JAKARTA-(IDB) : Perusahaan Rosoboronexport Rusia akan menampilkan 200
sampel senjata dan peralatan militer dalam Pameran Internasional Senjata
dan Peralatan Militer Indo Defense 2012 yang akan digelar tanggal 7
sampai 10 November di Indonesia.
"Dalam pameran ini perusahaan Rusia akan membahas isu-isu mengenai militer-teknis kerjasama dengan baik dengan Indonesia dan semua mitra di Asia-Pasifik", pernyataan dari Rosoboronexport, eksportir terbesar senjata Rusia.
Selain peralatan militer, perusahaan Rusia akan mengusulkan kepada mitranya di Asia-Pasifik untuk melakukan produksi bersama dan mengembangkan model senjata dan peralatan teknis militer yang dirakit di bawah lisensi.
"Ini berarti mentransfer sejumlah teknologi yang saat ini sangat penting bagi Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan industri pertahanan nya," wakil direktur Rosoboronexport, Victor Komardin, yang memimpin delegasi Rusia di pameran.
Dia menambahkan bahwa perusahaan mengharapkan antipesawat sistem pertahanan seperti "Buk-M2E", "Pantsir-S1" dan "Igla-S" akan menarik masyarakat di acara itu.
Rosoboronexport datang ke Indonesia juga akan menawarkan pertahanan udara yang kompleks yaitu sistem rudal jarak menegah dan sistim rudal jarak pendek yaitu "Buk-M2E" dan "Pantsir-S1".
"Dalam pameran ini perusahaan Rusia akan membahas isu-isu mengenai militer-teknis kerjasama dengan baik dengan Indonesia dan semua mitra di Asia-Pasifik", pernyataan dari Rosoboronexport, eksportir terbesar senjata Rusia.
Selain peralatan militer, perusahaan Rusia akan mengusulkan kepada mitranya di Asia-Pasifik untuk melakukan produksi bersama dan mengembangkan model senjata dan peralatan teknis militer yang dirakit di bawah lisensi.
"Ini berarti mentransfer sejumlah teknologi yang saat ini sangat penting bagi Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan industri pertahanan nya," wakil direktur Rosoboronexport, Victor Komardin, yang memimpin delegasi Rusia di pameran.
Dia menambahkan bahwa perusahaan mengharapkan antipesawat sistem pertahanan seperti "Buk-M2E", "Pantsir-S1" dan "Igla-S" akan menarik masyarakat di acara itu.
Rosoboronexport datang ke Indonesia juga akan menawarkan pertahanan udara yang kompleks yaitu sistem rudal jarak menegah dan sistim rudal jarak pendek yaitu "Buk-M2E" dan "Pantsir-S1".
So..tunggu apalagi.. jarang ada kesempatan spt ini.. ayo Pak Menhan.. Saya yakin seluruh rakyat Indonesia pasti setuju.
BalasHapustapi sayang petinggi2 indonesia pada "lemot", susah banget mau gerak cepat, apa sebabnya yang pasti bukan soal anggaran !
Hapusbetul betul betul se7. hanya pemerintah mau ngak ...
BalasHapusTawaran seperti ini kapan lagi pak Menhan: BUNGKUS!!!!
BalasHapusDaripada beli Arhanud yang cetek dan tanggung. Lagian pesawat musuh disekitar kitakan gak efek sama Arhanud cetek....This Is It!!!
Kesempatan bagus ini buat TNI AD, taruh di perbatasan untuk pertahanan perbatasan dan buat MARINIR untuk pertahanan pantai dan Pangkalan
BalasHapusPeluang emas...sdh jangan banyak mikir sikat ,kan bisa TOT,ambil roket jarak menengah dan jarak jauh klo ada,jangan yg jarak pendek ga musim..yg lain sudah punya rudal antar benua
BalasHapusSegera ambil kesempatan ini.... !!! Jayalah NKRI
BalasHapusSebenarnya ini kesempatan emas buat kita terutama pemerintah, PT.DI, PINDAD, PT.PAL n BUMN strategis lainnya untuk dapatkan TOTnya, mengingat negara kita masih blm mampu produksi rudal pertahanan secara mandiri,jarang-jarang negara maju mau berbagi teknologi rudal. Kita ambil teknologi rudal jarak pendek n menengah dulu, setelah dikuasai baru kita bsa kembangkan sendiri untuk rudal jelajah n jarak jauhnya. Untuk nilai strategis ke depannya ini sangat bagus buat Indonesia, dimana nanti Indonesia bisa memiliki kakuatan deteren n nilai tawar yg tinggi di dunia internasional.
BalasHapusAYO JENDERAL WAKTUMU TIDAK BANYAK KESEMPATANMU LAGI BAGUS PELUANGMU SEMPIT.......AMBIL AJA JANGAN SAMPAI UWAK BEAR KEBURU BERUBAH PIKIRAN
BalasHapusayo pak menhan setujui itu rudal rusia itu kesempatan emas dan perak tunggu apa lagi JANGAN BELI RUDALNYA AMRIK kalau misalnya perang ama australia make rudarudalnya amrika otomatis australia dikasih penangkalnya sama saudara tuanya alias amirikambing jadi percuma ya kalau cuma perang ama malaysia si gak usah pake rudal*** yang kita kawatirkan sebenarnya australia itu nyata musuh dalam selimut pura2 baik itu inilah !!!sebelum tim2 lepas baik sekali ama indonesia ,,biar penyusup2nya enak keluar masuk nkri ada kesempatan krisis ekonomi krisis politik dijalankan akal busuknya(*_*) sekarang baik lagi ngasi pesawat hiba barang rongsokan heran indonesia tetap aja mau ,,jnagan 2 ada akal busuknya lagi yang diincar papua kayaknya sih makanya ayo beli rudalnya rusia aja hadapin moncongnya ke arah australia!!!! berarti kalau gak beli rudal rusia pak menhan dan para jendral pro amerikambing mudah2ha aja kwalat almarhum pak karno allah yahamo
BalasHapusbila negara militernya kuat berarti dia "SANG PENGUASA" Di pelanet ini lihat RUSIA-AMERIAK selama ini siapa yg berani mengusik dan mengganggu kehidupan mereka 'TIDAK ADA'. Tapi bilamana suatu negara militer nya lemah bersiaplah menjadi negara "TERTINDAS" di pelanet ini lihatlah PALESTINA-IRAK-APGHANISTAN yg sudah PORAK PORANDA bahkan sekarang IRAN yg di masukan dalam peta peperangan sama kekuatan yg menguasai di pelanet ini, ... sekarang tinggal kita mana yg di pilih untuk negri ini dan untuk masa depan anak dan cucu2 kita.
BalasHapusAyo Pak Menhan kapan laagi ada penawaran sebagus itu bungkus Pak, kita tunggu tindak lanjutnya dari Presiden, Pemerintah dan DPR ...
BalasHapusAMBIL AJA YANG S-400
BalasHapus