Kamis, Juli 04, 2013
12
Peluncur Vityaz
Unit Peluncur 50P6 dengan rudal 9M96 dari sistem pertahanan udara baru Rusia Vityaz
MOSCOW-(IDB) : Untuk pertama kalinya Rusia mendemonstrasikan sistem pertahanan udara jarak pendek-menengah platform 50R6A Hero "Vityaz," yang akan menggantikan varian lama sistem pertahanan udara S-300 karena akan segera dinonaktifkan. Angkatan Darat Rusia baru akan memulai pengujian sistem Vityaz pada akhir tahun ini.

Sistem rudal permukaan-ke-udara baru Rusia ini dibuat oleh produsen senjata Rusia Almaz-Antey. Almaz-Antey mendemonstrasikan sistem Vityaz di pusat industri Obukhov di St. Petersburg, tempat dimana juga merupakan cabang Almaz-Antey yang memproduksi peluncur Vityaz.

Sistem ini menawarkan semua aspek kecanggihan mulai dari radar array, pos komando
mobile baru dan peluncur rudal vertikal 12 rudal, yang akan menggunakan varian dari rudal radar aktif 9M96. Rudal serupa juga digunakan untuk sistem pertahanan udara S-400, generasi baru dari S-300, yang saat ini sedang digunakan Rusia.

Dikonfirmasi, peluncur Vityaz juga bisa menembakkan rudal jarak pendek (namun tidak diberitahu jenisnya), kemungkinan adalah varian rudal 9M100 tersebut.


"Saya yakin sistem (Vityaz) ini akan mampu menghancurkan target dalam kisaran 30 km hingga 120 km," ujar Aminov, analis militer dan editor di situs World of Air Defense kepada RT (Russia Today). "Ini merupakan sistem pertahanan udara dengan beberapa unsur pertahanan anti-bom taktis."


Almaz-Antey berniat untuk menyerahkan sistem Vityaz kepada Departemen Pertahanan Rusia untuk dilakukan pengujian negara sebelum akhir tahun ini, kepala perusahaan Vladislav Menshikov mengatakan kepada presiden Rusia Vladimir Putin yang juga menginspeksi pabrik.


Almaz-antey juga dikabarkan membantu pembuatan sistem pertahanan udara Korea Selatan KM-SAM Chun Koong dengan berdasarkan desain sistem Vityaz. Almaz-Antey merancang tiga unit radar untuk KM-SAM dan dikabarkan juga telah membantu dalam merancang sistem rudalnya.


Radar Vityaz
Radar multifungsi 50N6A dari sistem pertahanan udara Vityaz
Truk komando dan kontrol sistem Vityaz
Truk 50K6A untuk komando dan kontrol dari sistem pertahanan udara Vityaz
Militer Rusia secara resmi mendukung proyek Vityaz -yang tentunya memiliki kemampuan yang lebih baik daripada sistem pertahanan udara Korea Selatan- setelah mempelajari kinerjanya, seperti yang dikatakan Almaz-Antey pada tahun 2010 silam. Sistem pertahanan udara Vityaz sendiri mulai dikembangkan pada tahun 2007.

Departemen Pertahanan Rusia sebelumnya mengatakan pihaknya berencana untuk membeli setidaknya 30 sistem Vityaz sebelum 2020, dengan syarat harus lolos ujian negara (akhir tahun nanti), dan penyebaran sistem Vityaz akan dimulai pada tahun depan.


Vityaz dikembangkan untuk menggantikan S-300PS, varian lama dari sistem pertahanan udara S-300 yang dikembangkan pada awal tahun 1980. Angkatan Darat Rusia juga telah diperintahkan untuk menonaktifkan sekitar 50 sistem S-300PS pada tahun 2015 karena usianya sudah tua.


Nama sistem Vityaz berasal dari kata Slavia kuno untuk seorang prajurit mulia yang berarti "Ksatria" (knight). Kata vityaz juga digunakan sebagai nama tim aerobatik terkenal Rusia yaitu Russkie Vityazi (Ksatria Rusia).


Rusia berencana untuk menyebarkan sistem Vityaz bersama dengan alutsista pertahanan udara canggih lainnya, termasuk sistem pertahanan udara siap pakai S-400 dan Pantsir-S1, dan sistem pertahanan udara masa depan S-500 dan Morfei jarak pendek. Moskow bertujuan untuk membuat pertahanan berlapis yang akan menutupi wilayah udara Rusia, membela Rusia dari semua ancaman udara mulai dari pesawat tanpa awak (drone), pesawat berawak konvensional, rudal jelajah dan rudal balistik.






Sumber : Artileri

12 komentar:

  1. S300 bekas rusia di ambil indo aza lah, kita kan terbiasa beli bekas. Tinggal di polez dikit pake dempul nanti kaya baru lagi dech....

    BalasHapus
  2. s300 ampe di pensiunin blm kebeli juga ma indonesia hihihi,,,

    BalasHapus
  3. S300 pensiun ?

    http://tinyurl.com/terpaksa-kaya/

    BalasHapus
  4. S300 di pensiunkan...????
    Boleh tuh kalo di beli,terus d rubish. militer kita kan pecinta barang bekas...

    BalasHapus
  5. ngak kepake ma orang aja kita blum sanggup beli, duh malangny nasib negaraku ini.......
    rakyat cuma bisa menghayal, ada pemimpin rata2 pengecut....

    BalasHapus
  6. yang ditawarkan bkn typeS300 yg lama tp s300 generasi terakhir,sdg S400/500 msh dpakai sdr oleh rusia. Blm dijual bebas,tggu kalo ada generasi terbaru baru yg lama teknologynya dijual.

    BalasHapus
  7. kita kan ada mercon????sebaggai negara yang rajin katrok...kita harus rajin terlihat gembel selalu wakakakaka

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti lo salah satunya dong?
      Demen amat ngehina negara sendiri.kalau nggak seneng di indo lo out aja bro.

      Hapus
  8. Tapi Vityaz ini dismakan dengan S300P.. kalo beli S300PS wadowww jaraknya cuma bisa 20-120 KM, kagak jamin brow...
    mendingan S300 varian baru sampe 350KM kalo bisa beliiii.... kalo nggak kebeli ya selamat anda menjadi "Sang Pemimpi".

    BalasHapus
  9. TNI kita dah lama banget gak lg mengoperasikan hanud jarak sedang apalagi jauh setelah phase out nya SA-2 Guideline dulu,ada baiknya TNI akuisisi hanud jarak sedang-jauh macam SA-300 atau cari yg lebih murah buatan China,ya biar gak Gaptek gitu loh..!!

    BalasHapus
  10. ya mending tow 20-120km daripada hanud kita sekarang masi mengandalkn Triple gun,Giant bow,Grom yg rata2 jarak jangkau cuma maksimal 7km.

    BalasHapus
  11. buat dulu pabrik propelan, klo sudah produksi mudah untuk membuat roket sendiri atau mengisi ulang roket yg lama. beli baru juga ada expirednya jd perlu di sediakan bahan baku utk memperbaiki

    BalasHapus