JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko memastikan Helikopter Mil
Mi-17 akan pulang kampung ke pabriknya di Rusia dalam rangka perbaikan
dan penyesuaian dengan kebutuhan TNI.
Panglima menjelaskan, pihak TNI juga sedang melakukan penjajakan di
Vietnam yang dikabarkan juga mempunyai kemampuan untuk perbaikan Mil
Mi-17, agar bisa menekan biaya dan mempersingkat jarak.
“Helikopter Mi-17 akan dipulangkan ke negara asalnya di Rusia jika
memang sudah masuk tahapan perbaikan dan penyesuaian kebutuhan TNI,
namun demikian kami juga menjajaki kemungkinan perbaikan dilakukan di
Vietnam, kabarnya di Vietnam sudah mampu melakukan perbaikan, jadi tidak
harus jauh-jauh ke Rusia,” tutur Panglima kepada wartawan di sela-sela
acara Rapim TNI 2014 di MABES TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu
(8/1/2014).
Sekedar diketahui, salah satu Helikopter TNI AD itu jatuh di
wilayah Pujungan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, Sabtu
(9/11/2013). Heli jenis MI-17 itu masih dalam kondisi baru.
Heli tersebut berangkat dari Tarakan, Kalimantan Utara, sekitar
pukul 09.45 WITA menuju perbatasan Malaysia dengan mengangkut 1.800 Kg
logistik untuk keperluan pembangunan pos perbatasan di Long Bulan atau
daerah Tunjungan, Malinau.
Berselang beberapa saat kemudian sekitar pukul 10.30 WITA, heli
tersebut hilang kontak dengan otoritas Bandara Tarakan. Tidak ada
komunikasi apapun sejak saat itu dari sang pilot. Helikopter yang
mengangkut logistik dan material itu jatuh di Long Pujungan, Malinau.
Helikopter yang mengangkut 19 orang terdiri atas tujuh anggota TNI
dan 12 warga sipi, Dari 19 penumpang Heli, 13 orang meninggal dunia dan 6
orang mengalami luka bakar. Heli Mil Mi-17 (juga dikenal sebagai seri
Mi-8M di kedinasan Rusia) adalah helikopter angkut kelas menengah
rancangan Rusia.
Saat ini helikopter ini diproduksi di dua pabrik, yaitu di Kazan
dan Ulan-Ude. Helikopter ini adalah pengembangan dari Mil Mi-8 yang
menjadi andalan Pakta Warsawa semasa Perang Dingin. Indonesia juga
mempunyai beberapa Mil Mi-17 yang dioperasikan oleh TNI-AD.
Sumber : Seruu
Kenapa vietnam kan kita punya PT.DI...apa blm mampu??
BalasHapusMohon maaf sekedar masukan buat pemerintah & petinggi TNI... kalo memang mau TOT lancar sebaiknya beli alutsista jangan ngeteng. Semua kembali ke prinsip dagang, kalo beli eceran pasti harga & benefitnya beda dgn beli grosiran...kalo beli grosiran pasti rusia gak segan2 utk tot & kalo perlu bikin perwakilan utk service & maintenance di indonesia.
BalasHapusKalo alasannya masalah dana, budget bisa dicari & metode pembayaran bisa didiskusikan keduabelah pihak. Kalau perlu kami rakyat mau beli ORI/SUKUK ritel untuk keperluan pembiayaan alutsista tni....yg jadi masalah utama adalah komitmen & dukungan politik pemerintah utk penguatan alutsista tni. Rakyat sangat mendukung & merindukan tni yg kuat & disegani di kawasan...
hadeh miris juga dan tak tau malu. masak mereka yang sering beli heli dan pesawat ke kita kok malah yang perbaiki heli kita. gimana nih kalo dinalar. malu2in kakek buyut aja. Ini bukti klo TOT dan maintenance waktu pembelian disepelekan. Nggak masuk akal kan jika vietnam perbaiki heli kita. coba deh nalarnya dimana? Negara kita yang sudah bisa buat pesawat kok servfiskan heli di pihak konsumen yang sering beli pesawat kita. hadeh capek deh. Kali ini negara jangan salah urus lagi deh.
BalasHapusindonesia memang aneh
BalasHapusOrang Indonesia itu bahasanya halus dan sopan ,,,
BalasHapusMI 17 itu mungkin ada cacat teknis,,, jadi halusnya dikirim untuk perbaikan ,,, tapi sebenarnya adalah ,,, disuruh betulin yang cacat itu !!!
atau persenjataannya di-upgrade,,, tapi bahasa halusnya diperbaiki ,,, gituloooh
Ingat jaman dulu kalau harga BBM naik,,, bilangnya di TV atau di Koran bukan NAIK tapi DISESUAIKAN ,,,, akakakakakakakakakak
kawan-kawan sudah lupa bahasa bersayap bangsa kita yang halus,,, karena sudah kebiasaan menghujat nggak karuan seperti orang Barat ciiiiiii ,,,,
Sorry..broo..heli berat ....kita baru bisa benerin angkot......
BalasHapusPT DI blom punya pengalaman memperbaiki Mi 17,, kecuali superpuma, cn 295, n bell 412,,,
BalasHapusbedahal nya dgn vietnam sudah lama memilik MI 17 jg punya fasilitas maintenance Mi 17