Sabtu, Juli 09, 2011
1
BERLIN-(IDB) : Majalah mingguan Speigel terbitan Jerman menyinggung penjualan ratusan unit tank negara ini kepada Arab Saudi dan menilainya sebagai upaya para pejabat Riyadh untuk menumpas gerakan rakyat di Bahrain sekaligus pamer kekuatan di hadapan Republik Islam Iran. 
 
Farsnews (8/7) mengutip keterangan Speigel melaporkan, "Apakah Jerman benar-benar akan menjual 200 tank Leopard kepada Arab Saudi? Indikasi yang ada hingga saat ini menunjukkan kesiapan para pejabat Jerman untuk menandatangani kontrak dengan Arab Saudi." 

Partai-partai oposisi Jerman menentang keras kontrak tersebut, namun para pengamat Jerman lebih memfokuskan pada masalah lain yaitu terselipnya kepentingan Israel dan aksi pamer kekuatan Arab Saudi di hadapan Republik Islam Iran. 

Persetujuan pemerintah Jerman untuk menjual 200 unit tank Leopardnya ke Arab Saudi itu mencuat di saat negara-negara Arab tengah sibuk menghadapi protes rakyat. Pertanyaan yang muncul adalah target apa yang diacu di balik kontrak tersebut, apalagi Arab Saudi adalah tetangga Bahrain dan yang diandalkan oleh pemerintah Manama dalam menumpas gerakan protes rakyat. 

Juru Bicara Pemerintah Jerman, Stefan Seibbert, dalam hal ini mengatakan bahwa badan keamanan negara tidak diperkenankan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut tentang hal ini dan jika ekspor senjata itu dilakukan, maka perinciannya akan disebutkan dalam laporan persenjataan negara.

Ketua Partai Hijau Jerman, Claudia Roth, menilai penjualan senjata ke Arab Saudi itu ilegal dan bertentangan dengan undang-undang ekspor senjata Jerman. Ditambahkannya, "Arab Saudi melanggar hak asasi manusia dan demokrasi, selain itu, pemerintah Riyadh mendukung terorisme dan membantu menumpas protes rakyat di Bahrain."

Pada tahun 1991, meski mendapat penentangan dari kementerian luar negeri, pemerintah Jerman menjual 36 tanknya ke Arab Saudi. Transaksi penjualan senjata antara Jerman dan Arab Saudi meningkat pada masa kepemimpinan, Helmut Schmidt, kanselir Jerman sebelumnya. 

Di akhir analisanya, Speigel menyebutkan bahwa kepentingan rezim Zionis Israel juga harus diperhatikan dalam masalah penjualan tank ke Arab Saudi itu. Pada hakikatnya, Arab Saudi tidak hanya ingin menggunakan tank-tank buatan Jerman itu untuk menciptakan kekhwatiran di kawasan, melainkan juga untuk pamer kekuatan di hadapan Republik Islam Iran. 

Hal itu juga disinggung oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Andreas Peschke, bahwa upaya perlengkapan persenjataan Arab Saudi membantu meningkatkan keamanan di Timur Tengah. 

Dengan kata lain, melengkapi persenjataan Arab Saudi di hadapan Iran, kepentingan Israel di kawasan juga tetap terjaga.

Sumber: Irib

1 komentar:

  1. Ujung-ujungnya "Menjaga kepentingan Israel"....KAMPRET BENER..!!

    BalasHapus