Senin, Juni 10, 2013
8
DEPOK-(IDB) : Panglima Kostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama wakil Komandan Jenderal United States Army, Pacific (USARPAC), M.Hara dan Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia, Scott Marciel saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013). Latihan gabungan yang berlangsung 10-21 Juni 2013 ini bertujuan untuk meningkatkan perdamaian dan stabilitas operasi serta meningkatkan kemampuan penanggulangan bencana dari kedua pasukan tersebut. 

Pasukan Kostrad TNI AD bersama pasukan USARPAC saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).

Pasukan United States Army, Pacific (USARPAC), saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).  

Pangkostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Jabar, Senin (10/6/2013).

Pangkostrad TNI AD, Mayjen Daniel Ambat, Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara & Dubes AS Scott Marciel di pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Senin (10/6/2013). 
Pangkostrad TNI AD, Mayor Jenderal Daniel Ambat, bersama Wakil Komandan Jenderal USARPAC, M.Hara saat pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Jabar, Senin (10/6/2013).
Pasukan Kostrad TNI AD bersama pasukan USARPAC saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).

Dubes AS untuk Indonesia, Scott Marciel saat pembukaan latihan gabungan Garuda Shield 2013 di Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (10/6/2013).
Pangkostrad TNI AD, Mayjen Daniel Ambat, bersama Dubes AS Scott Marciel di pembukaan Garuda Shield 2013 di Depok, Senin (10/6/2013).






Sumber : Vivanews

8 komentar:

  1. Ada apa sebenarnya dan mau di bawak kemana negara ini ? " kata para pengamat intel antek asing di indo ribuan siap bikin kacau nkri ,Mungkin termasuk si bu .... ? Di liat dari situasi tidak mengguntungkan rakyat jadi negara boneka alaa pilipina !!!!

    BalasHapus
  2. trus mau sampeyan apa..?!!

    Mau hidup sendiri kek KORUT gitu,..? Yang ada kalau terjadi apa2 sampeyan siap2 negara ini di tusbol kiri kanan depan belakang dan sampeyan akan sendirian tanpa TEMAN !!

    itu mau luh..? :p

    picik banget jadi manusia,..jadilah air yg bisa masuk kemana saja, dan menyerupai apa saja..niscaya negara ini akan melangkah terus ke depan dan ga di kucilkan dalam hubungan international. Ini bukan jaman dulu bung,..jaman berubah, era berganti..lu harus flexibel kalo mau bertahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ano 19,16 bukak telinga jangan asal bicara negara mu sudah jadi negara babu akibat ulah kita peminpin kurang percaya diri , anda sadarkan diri itu lebih baik ! Bodoh asal kaya sendiri rakyat mampus semua tidak apa !!! Hehe..bertahan hidup ? aneh kita yg bantu mereka jadi pasar impralise ! Di hisap pundi 2 rakyat di motori si buya dan kawan 2 setan penjilat !!

      Hapus
    2. Tolol ! antek asingnya elu, krn tdk suka SBY memperkuat TNI !!!

      Hapus
  3. Sudahlah nggak usah ribut, ini kan cuma latihan penanggulangan bencana. Jelas kita lebih diuntungkan.

    BalasHapus
  4. 09 June 2013

    Kemitraan Yang Berguna (Malaysia)

    Seorang tentara memeriksa sebuah senjata api di pameran pertahanan di Kuala Lumpur, Malaysia, bulan April 2012. Dalam kemunduran ekonomi global, banyak militer dihadapkan pada tantangan untuk mengurangi anggaran sementara meningkatkan kemampuannya [THE ASSOCIATED PRESS]


    MALAYSIA:(DM) - Ada sebuah pelajaran ekonomi lama tentang sebuah bangsa yang berusaha keras untuk menyeimbangkan produksi senjata dan produksi mentega. Bangsa khayali ini memiliki sumber-sumber daya terbatas, jadi membeli lebih banyak senjata berarti membeli mentega lebih sedikit dan sebaliknya.

    Tampaknya sederhana, pelajaran ini berhubungan dengan situasi yang lebih rumit di mana banyak bangsa di seluruh dunia sedang mengalami hal ini sekarang. Dengan kemunduran ekonomi global, negara-negara memperketat anggarannya dan berjuang untuk menetapkan prioritas pendanaannya. Menyeimbangkan kebutuhan untuk keamanan nasional dan fungsi-fungsi pemerintahan lainnya dengan kebutuhan untuk menghemat uang telah menjadi yang terpenting. Banyak militer diminta untuk menambahkemampuannya sementara anggaran mereka dikurangi.


    Di Malaysia, sebuah strategi nasional yang inovatif memberikan suatu pendekatan segar dalam menghadapi tantangan-tantangan ekonomi dengan mendorong kerja sama dan kreativitas di antara lembaga-lembaga pemerintah. The National Blue Ocean Strategy (NBOS) atau Strategi Lautan Biru Nasional, yang diluncurkan pada tahun 2010, didasarkan pada buku ekonomi tahun 2005 oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne. NBOS bertujuan untuk mengurangi kejahatan, memerangi korupsi, mendorong hasil-hasil siswa, menaikkan standar kehidupan, dan meningkatkan infrastruktur pedesaan serta angkutan umum perkotaan.

    Petugas polisi Malaysia mencari imigran gelap yang membakar fasilitas penahanan di selatan Kuala Lumpur. Upaya-upaya gabungan antara militer dan polisi telah mendorong kemampuan penegakan hukum di Malaysia, yang menyebabkan turunnya kejahatan. [AFP/GETTY images]

    Angkatan bersenjata memainkan peran utama dalam NBOS dengan berpasangan dengan polisi, departemen rehabilitasi, dan bahkan kementerian pengembangan pedesaan, dan urusan dalam negeri dalam proyek-proyek yang menghemat uang pemerintah dan meningkatkan gambaran ekonomi negara. “Keterlibatan Angkatan Darat Malaysia di NBOS menunjukkan arah-arah dan garis batas baru dalam harapan umum yang selalu berkembang, apakah itu dalam konflik atau situasi-situasi yang membangun bangsa,” dijelaskan oleh May. Jen. Dato Razali Haji Ahmad pada Pacific Armies Management Seminar (PAMS) di Canberra, Australia pada bulan Juli 2012. “Selain tugas utamanya mempertahankan kedaulatan negara, angkatan darat Malaysia juga secara langsung memberikan sumbangan pada kesejahteraan ekonomi dan mutu kehidupan rakyat Malaysia.”

    Berbagi tanggung jawab dan keahlian
    Sebagai bagian dari strategi mengurangi kejahatan di negara ini, militer telah bermitra dengan polisi untuk berbagi fasilitas pelatihan dan mendorong jumlah para anggota baru yang dilatih. Dengan berbagi medan pelatihan, kedua kekuatan ini akan menghemat pemerintah sebesar 639 juta ringgit (sekitar US$204 juta) selama lima tahun, demikian dikatakan oleh ASP Nekmat Mohd Yunos, deputi komandan pusat pelatihan polisi di Pusasda, kepada Bernama Media pada Juli 2011. Kemitraan dengan militer juga diharapkan meningkatkan pangkat polisi sampai 150.000 anggota baru pada tahun 2015, dilaporkan oleh Bernama.
    Sesungguhnya, strategi kerja sama ini berlanjut tidak hanya selama pelatihan. Angkatan bersenjata ini telah bergabung dengan polisi dalam patroli dan, dalam beberapa kasus, untuk sementara waktu mengambil alih tugas-tugas polisi untuk memungkinkan para polisi memusatkan perhatian dalam memerangi kejahatan di daerah-daerah bermasalah. “Indeks kejahatan telah turun secara drastis” sebagai akibatnya, May. Jen. Razali mengatakan kepada , mengutip 35 persen penurunan dalam kejahatan di jalan dalam tahun pertama dari gagasan ini.

    BalasHapus
  5. Biasa ini, tahun politik....saya baca sudah banyak antek2 Parpol join di sini.....lebih cenderung ke black camp untuk 2014....yg mau comment sebaiknya lihat dr sisi perkembangan tekhnologi & strategi Militernya aja....dah nggak usah didengerin pion pion Anonim dari partai Kebo gemuk dah.....cape.....

    BalasHapus
  6. komentar komentar wong goblok kabeh! goblok goblok goblok goblok goblok goobbllookk .......!!

    BalasHapus