Kamis, November 21, 2013
27
JAKARTA-(IDB) : Parlemen Rusia mendukung penuh protes keras Indonesia terhadap penyadapan yang dilakukan oleh Australia. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Parlemen Rusia, Nikolai Levichev.

Nikolai mengatakan, para anggota parlemen Rusia dan Majelis Federal Rusia menanggapi hal yang sama terhadap penyadapan yang dilakukan Australia dan Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia.

"Kami sudah sering dengar AS bahwa kita harus menghormati hak azasi manusia dan harus menghormati hubungan antar-negara," kata Nikolai yang sedang melakukan kunjungan ke DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/11).

Menurutnya, AS dan Australia sering kali mengajarkan menghormati HAM dan menghormati hubungan antar-negara. Namun sekarang, mulai terkuak jika keduanya justru yang melanggar komitmen tersebut.

"Tiba-tiba menjadi berita umum bahwa mereka yang mengajar ke negara-negara lain bagaimana menghormati HAM dan hubungan antar-negara, tapi tiba-tiba mereka sendiri yang melakukan hal yang bertentangan dengan ajaran mereka sendiri," imbuhnya.

Dia mengatakan, situasi penyadapan bertambah parah ketika AS dan Australia justru menyadap negara sahabat sendiri.

"Menarik juga bahwa penjelasan yang diberikan Amerika memang membuat situasi lebih parah. Karena penyadapan dilakukan bukan pada mereka yang dicurigai terhadap pelaku aksi teror, tapi pada pimpinan negara yang dianggap sebagai negara sahabat," tutur dia.(mdk/dan)

AS Dan Australia Lebih Baik Diam Bicara HAM

Bukan hanya pemerintah Indonesia yang kecewa dengan Amerika Serikat dan Australia yang melakukan penyadapan secara ilegal ke sejumlah petinggi negara. Rusia bahkan dengan tegas mengecam tindakan itu, mereka juga meminta agar kedua negara tersebut diam ketimbang banyak bicara soal perdamaian dunia.

Wakil Ketua Parlemen Rusia Nikolai Levichev, merasa ikut memahami kekecewaan yang dirasakan oleh negara korban penyadapan Amerika dan Australia.

"Tentu saja kami berbagi sikap dari pihak mitra kami di DPR (Rusia), kami sangat memahami rasa kemarahan dari DPR-nya," ujar Nikolai saat melakukan kunjungan ke DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (21/11).

Nikolai menjelaskan, jika dua negara Amerika dan Australia kerap mengajarkan untuk saling menghormati HAM dan hubungan bilateral antar negara sahabat. Namun kenyataannya, dia melanjutkan, lewat dokumen penyadapan itu justru terkuak jika Australia dan Amerika sendiri yang melanggar ajaran tersebut.

"Kemungkinan bisa direkomendasikan kepada pihak AS bahwa suatu saat mereka lebih baik diam dari pada bicara (soal HAM dan hubungan bilateral)," pungkasnya.




Sumber : Merdeka

27 komentar:

  1. Betul oom rusky, setuju!

    BalasHapus
  2. As & Aus cmn banyak bacot doang sendirinya munafik...
    Setuju dgn Russia..

    BalasHapus
  3. Usa sma asu tu cuma kbnykan bacot ktanya negara yg mengajari HAM tapi sekarang terkuat kelakuannya kaya ANJING,.. Sekarang rusia jga sudah mulai berani, gag cuma nurut sma usa,..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ehhh goblok anjing tuh binatang setia..jgn u hina tuh binatang paling setia sm manusia..klo kelakuanny kaya monyet ane baru setuju slny khan lebih mirip ke ente tuh binatang..hahahaha..by:wowok

      Hapus
    2. Brarti kalo anjing mirip ente donk,... Pantesan kaya begundal" asu,... Hahahaha

      Hapus
    3. Drpd ente mirip monyet mkanny kontol kuning alias pisang..wkwkwk..by wowok

      Hapus
  4. udah tau ANJING masih aja diajak kerjasama, begini dech jadinya.

    BalasHapus
  5. Ket mbiyen cedak asu 2 kui rak eneng untunge

    BalasHapus
  6. Ha ha ha pintar juga nih Rusia,,, si Edward disuruh buka rahasia penyadapan ,,, abis itu Parlemennya manas-manasin ,,,, tapi ga papa asal itu roket, kapal selam dan SU 35 cepat dikirim kesini ,,,, ekekekekekekek

    BalasHapus
  7. nah russia udah mulai bicara neh hehehe..

    BalasHapus
  8. Heran aku sbg rakyat indonesia pemimpin2 indonesia ini gak mau belajar ttg kebusukan AS AUS ini kok masih saja condong n nurut petinggi indonesia ini kayak keledai jatuh pd lobang yg sama di embargi AS/tim-tim lepas krn AUS masih aja nurut kayak kebo di ikat ngikut aja napa yg condong ke rusia/cina biarpun mereka ada unsur sedikit komonis kan itu dulu skrg kan gak lagi masih aja gak mau condong ke rusia mmg pemerintah ini goblok

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari rezim cang ato uda didik ke asu ama susie sih

      Hapus
  9. Sekarang amrik ama ausie sdh bukan negara hebat. knapa kita tidak ninggalkan mereka aja. mereka dilanda krisis ekonomi kok. kenapa kita gak pererat hub dg china rusia aja? udah berlalu masa kejayaan negara barat tu. saatnya tiba bergantian. tidak selamanya roda yang dibawah ada di bawah. kita yang dibawah harus juga alami diatas dong

    BalasHapus
  10. lu ngatain amerika dan australia anjing..berarti lu lbh bego dr anjing dong,soalnya yg lu kata anjing kan jauh lbh pinter dan hebat dr lu..koment tu yg intelek sdkt apa,dikit ja walau lu dasarnya bego hehe
    Kekuatan ada pd mereka,kelemahan ada pd kita..nah kita perbaiki dong kelemahan kita biar gak dimanfaatkan asing seperti penyadapan ini..mereka punya teknologi tentunya dimanfaatkan sesuai fungsinya,pertanyaannya kita punya gak teknologi yg sama atau paling krg teknologi utk mengcovernya..jd klo mau keras,kita kritik dl pemerintah kita!

    BalasHapus
    Balasan
    1. ne lah orang tolol.. gw kasih perumpamaan ya.. misalkan gw temen lo tapi gw punya alat canggih trus gw pake tu alat buat ngintipin aktifitas lo, bini lo atau pacar lo.. gemana lo marah gak...kalo berdasarkan argument lo ntu ya lo gak boleh marah donk lo harus nya introspeksi diri and punya alat yg bisa cegah gw ngintipin lo ama bini lo.. selama lo blm punya alat buat cegah nya gw masih bebas donk ngintipin lo, bini lo atau pacar lo ya gak..

      Hapus
    2. setuju ama ano 02:09.. semua ada etika nya mau punya alat canggih ataupun enggak..

      buat ano 23.30 koment sok pinter tapi masih guoblok juga.. ane mau beli teropong mahal lah buat intip pacar ente boleh ya hehehe..

      Hapus
  11. aus bosok iblissss, hjar ratakan dengan tanah

    BalasHapus
  12. Rusia mulai memberikan perhatian. . .I like it, lanjutkan om rusky. . .

    BalasHapus
  13. eropa disadap, sekarang indonesia, ga ngerti lagi sahabat macam apa si asu dan asutoralia itu ckck

    BalasHapus
  14. "Rusia bicara di saat yang tepat, tunjukkan bahwa kita bangsa yang besar & bermartabat.

    BalasHapus
  15. mereka lebih baik diam soal HAM
    haha setuju gw...

    BalasHapus
  16. gini mas ano2 sekalian...
    snowden kan skrng dapet suaka dari rusia...
    nah demi menjaga hbungan yg sangat erat antara rusia dn indonesia pihak rusia minta sama bang snowden prihal kejelekan USA trhadap indonesia itu apa aja....karna rusia tau.USA itu berhati busuk.
    rusia ga mau dong negara sahabatnya di hianatin sama musuh abadi mereka.jadi pihak rusia dengan berat hati mmbongkar keburukan US terhadap kita..agar indonesia lebih berhati2 dalam menjalin hubungan denga pihak amerika.

    sukur2 rusia bilang gini..
    "tenang teman,jika amerika dn australi nyerang negara mu,kami akan kirim senjata tercanggih kami untuk membantu mu,kalau perlu kami kirim rudal nuklir kami....

    BalasHapus
  17. Mudah2an pemimpin yg selanjutnya benar2 memper hatikan negaranya sendiri Dan bermental jendral tak takut samaa negara manapun Dan menomor satukan kepentinga nagra sendiri mudah2an ini jd pelajaran bwt pemimpin selanjutnya,,,,,

    BalasHapus
  18. Bicara HAM...»TAPI pelanggar HAM.
    Mengutuk bangsa BAR BAR...»TAPI penghancur sadis bangsa lain(irak,afghanistan,libya..)

    Berwajah senyum dan penuh kasih,sambil bersiap melempar nuklir...»MUNAFIK !!! !!!

    BalasHapus
  19. Yang bahaya adalah SBY dan partainya akan digembosin oleh AS dan Barat lalu ada Capres-capres tertentu untuk Pemilu 2014 akan mengambil kesempatan untuk cari muka ke Barat dengan memperbaiki hubungan Indonesia dengan ke Barat yang krisis akibat penyadapan.
    Lihat aja, para Capres nggak ada yang mengutuk penyadapan Barat ,,, kelihatan kan mereka lagi memanfaatkan situasi supaya bisa dilirik oleh KEKUATAN BARAT agar mendukung mereka naik ke puncak pimpinan negara ini.
    AS dan Australia tidak akan minta maaf soal penyadapan karena pikir mereka aahh,,, SBY tinggal setahun lagi kok ,,, nanti para capres itu kan akan berusaha menjilat ke kita BARAT ,,,,
    Bangsaku,,, mari kita cerdas ,,, coba lihat itu Stasiun TV tertentu ,,, kita bisa feeling,,, secara halus mereka mengarahkan pemberitaan,, wawancara dan sebagainya kemana? Kemana? ... apa agenda tersembunyinya?

    BalasHapus
  20. Ayoooo Arah kan KOMPAS militer kearah RUSSIA and China. Indonesia harus merangkul sahabat lama RUSSIA and China (jaman orde lama). inget Bungkarno broooo.....

    BalasHapus
  21. Saatnya bergabung dgn poros aliansi BRICS....

    BalasHapus