JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan RI Purnomo
Yusgiantoro menerima kunjungan kehormatan Duta Besar (Dubes) Rusia untuk
Indonesia, Mikhail Yurievich Galuzin, Rabu (6/3) di kantor Kementerian
Pertahanan, Jakarta. Ini merupakan kunjungan pertamanya kepada Menhan RI
semenjak memulai tugasnya menjadi Dubes Rusia Untuk Indonesia pada
bulan November 2012.
Selain untuk memperkenalkan diri sebagai
Dubes Indonesia yang baru menggantikan Dubes Rusia sebelumnya Alexander
A. Ivanov, kunjungannya menemui Menhan RI tersebut juga dalam rangka
meningkatkan hubungan kerjasama kedua negara khususnya kerjasama
khususnya di bidang pertahanan yang terjalin baik selama ini.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI
menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat bertugas di Indonesia
serta berharap hubungan kerjasama pertahanan kedua negara yang telah
terjalin baik selama ini akan terus dapat meningkat di masa-masa
mendatang.
Turut mendampingi Menhan RI dalam
kesempatan tersebut Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan
Marsda TNI F. Henry B. Sulistyo, S.Sos, Kepala Badan Sarana Pertahanan
Kemhan Laksda TNI Ir. Rachmad Lubis, Direktur Kerjasama Internasional
Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan Kemhan Brigjen TNI Jan Pieter Ate, M.Bus., dan Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen TNI Sisriadi.
Sumber : DMC
smoga dubes baru membawa perjanjian jual beli KILO Class n S300 buat indonesia ....
BalasHapusamieennnnn.....
MERDEKA....
Yth, Bro Ano 04.16. Sebenarnya masalah kapal selam Kilo seluruhnya tergantung pada keputusan politis pemerintah RI, bukan pada Ruski apalagi setingkat Dubes.
BalasHapusDalam pembiayaan pengadaan Kapal Selam Kilopun sudah tidak ada masalah mendasar karena Ruskie sudah memberikan pinjaman melalui State Credit atau pinjaman yang dijamin Pemerintah Ruskie.
Sampai sekarang dari 1 Milyar dollar masih ada 600 Juta Dollars sisa seharga 2 (dua ) Kapal Selam klas Kilo saja yang belum di putuskan secara politis oleh RI.
Mengapa???? ya tanyakan saja langsung ke yang berhak ngejawab, ya.
Jadi jangan berharap pada Dubes Ruskie untuk dapat membuat kontrak dsb-nya.
Ano 04.16 betul jawaban Ano 06.42, kalo pihak Rusky malah pasti mendorong barangnya segera laku. Untuk SAM bahkan mungkin bisa ditawarkan S-400 dengan catatan setelah kebutuhan S-400 untuk dalam negeri terpenuhi. Sepertinya pembelian KS Rusky, pespur, SAM ataupun alutsista lainnya akan tergantung pemerintahan baru setelah 2014 nanti. Untuk pemerintahan sekarang sepertinya tinggal menyelesaikan yang sudah ada saja. Toh pemerintah efektif juga tinggal 1 tahunan ini saja
BalasHapusPada saat pergantian Pimpinan Nasional tahun 2014 nanti, Indonesia akan memperkuat Alutsista dengan penambahan 12 Kapal Induk Nuklir dari Russia, 12 Kapal Selam Nuklir, 1000 SU-305BM dan rudal-rudal nuklir, dari Russia dengan catatan kalau Ruskie setuju untuk menjualnya.
BalasHapusaaaa,,
BalasHapuswoww...bener tuh gan.
BalasHapusGua turut berdoa ajalah gan semoga terlaksana dan pihak Ruskie mau menjual senjatanya ke RI....