Jumat, Februari 01, 2013
24
MADIUN-(IDB) : Setelah 10 bulan, menjalani perawatan akhirnya pesawat tempur F-5 Tiger II Skadron Udara 14 Lanud Iswahjudi dapat terbang kembali. Pesawat ini sempat digrounded sejak tahun 2012 lalu.

F-5 Tiger merupakan pesawat yang tergolong tua. Si Macan ini mulai memperkuat TNI AU sejak tahun 1980. Jika dihitung, pesawat produksi Northrop Co, Amerika Serikat ini sudah 30 tahun menjaga udara RI.

Pesawat dinyatakan layak terbang setelah menjalani tes flight oleh Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb M Nurdin, Kamis (31/1). Demikian keterangan pers dari Pentak Lanud Iswahjudi.

Hal tersebut sangat membanggakan terutama bagi para teknisi, sehingga pesawat tempur F-5 dapat bergabung dengan temannya pesawat tempur F-16 Fihting Falcon dan Hawk MK-53, dalam menjaga kedaulatan NKRI.

Tes flight dilaksanakan langsung oleh Komandan Skadron Udara 14 Mayor Pnb M. Nurdin bersama Mayor Pnb Reza Muryadi, di aero drom Lanud Iswahjudi dan dipantau langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna.

Tes flight merupakan tes terbang bagi pesawat terbang setelah menjalani perawatan atau perbaikan karena mengalami kerusakan, sedangkan bagi penerbang yang melaksanakan tes flight adalah penerbang yang telah mendapatkan sertifikasi tes flight.




Sumber : Merdeka

24 komentar:

  1. hebat teknisi tni au josss...gandozzz.. bangga liat macan besi f-5 terbang lagi, ni pespur kecil tapi manuvernya liar. ngemeng2 kapan ya resmi digrounded..?? interceptor hrs diganti multirole interceptor. sukhoi 35bm...itu yang pas buat ganti si mbah macan. kalo f-16 hibah...???? nenteng tangki cadangan dulu... ngejar f18 ngos ngosan..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sayang hasil upgrade Avionik yg dikerjakan oleh Saabca Belgia tidak berhasil, coba kalau waktu itu dikerjakan oleh team dan teknologi dari "Elbit" Israel sebagaimana yg diterapkan di pesawat A-4Sky Hawk mungkin akan lain hasilnya. Yah memang nasib pada si Macan ini karena dia menjadi bagaian dari konspirasi politik waktu itu, dg penukaran beberapa unit MIG - 21 / 17 yang masih kondisi "S" dan kepatuhan kita untuk menggudangkan seluruh material alutsista ex Russia, sehingga dg demikian mind set kita tidak lagi teringat dg produk senjata Rusia yg Komunis. Mungkin ada yg tahu atau mungkin juga banyak yg nggak tahu, bagaimana senjata serbu ex Russia spt AK, RPK, STTB dg penghapusan nomor serie senjata kemudian dikirim ke Afghanistan agar dipakai oleh pejuang Mujahiddin, dan diterima di Rawalpindi, Pakistan Utara.
      Maka iitu jangan ribut melulu Pakfa, SU-35 apalagi Kapal Selam kelas Kilo alon-alon waton kelakon.

      Hapus
  2. Sudah kandangkan saja,ganti sama T 50 pakfa..

    BalasHapus
  3. setuju Sukhoi PAKFA! F18, F35 hajar habisss.

    BalasHapus
  4. Ada duit lo indon miskin kahakahakah

    BalasHapus
    Balasan
    1. ALAAAH NEGARA KAMU ITU .......JUGA KEREEE NEGARA MALON TAI ...MALON ITU TAIIKKKK .... KEREEEEE MISKIN ...NAJIB FUKING BABI .....MALONN KERE TAI.... HAHAHA MALON KERE TAAAAIKKKK

      Hapus
    2. OOOIII YOU MALON FUKING SHIIIT NEGARA LOE ITU KERE MISKIN MESIN JET AJA DI CUUUURIIIIII DI JUAL OLEH MALONERS FUK UNTUK MAKAN TAI BRITISH HAHAHA MALON ASUUUUU

      Hapus
    3. iya lon kita gk punya uang kok
      cuma mampu beli 102 pesawat
      (padahal lebih)
      hehe

      Hapus
  5. ngapain dikandangin, lumayan f-5 tiger dari pada tukino, semua bisa bermanfaat tapi skala operasionalnya diturunkan. kukira cukup manfaat bila dipakai pesawat bantuan tembakan atau serangan ke darat.

    makanya Balitbang TNI AU mengembangkan BOM ANTI PERSONEL yang bisa digendong F-16 dan F-5 Tiger.

    Mantab...lanjutkan kreasimu..buat bom POPCORN yang banyak buat hancurin landasan dan pangkalan militer lawan.

    BalasHapus
  6. Sebelum ada yang mati... lebih baik jaga thu pilot, bukan mudah cari pilot yang handal

    Sekarang saja cuma 17 yang didapat diantara ratusan pendaftar

    BalasHapus
  7. pesawat itu memang sudah tua, kalo dipaksakan bakalan hancur nyungsep thu pesawat... Mendingan di Museumkan atauan di Hibahkan ke negara Malon

    BalasHapus
  8. tul tu om, hibahkan ke malon aj kl prlu kasi sdkit tambahan hadiah, kan lumyan ga ush nyerang tp pilot2 tmpur malon mati duluan haha...

    BalasHapus
  9. MALOOOOON FUKING SHIIIIITTTT HHAHAHA

    BalasHapus
  10. Malon kami banyak duit!!!! Lo mau brapa??? Ngomong aja ntar kita kasih!!! Masih makan nasi ape dah di ganti pake makanan babi????? Sbagai negeri tetangga kami kan kirim bras mau brapa ribu ton??? Ngomong jangan gengsi lah!!!!!!

    BalasHapus
  11. Saya setuju dg sob2 anonim,F5 lbh baik ttp dipke bt close support & transisi dr jet hawk/golden eagle smpe masa waktunya digrounde 2019/2020. Soal pengganti saya setuju yg sma kelasnya (medium fighter) mis: MIG 35,SAAB JAS 39NG GRIFFON,TYPHONN,RAFALE,jgn pke F16 lg yg kualitas plus senjatanya dibwh singapura. Sdg heavy fighter klo bs bentuk skadron baru & ttp pke marga sukhoi,mis: SUKHOI 35BM,syukur2 ada tambahan jenis SUKHOI 34 plus T50 PAKFA,br punya jg pembom tempur,sdh lama TNI AU ga punya pembom lg.

    BalasHapus
  12. mas Boleroes11 selain kpal induk saya juga pernah dengar si gatot kaca ktanya akan keluar dgn versi tercanggihnya di thn 2018 terus ada lagi nih untuk ifx akan sedikit unggul dari EF2000 biar bisa ngjammer dari jarak 600km lebih dengan membawa bekal rudal MBDA Meteor terbarunya betul ga tu mas?? Hi hi hi hi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya kita konsentrasi dg kedatangan Alutsista yg terbaru, akan kita lihat penggelarannya, latihan dan perawatannya. Pada aspek penggelaran MBT kita terbaru sudah terhadang dg kendala transportasinya apabila akan di kirim keluar pulau Jawa, begitu pula dg MLRS dan Caesar. Kita masih memrlukan kapal besar atau pesbang guueeede banget untuk mengangkut. Kemudian aspek latihan, nggak ada ceritanya beli terus pinter memakainya, disini ada masalah dg doktrin baru, berapa SDM yg diperlukan, satu cuk MLRS siapa komandannya, berapa prajurit yg melayani, dmk juga pada MBT, dan Caesar, dan bukan pekerjaan mudah. Kemudian masalah perawatan, ini yg paling kritis, karena seluruh alutsista modern tsb apalagi yg termasuk Artilery, kan nggak mungkin material tsbmondar mandir, lha ini berkaitan dg Bannya, ban hidup atau ban mati.
      Kalau Russia pinter dan sederhana, meriam diberi ban mati jadi kalau stand by lama nggak masalah bannya, lha kalau bannya hidup kalau lama ngejogrok pasti masalah kalau dipindah, ingat bgmn truk-truk dari Jerman Timur begitu latihan parade di Halim, dari 100-an truck hampir 65 truck nggak mampu jalan lagi karena masalah ban. Dan yang harus lebih diwaspadai adalah umur motor roket atau propelantnya yg terbatas. Bagaimana apa sudah disiapkan jurus manjur jgn jurus pendekar mabuk ya. Kita sudah pengalaman dengan rudal RBS 70,Rudal Rapier, rudal yang lain sekarang ini nggak beroperasi karena motor roketnya mati. Jadi siapa yg ngomong kalau kita sudah punya pabrik propelan? Kalau kita sudah punya pabrik propelant tentu motor roket yg mati dapat di refurbish. Sudah ya ceritanya.......

      Hapus
  13. wlau tua itu bisa bwa bom and ngebom PT-91 ampe ancur

    tua tua juga bisa bunuh orng

    BalasHapus
  14. sudahlah jangan terlalu berharap sama su 35 bm nya rusia apalagi ada anonim yang komentar t-50 pakfa jadi pengen ketawa (karena pespur t-50 pakfa belum diproduksi secara massal dan su-35 bm belum di jadiin barang ekspor)...
    berharap si boleh tapi jangan berlebihan.

    toh jangan berkecil hati terhadap pespur2 macam = super tucano (next)/t-50 GE/f-16 Block 52 yang akan datang, kita itu memiliki langit yang luas jadi pemerintah kita menginginkan pespur2 murah dalam jumlah yang besar ketimbang pespur mahal dalam jumlah sedikit.

    MEF season kali ini indonesia sedang mengutamakan (KUANTITAS) bukan (KUALITAS) jadi indonesia ibarat jadi penadah yang berkesimpulan (apapun yang murah/layak pakai/teknologi lumayan/dalam jumlah yang besar/di ajarin teknologi dan plus2 nya) kan pasti di sikat!!!

    untuk yang masih ngarep su-35 bm masih ada harapan (soal nya KASAU naksir sama tuh pespur dan berhubung rusia lagi baik) doakan saja ada di list MEF selanjut nya.....


    maaf bukan nya saya sok pintar saya orang awam tentang militer, tetapi saya geram melihat ocehan kalian para (ANONIM RESE) yang tidak jauh beda dengan anggota dpr yang kerjaannya hanya bisa MERENDAHKAN dan MENCELA, coba sesekali syukuri apa yang telah kita miliki. anggap saja MEF kali ini merupakan awal yang cerah bagi MEF2 selanjutnya....

    add "Reddy Mas Sahid" on facebook :D :D

    BalasHapus
  15. >Bro, Anonim 22.02. Begini, soal komen di blog ini g usah dirisaukan, lagian kalau nggak ngerti militer ngapain komen bahwa pespur pakfa masih dirancang blm ..bla...bla...bla....MEF kita, bla...ba...bi.....bu dstnya, berarti ngerti dong. !!! Nyantai aja, namanya "Wong Ndelok " = Kendel alok = berani bekoar, ya sudah ngga usah ciiuuusss, mi apa?

    BalasHapus
  16. saya merasa awam karena masih ada orang yang lebih mengerti tentang militer ketimbang saya, saya masih cetek pengetahuan nya broo...
    Boleroes11

    BalasHapus
  17. Grounded ajalah F-5 Tiger ganti ama Mig 29 fulcrum, mumpung lg ada diskon, skalian buat nandingin Malayshit, yg sombong dgn Mig nya

    BalasHapus
  18. @arifinbudianto
    wah mas kalo ganti nya mig itu kaya yang tanggung ya, soal nya harga nya beda2 dikit sama sukhoi :D.

    mmm bukan nya malaysia lagi pengen cari pengganti mig nya, katanya sebagian besar mig yang mereka punya udah ga bisa ngefly lagi.





    BalasHapus
  19. ganti T-50 sudah cukup kok...
    asal d kasi senjata yg mumpuni n pilotnya bener2 andal.percuma lah punya Sukro 30,35 kalo pilotnya gak andal
    daripada tuh Sukhoi cuma d pasang bom mainan dari malang n perekrutan anggota TNI masi dihiasi dgn sogokan...

    BalasHapus