SIDOARJO-(IDB) : Gubernur AAL Laksma
TNI A. Taufiqoerrochman, S.E. meninjau latihan terjun malam taruna korps
marinir tingkat III angkatan 60 di shelter Helly Skuadron 400,
Puspenerbal, Juanda, Sidoarjo, Senin malam (12/5/2014). Penerjunan yang
dilakukan pada pukul 19.30 wib ini menggunakan pesawat jenis CASSA
CN-212, melibatkan 21 taruna dan terbagi dalam dua gelombang penerjunan
dengan dua kali penerbangan.
"Pada
praktik terjun pertama dan kedua dilakukan loncatan perlahan dari pintu
kiri. Terjun ketiga, loncatan cepat (pintu kiri), terjun keempat,
loncatan cepat (pintu kanan), terjun kelima loncatan cepat (pintu kiri)
ransel/bersenjata," kata Perwira Pelaksana latihan (Palaklat) Letkol Mar
Budi Santoso.
Sedangkan
pada terjun keenam berupa loncatan cepat (pintu kiri) terjun malam.
Terjun ketujuh, loncatan cepat (pintu kiri). “Penerjunan dilakukan
dengan rata-rata ketinggian terbang pesawat antara 1400 - 1500 feet”,
tambahnya.
Ke 21
taruna ini mengikuti kegiatan terjun malam yang merupakan rangkaian dari
kegiatan latihan dan praktek para dasar bagi taruna korps marinir
setelah sebelumnya mengikuti pendidikan komando (Dikko) dan juga bagian
dari mata ajaran wajib taruna korps marinir.
Sementara
itu dalam peninjauannya, Gubernur AAL Laksma TNI A. Taufiqoerrochman
menyatakan apresiasinya yang tinggi terhadap semangat serta keberanian
yang ditunjukan oleh para taruna korps marinir tersebut. “Tingkatkan
terus kemampuan terjun payung ini dan juga faktor keamanan sampai Wing Day besok” tandas Gubernur.
Tahap
pendidikan para dasar dilaksanakan dalam dua tahap yang terdiri dari
bina kelas (ground training,120 jam) di Bhumi Marinir Gunung Sari dan
bina lapangan, yaitu latihan praktis yang dilaksanakan di Lanudal
Juanda. "Dalam ground training, pertama diberikan materi
pendidikan jasmani para, yaitu olah raga khusus para peterjun (diberikan
sebanyak 20 jam pelajaran). Kedua, teknik melipat parasut (28 jam).
Ketiga, teknik mengepas, menggulung payung, dan mengatasi seretan (M-3)
14 jam. Keempat teknik eksit (22 jam), kelima teknik mengemudi (14 jam)
dan keenam teknik mendarat (22 jam).," paparnya.
Turut
hadir dalam peninjauan tersebut, Wagub AAL Laksma TNI Dedy Yulianto,
Danpuspenerbal Laksma TNI I Nyoman Nesa, para pejabat teras AAL dan
Ketua Jalasenastri Cabang BS AAL Ny. Ina A. Taufiqoerrochman serta para
staf pengurus lainnya.
Sumber : TNI AL
0 komentar:
Posting Komentar