Kamis, September 04, 2014
2
BANDUNG-(IDB) : Tiga unit drone yang dikembangkan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) kini tengah diproduksi oleh PT Dirgantara Indonesia. Rencananya, tiga unit drone itu akan dirilis akhir tahun ini.

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Teknologi industri Pertahanan Keamanan BPPT, Joko Purwono, Rabu (3/9/2014). “Sekarang masih dalam proses produksi di PTDI, dan rencananya dalam waktu dekat sudah selesai," kata Joko di ujung telepon.

Ketiga Drone itu diberi nama Wulung PA 08, 09 dan PA 10. Ketiganya dipersiapkan untuk tujuan pengawasan daerah perbatasan. Dengan kemampuan beroperasi hingga enam jam, pesawat nir awak ini mampu terbang dengan ketinggian 10 hingga 12 ribu meter.

Hingga kini belum dipastikan lokasi pengoperasian tiga unit drone ini. Namun, diperkirakan Pontianak akan lebih dulu menggunakan ini mengingat pihak terkait dinilai lebih siap.

Joko mengatakan, produksi Wulung juga sekaligus menyatakan kesiapan lembaga penelitian untuk mendukung rencana presiden terpilih Jokowi dalam menggunaan drone guna pengawasan wilayah nusantara.

Kepala Program Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) itu optimistis, Wulung mumpuni. “Kita harus bisa buktikan bahwa Wulung bisa memberikan manfaat,” tutur Joko. Bila dapat beroperasi dengan baik, rencananya dua unit drone akan diproduksi lagi.

Wulung telah mengalami beberapa pengembangan dari prototype-nya. Misalnya, Wulung sudah menggunakan noice reduction untuk mengatasi masalah kebisingan yang sebelumnya dikeluhkan.

Wulung sebelumnya telah diujicoba terbang pada 11 Oktober 2012. Pesawat terbang tanpa awak itu dinyatakan mampu terbang dengan jelajah maksimum 73,4 kilometer. Wulung bakal dilengkapi dengan kamera mumpuni seharga Rp 1 miliar.




Sumber : Tribunnews

2 komentar:

  1. Eh saya cuman memberikan saran saja. Biar tidak berisik apakah tidak sebaiknya makai rotor tegak seperti helicopter itu. tapi jelas saja diameternya kecil. Namun baling balingnya dibuat banyak misal 3 atau 4 baling baling. Jadi landing dan mendaratnya tidak perlu memakan tempat. Disamping itu pengintaiannya bisa maksimal karena bisa berhenti alias diam di udara. Nha itu kan lebih canggih kan. Seperti drone yang dipunyai AD amerika itu lho kalau gak salah. Kelihatannya prototipe desainnya sudah dibuat oleh Indonesia ya waktu pameran itu. Tolong diperhatikan deh, drone yang pakai baling2 tegak jauh lebih efektif untuk mengintai karena bisa diam di udara.

    BalasHapus
  2. Drone Bomber.....yg mampu nggotong rudal P800....PT.DI harus punya mimpi yg harus direalisasikan bukan NATO,ingat Posisi RI siap diterkam ASU & Commenwealth.

    BalasHapus