Kamis, Mei 09, 2013
2
TARAKAN-(IDB) : Sehari setelah penyerbuan ke bandara Tarakan oleh pasukan Operasi Perebutan Pertahanan Pangkalan Udara (OP3U) Paskhas TNI yang dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Paskhas Kolonel Psk Taspin Hasan, maka untuk sementara segala bentuk kegiatan operasi penerbangan pesawat yang berada di bandara Juwata Tarakan Kalimantan Utara berada dibawah kendali pasukan OP3U.

Sebanyak dua ratus lebih personel pasukan OP3U Paskhas TNI yang telah berhasil merebut bandara Juwata Tarakan melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi yang diemban masing-masing mulai dari Pengaturan Lalulintas Udara (PLLU), pengecekan runway dan taxiway dan mengoperasikan serta mengendalikan seluruh  penerbangan pesawat yang berada di bandara. Beberapa personel terlihat melaksanakan patroli rutin disetiap sudut bandara untuk memastikan bandara dalam keadaan aman.

Di beberapa tempat yang dinilai strategis ditempatkan satu Bateray pasukan Pertahanan Udara Pashkas dan beberapa peralatan seperti 1 kendaraan Smart Hunter, 1 Meriam Triple Gun dan 10 rudal QW-3 untuk  melakukan pengamatan dalam mengantisipasi kemungkinan serangan musuh yang dapat mengganggu keamanan bandara Juwata Tarakan.

Bandara Juwata Tarakan dianggap sangat penting untuk direbut dan dikuasai karena memiliki lokasi yang sangat strategis di daerah Kalimantan khusunya Kalimantan Utara. Bandara ini nantinya akan dijadikan sebagai pangkalan aju atau pangkalan depan dalam setiap kegiatan operasi perang guna mendukung pergerakan pesawat TNI.

Kejadian ini hanyalah sekenario yang dilaksanakan pasukan OP3U Paskhas TNI dalam rangka Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2013 yang dilaksanakan di Tarakan. Operasi perebutan dan pengendalian bandara Juwata Tarakan yang dilaksankan pada 7 Mei 2013 ditinjau langsung oleh Kasum TNI Marsdya TNI Boy Sahril Qamar selaku Direktur Latihan Gabungan TNI 2013 didampingi Dankodiklat TNI Mayjen TNI Chaidir S. S., selaku Wadirlatgab TNI dan beberapa pejabat TNI yang terlibat dalam Latgab TNI 2013.




Sumber : TNI

2 komentar:

  1. Mbok ya triplegun "Hizpano Suizza" di ganti yg lebih modern dan yg lama di pakai untuk hanlan tetap.
    Begitu pula QW rudal panggulnya.
    Memprihatinkan nih Paskhas khusus regu Dalpur palpur-nya ya hrs modern, jgn memakai pal abal2 terus.

    BalasHapus
  2. Beginilah pelan tapi pasti seharusnya alutsista TNI harus berdatangan dengan yg modern mungkin tahun depan dengan adanya penambahan alutsista yg modern jangan sampai yg datang selalu abal* melulu karena rakyat sudah bosan dan jenuh disuguhi alutsista jaman perang dunia ke 2 bukanya alutsista generasi sekarang ini yg serba canggih dan modern.

    BalasHapus