Jumat, September 27, 2013
12
PEKANBARU-(IDB) : Gemuruh udara di kota Pekanbaru begitu terasa bedanya dari hari-hari biasa, bagaimana tidak, sejak di gelarnya latihan bersama antara TNI AU dengan Republic Singapore Air Force (RSAF) yang bertajuk JFWC “Join Fighter Weapon Course”, frekwensi hilir-mudik sejumlah pesawat tempur dengan berbagai jenis begitu meningkat, apabila dibandingkan dengan hari-hari biasa.
 
Sebut saja pesawat tempur milik RSAF, pada latihan ini sebanyak 6 unit pesawat tempur strategis F-16 D+ Blok 52 yang merupakan generasi tercanggih dikelasnya beberapa kali melaksanakan manuver terbang di udara kota Pekanbaru.



Demikian juga dengan pesawat tempur F-16 Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi dan pesawat tempur Hawk 100/200 Skadron Udara 12 dan Skadron Udara 1 Lanud Supadio, selasa (25/9)

Pada saat latihan tersebut, Danskadron Udara 12, Letkol Pnb Reka Budiarsa menyampaikan bahwa, dalam minggu ini seluruh pesawat yang mengikuti latihan melaksanakan Basic Fighter Manuver yakni, pertempuran udara satu lawan satu yang dilakukan oleh pesawat yang sama, baik pesawat F-16 maupun pesawat Hawk 100/200. Latihan yang direncanakan berlangsung hingga dua bulan kedepan tersebut akan melaksanakan berbagai teknik pertempuran udara, baik Air to Air maupun Air to Ground. 




Sumber : TNI AU

12 komentar:

  1. Next exercise dilakukan di wilayah singapore, tambahkan materi penyerangan udara kedarat plus simulasi pertahanan udara singapore sehingga penerbang TNI mendapat tambahan info pertahanan udara singapore and mengenal lebih baik wilayah udara singapore ... Kalo harus perang TNI at least punya referensinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Spore buat latihan perang udara? Mas nggak usah pake peswat jet tempur, ngelewatin pulau singapore cukup terbang selama 5 menit pake super tucano dgn kecepatan penuh udah kelewtan itu pulau, gimana mau manuver dog fight peswat jet tempur, lg pula air traffic penerbangan sipil dispore padat sekali

      Hapus
  2. Itu kalau latihan bersama harus ada persyaratan doong.... pesawat negara lain tidak boleh mengaktifkan rekaman videonya waktu berlatih di wilayah udara kita,,,,,, celaka kalau mereka bisa mendata landmark-landmark kita,,,, sekarang mereka teman besok-besok apa masih teman???
    Ingat tidak ada musuh yang abadi, tidak ada juga teman yang abadi, yang abadi itu kepentingan,,, pertanyaannya apakah kepentingan dimasa yang akan datang tetap samaaaa? waspadalha waspadalah !

    BalasHapus
  3. dari speck f-16 punya singapur lebih canggih tapi kalo misalkan nanti hasil latihan nya tni au bisa lebih unggul tanda nya skill pilot juga sangat2 menentukan...

    BalasHapus
  4. Tolong mas admin dipantau hasil latihan dogfight nya, untuk mengetahui kualitas pilot masing2, sekaligus bukti bahwa faktor modernnya pesawat tdk menjadi segalanya.tks

    BalasHapus
  5. Kasian ga' punya tempat latihan sendiri... tp
    Kasian jg Indonesia hrs nurut maunya singa poor....

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahahah kayak komentar anda pailing bagus dari semua!

      Hapus
    2. ano 15.19

      ente kenapa gan orang coment kok sewot gila ya hahaha...

      Hapus
  6. Yang jelas radar pendeteksi F16 punya RSAF lebih unggul daripada punya tni au,juga rudal jarak pendek (AIM9X sidewinder vs AIM9P2 sidewinder) juga kalah,apalagi rudal menengah (AIM7sparrow) dan jauh (AIM 120 C7amraam) malah tambah ga punya TNI AU,belum lagi jarak jelajah kalah jauh tanpa memakai tangki cadangan (droptank). Haadeewww..... Yah tinggal MAN BEHIN THE GUN AJA YG MENENTUKAN.

    BalasHapus
    Balasan
    1. yoi bro mental fighter pilot juga berpengaruh 50:50...

      Hapus
    2. udah latihan sama sukro aja..biar pantes..

      Hapus
  7. Ane asli Pekanbaru, gila tiap menit ada aja bunyi pespur lewat..
    Mantep deh.. Terlebih rumah deket bandara..

    BalasHapus