Kamis, Januari 16, 2014
18
LONDON-(IDB) : Perdana Menteri Inggris, David Cameron, menyambut kesepakatan dengan kontraktor pertahanan Thales, untuk menjual senjata ke Indonesia. Senjata yang akan dipasok itu, diklaim untuk memperkuat sistem pertahanan udara terpadu.

Penjajakan Inggris dalam penjualan senjata ke Indonesia itu, dimulai pada tahun 2012. ”Kesepakatan yang bernilai lebih dari £100 juta itu, adalah berita bagus bagi industri kedirgantaraan Inggris dan, menjaga kepercayaan rencana ekonomi jangka panjang pemerintah,” kata Cameron, kemarin seperti dilansir Belfast Telegraph, Kamis (16/1/2014).

”Ini menjadi alasan mengapa saya pergi untukmenjalankan misi dagang ke negara-negara, seperti Indonesia ini, yakni untuk menghidupkan pekerjaan dan investasi bagi negara kita. Dan saya senang perjalanan saya telah menghasilkan kemenangan yang jelas bagi Thales,” lanjut Cameron.

CEO Thales, Victor Chavez, mengapresiasi langkah Cameron atas dukungannya untuk mengamankan kesepakatan penjualan senjata itu. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri atas dukungannya pada proyek ini dan dukungan dari Pemerintah Inggris untuk industri dan pelanggan kami,” ujarnya.

Menurut media Inggris itu, Cameron berusaha mempromosikan penjualan senjata ke Indonesia, setelah pemerintah sebelumnya, yang dikuasai Partai Buruh memberlakukan embargo senjata terhadap Indonesia, setelah muncul tuduhan, bahwa pesawat Hawk pernah digunakan di Indonesia untuk membom warga sipil di Timor Timur (sekarang Timor Leste).




Sumber : Sindo

18 komentar:

  1. Hehe pantes dapet "Gelar Kehormatan" dari English............... :d

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak mungkin sby dapat gelar kehormatan dari kerajaan inggris hanya membeli radar untuk kapal perang,. mungkin ada pembelian yg lebih lagi semacam astuti.....

      Hapus
    2. HE HE HE HE , NGGAK KAPOK YA KANG SBY DG EMBARGO........JANGAN JADI KELEDAI DUNGU AH KANG......EMBARGO SANGAT SAKIT DAN BERBAHAYA BAGI NEGARA............KANG.......ELING2.....ELINGO KANG SBY....!

      Hapus
  2. Hahahahha goblok dan bodoh tidak mau belajar dari pengalaman yg lalu .diembargo mampus kita.saya curiga dengan jendral jendral.oknum oknum dephankam pasti ini ada komisi komisi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komisi dan gelar ksatria salibis hahahahaha dasar kacung inggris

      Hapus
    2. Pemikiran yg picik [-(

      Hapus
  3. Karena belajat dari sejarah Indonesia beli rudal dari inggris. Rudal adalah alutsista yg tidak membutuhkan banyak spare part untuk perawatan. Beda dengan pesawat, berepa jam terbang harus ganti onderdil. Makanya untuk pesawat tempur dari amrik indonedia terima F-16 karena spar partnya banyak di pasar gelap. Gak tau deh di pasar poncol ada gak spare partnya. Dan untuk pespur menurut info kita hak mau beli dr inggris lg spt typhon. Makanya kita incar saab gripen swedia yg gak pelit ilmu untuk pespur kelas menengah. Untuk kelas berat tetep SU-35

    BalasHapus
    Balasan
    1. Belajar belum dari pengadaan rudal Rapier?
      Rudal Rapier itu sekarang jadi "rongsokan" begitu pula rudal "Sea Dart" yg dulu pernah melengkapi Frigatte TNI - AL yg sekarang jadi monumen di banyak tempat.
      Bagaiman dg rudal RBS - 70, Exocet MM - 38 dan Harpoon????
      Semuanya "istirahat" untuk waktu yg lama, karena kesulitan menghidupkan dan mengganti motor roketnya.
      Benar pendapat anda bahwa rudal tidak memerlukan perawatan intensip seperti senjata yg lain, namun kalau tiba masa kadaluarsa motor roketnya ya.........habislah kemampuan rudal itu.
      Makanya buat industri bahqn baku motor roket buat pengendali roket agar jadi rudal, kan banyak ilmuwan, banyak birokrat banyak anggaran mosok ngene - ngene ae, alias korupsi yg di tingkatkan kauntitas dan kulaitasnya. Semprul......!!!!!

      Hapus
  4. Mudah mudahan rencana Lapan meng uji coba terbang Roket Experiment 550 segera menjadi kenyataan,nantinya roket yang berdaya tembak jauh itu,kira kira 300 km, bisa segera diubah menjadi peluru kendali yang menakutkan,setelah itu ditaruh di perbatasan,udah para tetangga pada diem.
    yang begini ini gak bisa diembargo.

    BalasHapus
  5. Boleh aja inggris senang dgn deal missile ringan starstreak yg "cuma" £100 juta...pemerintah indonesia tidak bodoh yg lupa dgn arogansi embargo inggris. Deal ini sekedar kamuflase "jaga perasaan" sambil dipelajari & ujicoba penggunaan senjata hi-tech oleh tni-ad....

    Tapi untuk urusan deal alutsista yg lebih besar & bernilai strategis....pemerintah tidak akan beli dari inggris & amerika. Pastinya kita akan beli dari negara yg bebas ancaman embargo....

    BalasHapus
  6. Kalo mau mandiri dan maju jgn nunggu diembargo, lebih baik mengembargo diri sendiri...ga usah yg jauh jauh, embargo sembako aja biar menteri pertanian dan perdagangan putar otak buat mencukupi sembako dari dalam negeri

    BalasHapus
  7. Hasil traktir makan2x di Restoran Buckingham milik Nyonya Elizabeth.

    BalasHapus
  8. naah ini namanya jabat tangan yang erat..! he..3x

    BalasHapus
  9. Neg uni eropa tmsk inggris sdg alami GALAU dlm mslh financial, ga heran ko mrk trm uang dr qta lha wong tingkat pngangguran dsna smakin tinggi, tmsk belanda. Bedanya tuh londo gengsi krn klh maju ma neg yg sdh mrk miskinkan abs. Gpp ko kl kelak diembargo, sbagian spare parts sdh qta kuasai teknologi dan pmbuatannya,jgn mrendahkan dan mlecehkan kmampuan bangsa sndiri yg artinya ente2 ngaku sbg anak bangsa bisanya garuk2 pantat dan planga-plongo buang wkt. giliran pnjajah msk, trs NYESAL blakangan? Qta bs bwt bhn bakar hbat yg bikin exocet kecepatannya 2x lipat dr asalnya, Qta bs upgrade avionik F5E mjd jauh lbh canggih dlsb...Qta BISA !!! Beli yg qt bs beli... Utang memang 2rb trilyun rupiah (sjk soekarno-sby, slm sby mimpin hny brhutang 200 T rupiah.) Tp pmasukan qta slm sby-Jk smp skrg adl+/- rp. rp. 7500 T. Ada nett 5rb an T bung. Jgn seenaknya mnjelekan bangsa sndiri. AS aj dperkirakan pny hutang 20-40 Jt T dollar yg mnurut ekonom dunia sbnrnya brkisar 200 Jt T dollar (sdh JUTA-TRILYUN,...dollar lg. itung sndiri aj nol nya bang!). Yg qta bs ToT ya qta Tot, yg qta bs buat sndiri ya qta dukung...Kl prlu qta dorong komisi I DPR naikan lg anggaran prthnan neg qta. inget,..qta diincar AS dan sekutu2nya yg notabene adl neg2 tetangga qta smuanya. Gausah bangga bs jln2 k KL, sidney, Orchid road, dlsb. Neg qta lbh indah dr mrk. Gausah hamburkan uang d neg lain yg akan muncul jd musuh qta dan anak-cucu qta dkmudian hr. Gelar atopun penilaian dtg dr org lain, bkn dr diri qta sndiri. Jd qta tunjukin aj kinerja, jgn bnyk omong pepesan kosong. Apa Anda ato ortu Anda lbh pantas dpt pnghargaan tsb? blm tentu dan mngkin tdk pantas krn kapasitas Anda tdk trlihat...apalagi trdengar. Qta jaga aj pemilu k dpn aman dan lancar, soalnya psti ada pihak2 yg snang kl qta ribut sesama anak bangsa. Tunjukan qta bangsa besar, bangsa hebat, bangsa yg ktnya peradaban dunia itu bermula (Atlantis-Sunda land). Maju trs hankam qta, maju trs TNI qta, berkaryalah anak2 bangsa... JAYALAH BANGSAKU!............................. "NKRI harga mati".

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju dengan komentar anda!
      memang banyak dari kita yang masih picik, masih emosional, tapi harus dimaklumi karena mereka juga baru belajar menikmati kebebasan menulis pendapat mereka di blog-blog seperti ini! kalau jaman Suharto hanya para cerdik cendikiawan yang menulis komentar di koran-koran, sekarang tukang tambal banpun bisa bersuara diforum seperti ini dengan memanfaatkan IT yang semakin murah!
      Para intelektual bangsa ini malah sekarang berkurang minatnya untuk terlibat dalam diskusi-diskusi seperti ini, justeru orang-orang seperti andalah yang harus banyak berpartisipasi dengan sabar agar kita-kita yang masih terbatas pemikirannya dan masih emosional ini bisa belajar dan ikut menjadi cerdas! Hidup NKRI !!

      Hapus
  10. Inggris itu sok2an. Negara udah mau kolaps gak tau diri. harusnya Indonesia berikan pelajaran baginya agar jangan beli dulu alat2 perang dari Eropa. Jika kita beli dari sana, kita secara langsung atau tidak, sudah memberi suntikan dana bagi masyarakat Eropa. Harusnya suntikan dana itu kita berikan pada Timur. Jerman mudah setuju ngasih leopard karena dulu kan secara sejarah juga lawan dari Sekutu. mungkin secara tidak langsung pengaruh juga ya? Tapi ini yang bodoh siapa? haha dagelan OVJ kkwkwwkw.

    BalasHapus
  11. Memang lbh baik bikin sendiri drpd buat sendiri. Semoga pembelian memang niatnya utk kita pelajari krn teknologi baru bagi kita dan blm bisa kita bikin. Kita bisa belajar dari pakistan, bagaimana mereka bisa mendptkan teknologi militer spt pesawat tempur, roket, tank atau nuklir dari cina hanya krn mereka siap memposisikan sbg penyeimbang india yg mrpkan rival cina. Indonesiapun bisa memainkan taktiknya sbg penyeimbang australia dan amerika bg cina di asia tenggara spy dpt teknologi militer cina. Selama ini kan kita dlm bekerjasama terlalu setengah2.

    BalasHapus
  12. Baguslah ngak hanya bergantung satu negara saja

    BalasHapus