explesit dlm kerja sama ya kita hrs memakluminya.

    BalasHapus
  7. BRO ANO SEMUA, MONGGO DILIAT TANK ALTAY BUATAN TURKEY DI YOUTUBE.. KALAU KURANG CANGGIH ATAU KEMAMPUAN TEKNOLOGI TURKEY KURANG MANTAP BARU SILAHKAN PADA KOMEN MIRING.. YANG KITA BUTUHKAN ADALAH IPTEK : BUKAN CUMA COPY BLUE PRINT BODY TANK MARDER AJ, TANK ITU SARAT KANDUNGAN TEKNOLOGI, INI YANG PERLU DICARI DARI PIHAK-PIHAK YANG MAU BEKERJA SAMA. SEJAUH INI KERJASAMA DENGAN KOREA SELATAN DAN TURKEY ADALAH YANG PALING REALISTIS DAN BISA DI IMPLEMENTASIKAN.. SEPERTI KERJASAMA DENGAN KORSEL, SETIDAKNYA TAHUN 2014 SUDAH ADA KAPAL SELAM PERTAMA YANG DIBUAT DI GALANGAN KAPAL INDONESIA (PT.PAL).. TIDAK SEMUA KERJASAMA DENGAN NEGARA LAIN ITU GAGAL, SEPERTI PINDAD DENGAN FNC BELGIA DAN IPTN DENGAN AIRBUS (CASA) SPANYOL, SEMUA TELAH ADA PRODUKNYA, JANGAN SUKA NGAREPIN "LAMPU ALADIN" LAH YANG TINGGAL MINTA LANGSUNG JADI.. ASAL TETAP JUGA DIPERHITUNGKAN AGAR JANGAN SAMPAI DILANJUT KERJASAMA DENGAN NEGARA-NEGARA "GA PUGUH" KY CHINA ITU..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kapal selam changbogo kn yg punya tknologi jerman...DPR udh di surati tuh ma pmrntah jerman soal kapal selam..
      Jd jgn harap PT.PAL produksi kapal selam.

      Hapus
  8. udah lah yang pasti2 aja, tuh Blue Print marder dah ditangan kenapa tidak?

    BalasHapus
  9. Mudahan mudah kerja sama dengan turki lebih baik ketimbang kerja sama dengan kosel yang tidak jelas,,

    BalasHapus
  10. FNSS untuk pengembangan light tank nemeni scorpion tank dan amx..kalo medium tank ya merujuk ke marder mas bro nantinya.. altay tu baru prototype mas bro blm diproduksi resmi. walaupun sudah gembar gembor launching perdana tapi selebihnya masih diuji coba soalnya masih ada kekurangan di sektor kubah canon-nya dan mesin yang diusung kurang powerful. bobot berat dan lambanya altay masih dikaji lebih lanjut. turkey berambisi untuk lebih berinovasi menciptakan MBT yang powerful seperti leopard 2 dan chalenger 2 yang bisa digeber lebih dari 75km/jam. tank yang saat ini menjadi momok NATO adalah T-95 tagil buatan rusia. itupun juga prototype..msh dikembangkan di sektor material era..penangkal rudal anti tank. kalo lebih rincinya mas bole tu...yang udah pakar tank...monggo mas bole..tambahin donk

    BalasHapus
  11. Korsel itu cuma jago operasi plastik doang, dengan alutsista mana tahu mereka....

    U209 itu lisensinya cuma punya Jerman sama Turky doang...Korsel mana ada lisensi, hati-hati entar cepet rusak thu mainan, sudah pasti nyesel selangit thu nantinyaaa..

    Jerman ada dengan U214
    Russia ada dengan Kilo bahkan yg lbh mematikan yaitu Amur Class
    Kenapa tidak beralih kesana sihhhh, dasar ToLoL, BengaK, BodoH Bin Buyannnn...

    BalasHapus
  12. @ano 22.29 Yang pinter tu yang bisa bikin.. bukan sebaliknya.. yang bego ni benernya siapa se ?? kalo cuma beli doang CINGCAY bin cetek cuy !!

    BalasHapus
  13. Muaaakkk saya dengan KFX sama Cangbogokkk..
    Duit habissss, hasilnya cuma NOL BESAR...

    Menhan terlalu gegabah nggak mikir2 lisensinya punya siapa, sudah pasti mainan ini mudah rusakkk...

    Kita cuma tumbal untuk riset saja, uang kita yang dipakaiiii.... Dasar TOLOL DIPELIHARAAAAAAA..... TOLOLLLLLL.... TOLOLLLLLL
    Plak Plak Plakkkk.... Gwa benturin nhi kepala kedinding Plak plak plak

    BalasHapus
  14. Alaa mo jerman prots keq mo apa, kalo ilmunya udah kepegang ga perlu pusing.. Anoa Pindad aj awalnya diprotes perancis mo diboikot engine renaultnya, balik diancam pake mesin mercedez perancis akhirnya bilang : ya udah, "LANJUUTT".. qqqq.. perusahaan korea yg bikin kapal selam perusahaan swasta, ini urusan bisnis, negara qta ga ada perjanjian mengikat apapun sama jerman ttg kapal selam.. kalau perlu royalti ya mintalah sama korea, ngapain juga bikin perusahaan kapal ga bisa produksi & jual sendiri.. Daewoo tu perusahaan dengan kemampuan besar dan riset teknologi tinggi yang sudah mandiri.

    BalasHapus
  15. Intinya orang eropa & amrik tu ga mau teknologi mereka jatuh ke negara ketiga.. jelas.. wajar mereka "merungut".. eee qta-nya malah bentur-benturin kepala.. WAKAKAKAKAKK... SOTOYY ! cueekk aj, pake sedikit uang freeport yang sebagian besar dimainin di gold & forex market mereka ya wajar-wajar aj.. qta juga perlu sedot sesuatu dari mereka..

    BalasHapus
  16. ahli pindad ini sebenarnya sudah tahu cara pembuatanya tapi sangat disayangkan selalu ada* saja para ahlinya untuk mencari entah itu dana atau hanya cari* selah saja kepengen uang negara dibuat riset sana riset sini sudahlah jangan sampai hal yg beginian dapat dimainkan...?

    BalasHapus
  17. klo dibalik ganti kita yg kelabakan bro..oke kalian trima tu chang bego dr korea selatan...tp jgn harap leopard dtg ke indonesia...hahahahaha... ni PR aja buat pemerintah kita supaya lbh hati2..kita jg bisa kna sangsi walo yg buat daewoo korea..krna salah satu dr ks dirakit di indonesia.serba salah jg khan posisi kita...???? keburu iming2 ToT itu td.. krna cm korsel yg nakal dan brni ambil resiko kesitu. dan kita terbujuk rayuan korsel.. dan klo toh ampe gk jd kebeli ksnya ya kebangeten juga..wong udah bayar. mo kehilangan brpa duit lagi kita..?????

    BalasHapus
  18. kebijakan salah aruss lagi ,alaaa korea berkat tekanan asing duwit rakyat amblass. mentri pertahanan cuci tangan bodoh dan gak bertanggung jawap ,kembali ke turki ,turki baru kemaren sore bikin tank dan bukan menthor asal usul negara bertehnologi tinggi the father tank .

    BalasHapus
  19. Kalau jerman gak jadi jual jelas mereka yang rugi bro karena kena pinalty, gak dapat duit masih kena denda. Salah sendiri gak nawarin ote-ote kapal selam, coba kalau mereka tawarin pasti kita gak ngelirik cahbego......

    Dari turkey kabar yang baik, lanjutken.........

    Dengan produksi bersama, resiko kerugian akibat kegagalan otomatis semakin kecil.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. emm emm DANGSINEUN BAKACI ,kwkwkw...

      Hapus
  20. ote2 kapal selam apa yg mo di tawarkan DSME...?

    Pernah bikin aja belum,..INDO lah KELINCI percobaan nya...!! moga ga kelelep tuh barang GeJe...

    tolol di piara,..KFX/IFX juga katanya mo di ikutin terus sampai se level F-35 ( yg masih gagal )..apanya yg mo di tiru..? GAGAL NYA...???? Pe'a bener nih yg mutusin...

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan gagal nya lh bung yang d ikutin , tapi kegagalan2 dari f-35 yang menjadi pelajaran tim k/ifx ,

      Hapus
  21. unkown
    dulu memang tekno nya masih dari jerman , tapi mungkin korsel udah ngembangin kapal selam yang berbeda dari lisensi yang d berikan jerman , makanya mereka brani TOT in tuh ks k pt.pal

    BalasHapus
  22. Gwa memang dukung dengan ANo2 yang optimis disini,

    tapi Optimis juga ada batasnya, ada jalan pikirannya juga, yang tidak bisa dipungkiri disini adalah bahwa Korsel itu sekutu dekat Amerika...

    Indonesia maju, bagi amerika itu sebuah ancaman nyata basgi sekutu2nya di ASIA, ya bilang saja Singapur, Australia, Thailand dan Filipin...

    BalasHapus
  23. Yang Penting Indonesia sudah berusaha memajukan Alutsistanya secara mandiri. Ngapain pake banyak komen gak jelas. Dukung donk...

    BalasHapus
  24. ano 11:32
    Gwa dukung Indo untuk maju alutsistanya, bukan TOLOLnya.....

    Sudah tau Project esek-esek, masih aja tetap didukung... Sinting Looo

    Nggak nyadar apa Duit kita thu sudah dipake Korsel beli UAV amerika kemarin, lha sekarang mau pesan F15 or F35, itu bukan untuk riset bosss
    Tapi Korsel beli mutlak bersiap menghadapi Korut....

    Nyadar nggak looo, pada mikir nggak looo... ente sama aja dukung Indo buat dikadalin sama Negara Muka Plastik...

    BalasHapus
  25. PELAJARAN BERHARGA BUAT BANGSA INDONESIA,PENGALAMAN ADALAH GURU PALING BIJAK. TERMASUK PENGALAMAN DIKADALIN....HIHIHIIHIHI

    BalasHapus
  26. kebanyakan protipe gak ada yg jadi....

    BalasHapus
  27. Indonesia dasar goblok...jelas jelas korsel ma turki mnghambat pembangunan alusista indonesia...negara 2 itu jelas sekutu eropa...g mau sekutu nya dkalahkan dg negara Non Blok ...Menhan dkadalin juga mau ttg proyek Cangbego , IF - X, F16 52...Spy duit ea trkuras diRISET Korsel & Turki...Mndngan kita brshbat dg negara Timur ( Non Blok )...RUSIA , China ..dr jaman Bung karno negara Rusia & China sahbat kita dkala Susah & Senang... INGAT INGAT Menhan !! Jgn Samapi trulang Lagi Kasus Timor Timur,Ligitan & Sipadan...
    Berita Terubaru : Pesawat Sipil USA msk Kewilayah Aceh,Mainkan Inteljen TNI & POLRI utk mengetahui Aksi Inteljen CIA ...Cukup cerita itu untuk Cucu Cucu kita kelak Nanti...

    NKRI Harga Mati.... Menhan !!!
    Saya rela mati demi Ibu Pertiwi tersenyum dialam Barzah

    BalasHapus
  28. Pengalaman diembargo amrik n sekutunya, penundaan sepihak oleh korsel atas program kfx, lisensi yg gk jelas atas pembuatan kapal selam yg mendorong RI unt mengadendum isi perjanjiang dg korea dan tot pembuatan korvet kelas sigma dg bld yg sangat merugikan ind semua itu menunjukkan bahwa indonesia sangat diremehkan oleh mrk dan tdk punya bargaining power. Krn itu sdh saatnya indonesia berpaling ke rusia dan blok timur lainnya, india, cina dll unt membangun alutsista. Ingat krisis ekonomi, letter of intens imf, semua adalah hsl konspirasi amerika dan sekutunya agar indonesia tetapmenjadi negara terbelakang yg hanya menjadi customer atas brg2 industri mrk tnp mampu dan menguasai teknologinya. Belajar dr masa lalu agar tdk terperosok pd jrg yg sama.

    BalasHapus