Senin, Juni 10, 2013
6
BEIRUT-(IDB) : Helikopter Angkatan Laut Brazil LYNX AH-11A, on board di KRI Diponegoro-365 dalam rangka serial latihan Cross Deck antara dua kapal perang unsur MTF, KRI Diponegoro-365 (Indonesia) dan BRNS Constituicao F-42 (Brazil) di Area of Maritime operation (AMO) Laut Mediterania, Lebanon.

Unjuk kebolehan pilot heli kedua negara tersebut ditunjukkan bersamaan dengan terbangnya kedua heli secara bersilang, dengan skenario BO-105 NV 409 (Indonesia) terbang dari KRI Diponegoro, melaksanakan landing di BRNS Constituicao. Sebaliknya Lynx AH-11A terbang dari BRNS Contituicao dan landing di KRI Diponegoro.

Kedua heli tersebut melaksanakan kegiatan tiga kali “touch and go“ dengan metode recovery yaitu satu kali IMC (Instruments Meteorological Condition) dengan SCA (Ship Control Approach) dan dua kali VMC (Visual Meteorological Condition).

Komandan KRI Diponegoro Letkol Laut (P) Hersan, S.H., mengatakan latihan Cross Deck merupakan latihan muat dan angkut personel atau barang dengan sarana heli dari kapal satu menuju kapal lain karena suatu keadaan tertentu maupun kondisi darurat.

“Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme pilot dan seluruh tim helideck party dalam melaksanakan peran heli dengan baik tanpa ragu-ragu dan untuk meningkatkan kerja sama serta tukar pengalaman di medan tugas,” jelas Komandan lulusan AAL 1994 tersebut.

Latihan tersebut terlaksana dalam waktu satu setengah jam dan berjalan dengan aman dan lancar. Setelah pelaksanaan latihan tersebut, kedua komandan saling memberikan apresiasi melalui email. Diharapkan latihan sejenis dapat dilaksanakan secara rutin di masa yang akan datang.





Sumber : TNI AL

6 komentar:

  1. heli lynx ah 11a lending di penogoro class sigma ,syang kapal model baru heli al kurang srekk bo 105 " brasil navy boleh di katakan lebih bruntung di banding indonesian navy ,negara model hampir sama ,kebijakan negara brasil akusisi alutsista anti barang bekas !

    BalasHapus
  2. lynx ah 11a vs bo 105.......
    jauh y bedany.....

    BalasHapus
  3. yo bagai simbah dan cucu...hehehe..simbah BO-105 punya 7,62mm senjata mesin andalanya. cucu lynx punya torpedo dan sonar anti kapal selam..plus senjata 12mm nya. kecuali simbah BO-105 TNI AD yang bisa gotong roket FFAR ya agak gaul dikit simbahnya daripada simbah TNI AL punya. TNI AU pakai om om bell 412 dan cicit colibri..punya Tante Tante Semok MI-17 pula wkwkwkwkwk..

    BalasHapus
  4. masa pakai bolcow sich..? Kan sdh punya Bell baru.. Biar agak gedean dikit..

    BalasHapus
  5. Nunggu Heli SH70 MR SEAHAWK buat diorderin berikutnya,bukan si AMANG SUPER ES SPRITE bekas....Nasib kok apes teyuss..hadewww

    BalasHapus
  6. Memang sejak jaman orba tni al dengan tni au ga terlalu diperhatikan,kapal2 perang dominan bekas,tank2 marinir msh pake mbah PT76,heli uzur2,senasib dg saudaranya beli pespur dikit,sdg yg lain dah order new macam scorpion,stormer,rapier,dll. Untung aja sjk jaman reformasi mulai berubah,sdkit demi sedikit TNI AL dan AU dibenahi dg alutsista campursari baru dan bekas.

    BalasHapus