Kamis, Maret 07, 2013
5
Radar Giraffe AMB (gb.kiri) dan RBS 70 Next Generation (gb.kanan)
JAKARTA-(IDB) : Pada hari Rabu tanggal 27 Pebruari 2013 yang lalu Staf Dirbinlitbang Pussenarhanud menghadiri diskusi teknis yang diselenggarakan oleh Saab AB bertempat di kantor Kemhan RI. Dalam diskusi tersebut dipresentasikan beberapa sistem senjata buatan Saab AB yang dapat dibagi menjadi tiga bagian besar yaitu sistem senjata udara, darat dan laut. 

Untuk sistem senjata darat, yang dinilai potensial bagi satuan Arhanud adalah sistem Radar Giraffe AMB dan Sista Hanud Rudal RBS 70 NG (Next Generation) yang versi awal keduanya saat ini masih dioperasikan satuan Arhanud TNI AD.
 
Radar Giraffe AMB.

Radar ini merupakan pengembangan dari Radar Giraffe yang saat ini masih dioperasikan TNI AD. Pengembangan signifikan pada Radar Giraffe terbaru dibandingkan Radar Giraffe yang dioperasikan TNI AD antara lain sistem deteksi Radar sudah berkemampuan 3 dimensi, memiliki kemampuan pengamatan pantai dan dapat mendeteksi RAM (roket, proyektil artileri dan mortir) pada jarak 10 s.d. 15 Km (tergantung kaliber) sehingga dapat memberikan perlindungan terhadap satuan darat dengan cara memberikan peringatan situasi udara, mengaktifkan alarm saat terdapat ancaman, memberikan peringatan terhadap daerah yang akan terkena tembakan RAM dan mengkoordinasikan tindakan atas serangan RAM (sistem senjata C-RAM).

Spesifikasi teknis utama Radar Giraffe AMB sebagai berikut   :
 1.  Parameter umum.
a.         Frekuensi gelombang             :  5,4 s.d. 5,9 GHz.
b.         Jenis transmitter                      :  TWT
 2.  Antena
a.         Lebar gelombang                    :  2,1º
b.         Tingkat side lobe rata-rata      :  <-50 db="" font="">
 3.  Mode Radar dan cakupan instrumen.
a.         Jangkauan Radar                     :  40/120/ (180) Km.
b.         Rata-rata putaran antena         :  30/60 rpm
c.         Cakupan vertikal                       :  >70º
d.         Ketinggian deteksi                   :  >20.000 m
 4.  IFF/SSR
a.         Mode                                          :  1, 2, 3/A, S, 4/NS
b.         Potensial                                    :  5
 5.  Penjejakan sasaran
a.         Jumlah sasaran yang dijejak    :  200
b.         Jumlah RAM yang dijejak         :  100
 6.  Pelokalisir senjata mortir dan roket dalam area 360º.
a.         Jarak lokalisir                            :  16/20 Km.
b.         Akurasi posisi mortir                :  < 50 m CEP50

Berdasarkan penjelasan dari Saab, Radar Giraffe yang dioperasikan satuan Arhanud saat ini dapat di-upgrade untuk meningkatkan kemampuannya namun kemampuan deteksinya akan tetap 2 dimensi karena ada perbedaan mendasar pada sistem deteksi antara Radar 2 dimensi dengan 3 dimensi.

RBS 70 Generasi ke 4 dan RBS 70 NG.

Sama seperti Radar Giraffe AMB, RBS 70 NG juga merupakan pengembangan dari RBS versi sebelumnya, dapat dilihat pada gambar di bawah.

RBS 70 yang saat ini dioperasikan satuan Arhanud dapat di-upgrade menjadi generasi ke 4 dengan melakukan perubahan pada stand dan sight sehingga dapat digunakan untuk menembakkan misil BOLIDE. 

Namun RBS 70 NG memiliki sight yang sangat berbeda dengan generasi ke 4 sehingga RBS 70 satuan Arhanud tidak dapat di-upgrade  menjadi RBS 70 NG.  

RBS 70 generasi 4 (gb.kiri) dan RBS 70 NG (gb.kanan)
          
 RBS 70 generasi 4 memiliki kemampuan sebagai berikut :

 1.  Dioda laser tanpa freon.
 2.  Dapat meluncurkan misil semua generasi termasuk BOLIDE.
 3.  Dilengkapi sistem pendeteksi panas (BORC).
 4.  Dilengkapi IFF interrogator digital (TSA1412).
 5.  Dilengkapi interface weapon terminal untuk C3I (TDR35).
 6.  Dilengkapi simulator ruangan berbasis komputer.
 7.  Meminimalkan kebutuhan dukungan logistik.

 Sedangkan kemampuan RBS 70 NG sebagai berikut :

 1.  Dapat beroperasi terus menerus(24 jam dalam 7 hari)
 2.  Jarak deteksi yang diperjauh (menggunakan thermal imager).
 3. Fungsi auto tracker yang terintegrasi (tidak perlu men-track sasaran selama misil meluncur).
 4.  Peningkatan daerah coverage.
 5.  Menggunakan kemampuan misil BOLIDE hingga 100%.
 6.  Meningkatkan kill probability.
 7.  Pengurangan berat total.
 8.  Pengurangan waktu pelatihan operator.
 9.  Konsep pemeliharaan berbasis komputer.
             
Dengan mempertimbangkan kondisi RBS 70 yang dioperasikan satuan Arhanud, Saab memberikan pilihan pengembangan sebagai berikut :

1.   Pilihan konfigurasi.
a.         RBS 70 klasik dengan misil Mk2E dan atau BOLIDE.
b.         RBS 70 NG baru dengan misil BOLIDE dan atau Mk.2E.
 2.  Kemungkinan kandungan lokal.
a.         Perpanjangan usia pakai misil Mk2.
b.         Perakitan akhir misil BOLIDE.
c)         Instalasi ke kendaraan.

Menurut penjelasan dari Saab, pihak Saab sangat terbuka terhadap transfer of technology dan berusaha membangun kemitraan dengan industri di negara konsumen. Untuk program RBS 70, Saab telah melakukan perundingan dengan PT. Pindad dalam hal desain produk, perakitan dan pengiriman misil. Sista Hanud Radar Giraffe AMB dan RBS 70 generasi ke 4 / Next Generation dinilai cukup potensial bagi satuan Arhanud TNI AD sehingga perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut secara lebih mendalam.




5 komentar:

  1. ambil pak lumayan dapet teoetenya tuh, kali aja bisa buat sendiri aamiin..

    BalasHapus
  2. Pengalaman telah membuktikan bahwa untuk Radar Girrafe yang telah dimiliki satuan Arhanudri memang cukup lumayan namun begitu ada kerusakan pada chartnya ternyata tidak mudah untuk mendapatkan suku cadangnya kalau toh ada, bukan per chart akan tetapi harus per module dan harganya cukup mahal. Sedang bagi rudal RBS-70 sekarang ini sudah tidak mungkin di tembakkan lagi karena faktor utamanya adalah propelannya sudah mati tidak beda dengan kondisi rudal Rapier.
    Terserah kepada pihak user apakah tetap mempertimbangkan untuk pengadaan material tersebut atau tidak.
    Perihal ToT saya amat sangat menyangsikan hal tersebut dapat terlaksana, yang pasti pada tingkat Har 2 atau assembling Rudal mungkin akan di dapat namun dengan syarat harus membeli dengan cara minimum order, mis 100-200 rudal.

    BalasHapus
  3. kita serahkan saja sama selesnya aja pak !!!

    BalasHapus
  4. emang kalo di beli lisensi gak bisa ya trus d kembangkan kayak SS-1 kan juga hasil Lisensi dr Belgia....

    BalasHapus
  5. sekali kali ganti haluan dikit pake rudal tor,apa buk...punya pakde rusky. Da bosan pake rbs trs...

    BalasHapus