HONOLULU-(IDB) : Sebuah kapal penyapu ranjau
milik Angkatan Laut AS (US Navy) yang kandas di kawasan taman laut
nasional di Filipina diputuskan akan dibongkar total guna menghindari
kerusakan terhadap taman laut tersebut. Kerusakan yang diderita kapal
itu juga sudah dianggap terlalu parah sehingga tak layak lagi secara
ekonomis untuk diperbaiki.
Demikian ditegaskan juru bicara Armada
Pasifik US Navy Kapten Darryn James di markas besar Armada Pasifik di
Pearl Harbor, Hawaii, Kamis (31/1/2013).
Kapal perang antiranjau
USS Guardian (MCM-5) itu kandas di sebuah gugusan karang di kawasan
Taman Laut Nasional Tubbataha di perairan Laut Sulu, sekitar 644
kilometer barat daya Manila, 17 Januari lalu. Kapal dengan panjang 68
meter dan lebar 12 meter itu sedang dalam pelayaran menuju Indonesia
setelah mengisi bahan bakar dan perbekalan di pelabuhan Teluk Subic,
Filipina.
Tak ada yang terluka dalam insiden tersebut dan seluruh
awak kapal telah dievakuasi. Meski demikian, pihak US Navy telah
menyatakan kapal tersebut tak bisa diselamatkan lagi (complete loss) dan akan dikeluarkan dari kawasan taman nasional itu dengan cara dibongkar total.
Menurut
James, memindahkan kapal secara utuh berisiko memicu kerusakan lebih
besar lagi terhadap terumbu karang di kawasan situs warisan dunia itu
dan terhadap lambung kapal berusia 25 tahun tersebut. Ada risiko kapal
akan patah atau bahkan tenggelam jika dipindahkan tanpa dibongkar lebih
dulu.
Pihak US Navy telah menyampaikan proposal rencana pemindahan kapal itu kepada Pemerintah Filipina.
"Kami
terus bekerja sama secara erat dengan pihak penjaga pantai Filipina,
Angkatan Laut Filipina, dan para personel pemerintah mereka. Kami sangat
berterima kasih atas dukungan mereka selama kami bekerja sama untuk
memindahkan Guardian dan memperkecil kerusakan terhadap karang," tutur
James.
Diperkirakan butuh waktu lebih dari sebulan untuk membongkar total kapal berbobot (displacement)
1.389 ton itu. Para awak USS Guardian telah memindahkan 56.779,5 liter
bahan bakar kapal itu ke kapal lain. Mereka juga telah memindahkan
ratusan galon minyak pelumas dan cat. Tahap berikutnya adalah
memindahkan air limbah dan bahan-bahan lain yang berbahaya bagi
lingkungan.
US Navy telah menyewa sebuah kapal derek terapung dari
salah satu kontraktor di Singapura untuk membantu pemindahan
barang-barang berbahaya dan pembongkaran kapal. Rencana sebelumnya untuk
mengangkat kapal secara utuh kemudian memuatnya ke sebuah tongkang
untuk dibawa ke galangan kapal guna diperbaiki akhirnya dibatalkan
karena tak memenuhi syarat ekonomis.
Presiden Filipina Benigno
Aquino III pekan lalu menyatakan, pihak AS harus memberi penjelasan
bagaimana kapal itu bisa salah jalur dan kandas di taman nasional
kebanggaan Filipina itu. Pemerintah Filipina juga akan mendenda US Navy
atas kerusakan lingkungan yang terjadi.
Sumber : Kompas
Berita bagus nih untuk yg ahli dibidang scrap kapal. Mungkin kalau ditangani oleh mereka yg punya pengalaman nggak sampai sebulan selesai.
BalasHapusBukti menunjukkan dalam tempo singkat seluruh sisa peralatan tempur perang Pasifik yang tersebar di Jayapura bersih diangkut ke Sby, dmk juga kapal kapal yg memenuhi pelabuhan Southhamton di Inggris dpt dibersihkan secara cepat dan bahkan bangkai material tempur di Irak juga tdk luput dari kegiatan bersih-bersih dlm tempo relativ cepat.
Kalo blh hibahkan saja ke indonesia om sam! Krn INDONESIA MAINTENANCE TERBAIK DIDUNIA. Tp hibahnya plus sukucadang & senjatanya lho om sam! Dijamin bs berlayar lg,lha wong yg thn 45 aja bs berlayar lg. Kalo dibesituakan,indonesia gudangnya! Wkwkwk...rombeng...rombeng...
BalasHapusBawa ke madura aja jual kiloan wkwkwkwkw
BalasHapusOkee okeee pak lek ku medureh ...
BalasHapusNomor huntinge berempah nek di loaknoo??
Tak kilo-no nang medureh aeee