Selasa, Januari 21, 2014
18
JAKARTA-(IDB) : Kasad Jenderal TNI Budiman menandatangani memorandum of understanding (MOU) dengan Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Drs. Bambang S. Tejasukma, di Mabes TNI AD, Selasa (21/1/2014). Salah satunya, Lapan dan TNI AD akan bekerjasama dalam pengembangan rudal jarak jauh.

MOU dibuat terkait perjanjian kerjasama antara Direktorat Topografi TNI Angkatan Darat dengan Lapan tentang pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedirgantaraan. “Itu meliputi teknologi penerbangan roket, satelit penginderaan jarak jauh, sains antariksa, dan sains atmosfir untuk mendukung program pembangunan pertahanan negara,” jelas Budiman.

Untuk kerjasama dengan Lapan ini, TNI AD mengeluarkan anggaran sebesar 3,5 miliar rupiah. Dia menjelaskan teknologi penginderaan jarak jauh yang dimiliki Lapan dapat membantu TNI dalam kepentingan survei dan mapping, geospacial inteligent, dan monitoring pengamanan wilayah. Untuk teknologi roket, Lapan membantu pengembangan rudal jarak jauh.

Kasad Jenderal TNI Budiman juga mengatakan keahlian Lapan ini juga dapat mendukung TNI dalam tugas operasi seperti SAR, penanggulangan bencana alam, penanganan terorisme, dan sebagainya.




Sumber : Solopos

18 komentar:

  1. Kalau TOT nya hanya ke cina saja alot, lebih baik cari partner yg lain misal iran, kalau perlu curi ilmu dari mana saja ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. yaah ano 08.33 tolong curi ilmunya dooong,,, akakakakakak

      Hapus
    2. ngomong mudah, emang dikira gampang apa ngurus kek gtuan? dikira kek beli resep makanan kali [-(

      Hapus
  2. Denganp anggaran se uprit bagaimana mau membuat rudal.
    Yg ada anggaran di sunat dulu setelah sisa anggaran yg juga tinggal secuil dilaksanakan dengan membuat mercon sreng, kalau gagal laporkan gagal gpp namanya juga riset.
    Budaya begini kok kayaknya terus berlangsung dan nggak bosan2.
    Apa masih kurang sejahtera ? atau bijimana perilaku dan mental korup tetap di pelihara dan
    anehnya hal demikian di publikasikan ke khalayak ramai yg sudah banyak mengerti, bahwa dengan anggaran se uprit g bakal sukses membuat rudal.
    Ngono yo ngono tapi ojo ngono.!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ano 09.42 menuduh atau mengira-ngira?

      Hapus
    2. kalau tni ad mau korupsi nggak mungkin dia kerjasama terbuka dengan institusi sipil lainnya,,, malah institusi sipil itu bisa jadi pintu gerbang bagi pemeriksaan BPK dan institusi anti korupsi lainnya,,, ano 09.42 yang cerdas sedikitlah kalau mau komentar,,, kayak kami disini anak kecil ajaa?

      Hapus
    3. itu anggaran utk penelitian AWAL.. mau tau selebih nya disini:

      http://www.jpnn.com/read/2014/01/22/212284/Jelang-SBY-Lengser,-TNI-Borong-Alutsista-

      Hapus
  3. Ya mudah mudahan bukan prototipe aja.

    BalasHapus
  4. jarak tembak memang penting tapi keakuratan/presisisi itu yg lebih penting.. maksimum kan biaya riset nya untuk presisi dulu yg di fokuskan.. buat apa menghambur hamburkan roket tapi arah nya ngawur kemana mana alias jauh dari target.. di tembakin ke utara eh malah meledak nya di selatan kan repot..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aaahh,,, itu kalau ano 13.10 yang bikin roketnya ! nembak ke Kualalumpur jatuhnya ke Kualatanjung,, akakakakakakakakak

      Hapus
    2. ano 13.57

      ya sekarang mah fakta aja lapan dan pindad itu fokus riset dan uji cobanya selalu di jarak tembak melulu tapi ilmu presisi mengharapkan sedekah dari china mana blm di kasih2 pula ma china ilmu nya.. meminta minta kayak pengemis aja sedih betul..

      Hapus
    3. ano 14.18 teknologi pemandu presisi itu penting untuk rudal-rudal besar yang diluncurkan dengan jumlah terbatas,,,
      Kalau TNI AD dan Pindad hanya fokus pada jarak tembak maka ada kemungkinan rudal-rudal yang mereka bangun itu untuk jenis yang diluncurkan secara masal sehingga bisa pakai tenik karpet bombing ,,, kalau nggak salah itu Marinir punya roket-roket yang diluncurkan secara masal (GRAD ?),,, mungkin sejenis itu maas,,

      Kalau memang itu yang sedang di produksi oleh TNI AD,,, wah wah mengerikan kalau ditaruh di BATAM,,,, kayak apa tuh singapura jadinya ???

      Kalau rudal presisi yang diluncurkan satu demi satu,,, gampang dilumpuhkan,,, kalau 200 roket diluncurkan menyapu suatu wilayah ,, gimana jadinya tuh?

      akakakakakakakakak

      Hapus
  5. Lapan tinggal menguji terbang RX 550 selanjutnya RX 750,kalau uji terbangnya succes pasti seluruh asia tenggara bakalan gerah karena hanya selangkah saja roket itu bisa diubah menjadi rudal yang menakutkan.
    Menurut info :jangkauan RX 550 sekitar 300 km sedangkan RX 750 lebih dari 300 km....

    BalasHapus
  6. ahh masih angan2- harus nya RI dari dulu udah miliki rudal jarak jauh- tipe SCUD.SCRUB.LANCE-di negara2 yg ekonomi nya dibawah RI sprti vietnam.sudan.korut.pakiztan.ethiopia.eritria.senegal.india dan yaman -itu sudah lama miliki rudal zrk zauh sprti SCUD.SCRUB.klo RI baru maen miliki MLRS astros aza udah rame..payah-

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ga apa2 telat drpd ngga usaha sama sekali....astros baru punya skrg? Ya eyalah lha wong baru punya uangnya sekarang....kemana aja lu tong slama ini?

      Hapus
  7. Ai_Ai ( entah iya ntah tidak ) dari dulu omdo, omong doank,kapan realisasinya,org udh bolak balik kebulan,kita masih angan2

    BalasHapus
  8. yang komen obu hamil tua semua.. pengen cepet brojoll :d

    BalasHapus
  9. Masa rahasia kemajuan militer di Publikasikan..gak Surprise dong ahhh

    BalasHapus