Hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450. |
JAKARTA-(IDB) : TNI terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk pertahanan keamanan. Indonesia kini sudah mampu membuat beragam jenis roket untuk keperluan pertahanan demi marwah bangsa.
Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus meningkatkan kualitas alutsista TNI dengan memanfaatkan inovasi teknologi buatan dalam negeri. Salah satu yang sudah siap hingga ke tahap produksi adalah roket. Setiap tahun, Kemhan menargetkan 1.000 roket bisa diproduksi oleh konsorsium industri roket nasional.
Dalam cetak biru Kemhan disebutkan hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450. R-Han 1220 merupakan roket pengembangan R-Han 122 yang Agustus lalu diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013.
R-Han 122 dimodifikasi menjadi R-Han 1220 karena R-Han 122 dianggap kurang cocok dengan pelontar roket milik TNI AL yang nantinya menjadi pengguna (end user). Masing-masing jenis, sedikitnya akan diproduksi 1.000 roket yang digunakan latihan prajurit TNI.
Dengan kemampuan tersebut, Indonesia akan menjadi satu di antara sedikit negara yang mampu memproduksi roket. Negara lainnya adalah Rusia, Amerika Serikat, Prancis, China, India, Jepang Korea Utara, Iran, dan Pakistan.
Selain roket,
tahun 2015, Indonesia juga menargetkan bisa memproduksi peluru kendali.
Untuk yang terakhir ini, Indonesia masih meloby pihak China untuk kerja
sama alih teknologi. Kemhan akan memproduksi roket berhulu ledak tinggi
dengan daya jangkau sekitar 14,5 km.
“Sebetulnya Roket R-Han 122 sudah dilengkapi dengan hulu ledak. Roket ini akan dimanfaatkan untuk menggantikan roket yang dibeli dari luar negeri,” ujar Staf Ahli Menristek Bidang Pertahanan dan Keamanan, Hari Purwanto.
Ia menjelaskan, roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer. Sedangkan R-Han 350 dan R-Han 450 didesain memiliki jangkauan hingga tiga digit alias ratusan hingga ribuan meter jauhnya.
“Sebetulnya Roket R-Han 122 sudah dilengkapi dengan hulu ledak. Roket ini akan dimanfaatkan untuk menggantikan roket yang dibeli dari luar negeri,” ujar Staf Ahli Menristek Bidang Pertahanan dan Keamanan, Hari Purwanto.
Ia menjelaskan, roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer. Sedangkan R-Han 350 dan R-Han 450 didesain memiliki jangkauan hingga tiga digit alias ratusan hingga ribuan meter jauhnya.
Menurut Kepala
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang Setiawan
Tejasukmana, program pengembangan roket nasional sebetulnya bukan hanya
untuk mendukung pengembangan alutsista TNI, namun juga untuk berbagai
keperluan. Keperluan tersebut, antara lain roket yang dihasilkan mampu
mengantarkan benda ke luar angkasa.
“Misalnya untuk meluncurkan satelit. Kami saat ini sedangkan meneliti dan mengembangkan kemampuan memproduksi satelit pemantau cuaca,” katanya.
Ahli Roket dari Lapan, Rika Andiarti mengatakan, teknologi roket perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Terutama dalam bidang penyediaan persenjataan pertahanan negara dan pemanfaatan roket untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pengembangan roket butuh investasi yang sangat besar dengan hasil yang penuh risiko dengan manfaat yang abstrak dan jangka panjang. Semua pihak terkait harus siap kerja sama terhadap hal yang penting dan strategis ini,” ungkapnya.
Komitmen pendanaan pun ditunjukkan pemerintah. Tahun 2011 dan 2012 alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan roket tercatat Rp 10,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 11 miliar pada tahun 2013 dan Rp 42 miliar pada tahun 2014.
“Misalnya untuk meluncurkan satelit. Kami saat ini sedangkan meneliti dan mengembangkan kemampuan memproduksi satelit pemantau cuaca,” katanya.
Ahli Roket dari Lapan, Rika Andiarti mengatakan, teknologi roket perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Terutama dalam bidang penyediaan persenjataan pertahanan negara dan pemanfaatan roket untuk kesejahteraan masyarakat.
“Pengembangan roket butuh investasi yang sangat besar dengan hasil yang penuh risiko dengan manfaat yang abstrak dan jangka panjang. Semua pihak terkait harus siap kerja sama terhadap hal yang penting dan strategis ini,” ungkapnya.
Komitmen pendanaan pun ditunjukkan pemerintah. Tahun 2011 dan 2012 alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan roket tercatat Rp 10,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 11 miliar pada tahun 2013 dan Rp 42 miliar pada tahun 2014.
Sumber : SainsIndonesia
Lanjutkan pak, kami sbg bangsa indonesia bangga dg keberhasilan pembuatan roket hasil karya putra putri indonesia.. Semoga planning pembuatan peluru kendali kedepan lancar dan berhasil.. Realisasinya kami tunggu pak.
BalasHapusApresiasi yg mendalam buat para pakar yg telah dan sedang mencoba terus berexperimen untuk pembuatan roket dan peluru kendali semoga kegagalan akan menjadi cambuk untuk tdk mudah menyerah.。...dan bila berhasil jangan cepat puas tapi tingkatkan ke yg lebih tinggi....by:merah putih
BalasHapusMLRS RHAN-semoga dapat segera diproduksi masal..dan masuk operasional di TNI-dg MLRS RHAN ini tentu akan meningkatkan kekuatan militer RI dlm mnjaga wilayah..RHAN1220 nampak futuristik...100%produk nasional- bisa untuk mengganti peranMLRS M51-BM14/17. canon 105 M101-canon 76mm di satuan armed TNI..
BalasHapus"Ia menjelaskan, roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer. Sedangkan R-Han 350 dan R-Han 450 didesain memiliki jangkauan hingga tiga digit alias ratusan hingga ribuan meter jauhnya".
BalasHapusKalimat terakhir gak salah tuh ? ribuan meter = 9000m = 9 KM
Betul mas.. roket yg jangkauannya ratusan hingga ribuan meter buat ATGM mas semacam Javelin - Nlaw
Hapus(h) mantab...
BalasHapusmas ersato..mungkin yg dimaksud bp purwanto dg 3digit itu 300 km..>1000km..itu mungkin RHAN350-450 yg sebenarnya tipe RX350-450.
BalasHapusTunggu realisasinya...
BalasHapusbersyukur aja, apapun yang dilakukan oleh anak-anak bangsa buat yang terbaik di negeri ini..., papa bangga sama kamu naakk...; lanjutken... (h)
BalasHapusWah senangnya aku membaca ano-ano diatas,,, semua mendukung ,,, jangan kayak kemarin banyak ano-ano yang menghujat gak tahu diri ,,,
BalasHapusHidup NKRI !!!
duit cuman 42 milyar sebagai dana riset roket untuk bisa capai ke luar angkasa yg bener aja... maaf bapak2/ibu2 insinyur duit nya rada di hemat ya ada nya cuman segitu daripada gak ada ama sekali hihihi..
BalasHapusSedangkan R-Han 350 dan R-Han 450 didesain
BalasHapusmemiliki jangkauan hingga tiga digit alias
ratusan hingga ribuan meter jauhnya.
↑↑ "Ratusan sampai ribuan meter"? Mohon penjelasan a Ribuan meter itu seberapa jauh?
knp cm belasan miliar?serius ap nggak?berikan para ilmuwan itu kebebasan utk ngembangin peroketan kita dengan dana yg cukup.jgn stengah2 klo mo bangun sesuatu.coba dlu proyek kartika di lanjut,tentunya kita akan setara dengan siswa uni soviet yg lain.dlu uni soviet ngajarin teknologi roket ke china,india dan kita sendiri.tp teman sekelas kita tetap lanjut belajar,sedangkan kita brenti.skg kita harus minta di ajari sm china ttg roket.tp dengan syarat2 yg bxk bgt ;((
BalasHapus