JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sampai saat ini, Senin 25 November
2013, belum mengeluarkan satupun pernyataan soal surat balasan Perdana
Menteri Australia Tony Abbott yang telah dikirim kepada dia Sabtu pekan
lalu.
Namun Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan surat balasan Abbott itu mencerminkan niat baik Australia. Namun ia tidak mengatakan apa persisnya isi surat balasan Abbott kepada SBY itu.
Menurut Faizasyah, Presiden SBY dalam waktu yang tak terlalu lama akan menyampaikan sikap atas surat balasan Abbott. SBY sendiri saat ini sedang berada di Bali untuk membuka World Culture Forum di Nusa Dua. Surat Abbott yang tiba di Jakarta Sabtu kemarin telah dibawa Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ke Bali untuk disampaikan ke tangan SBY.
“Perlu waktu tepat untuk menyampaikan isi surat itu kepada publik. Butuh pemikiran yang mendalam,” kata Faizasyah di Bali. Ia menekankan, yang jelas pemerintah Indonesia dan Australia sama-sama punya niat baik untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Ketika SBY mengumumkan penghentian kerjasama militer dan intelijen dengan Australia pun, ujar Faizasyah, SBY lebih dulu menggarisbawahi sejarah bilateral kedua negara yang amat baik. “Meski saat ini ada masalah, tapi harus disikapi dengan bijak, baik oleh Indonesia maupun Australia,” kata Faizasyah.
Namun Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, mengatakan surat balasan Abbott itu mencerminkan niat baik Australia. Namun ia tidak mengatakan apa persisnya isi surat balasan Abbott kepada SBY itu.
Menurut Faizasyah, Presiden SBY dalam waktu yang tak terlalu lama akan menyampaikan sikap atas surat balasan Abbott. SBY sendiri saat ini sedang berada di Bali untuk membuka World Culture Forum di Nusa Dua. Surat Abbott yang tiba di Jakarta Sabtu kemarin telah dibawa Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa ke Bali untuk disampaikan ke tangan SBY.
“Perlu waktu tepat untuk menyampaikan isi surat itu kepada publik. Butuh pemikiran yang mendalam,” kata Faizasyah di Bali. Ia menekankan, yang jelas pemerintah Indonesia dan Australia sama-sama punya niat baik untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Ketika SBY mengumumkan penghentian kerjasama militer dan intelijen dengan Australia pun, ujar Faizasyah, SBY lebih dulu menggarisbawahi sejarah bilateral kedua negara yang amat baik. “Meski saat ini ada masalah, tapi harus disikapi dengan bijak, baik oleh Indonesia maupun Australia,” kata Faizasyah.
Sumber : Vivanews
wooooh udah bisa ditebak....pemimpin kita terlalu lemah.....
BalasHapusDampak positip konflik:
BalasHapusWibawa SBY naik, walaupun akan ada yg mengatakan SBY lg tebar pesona...
SBY tdk berpikir gmn masa depan negara....
SBY marah krn istrinya "diintip", bukan karena negara yg tlh dilecehkan ausi...
2. Anggaran pertahanan 2014 akan ditingkatkan... shg kekuatan TNI meningkat pesat dan ditakuti ausi...
3. Dll...
Dampak negatip:
1. Pertumbuhan ekonomi bs terhambat...
2. LSM akan dpt dana besar utk membuat banyak demonstrasi anti SBY...
3. DPR akan cuci tangan, shg cercaan hanya tertuju ke SBY, bahkan DPR akan berbalik arah mencela SBY...
4. OPM tambah kuat, Indonesia terjebak dlm situasi yg mudah disalahkan oleh Barat...
5. Indonesia rawan embargo...
6. Penyusup, inteljen, dan sabotase dr ausi mengancam Indonesia...
Trus gmn nih?
Pusing aku!...
Ijinkan Rusia membangun stasiun Roket Ruang Angkasa di Indonesia Timur,,,
BalasHapusBerikan konsesi Migas pada Rusia dan Cina di Indonesia Timur barter dengan Alutsista.
Ijinkan Timor Leste untuk mempersilahkan Cina bangun Stasiun Angkatan Lautnya ,,,
he he he he he ,,,, perang-perang deh luuuu