Kamis, Maret 07, 2013
28
BERLN-(IDB) : Kunjungan kenegaraan dan kerja Presiden SBY ke Berlin, Jerman juga menghasilkan sebuah Memorandum of Understanding (MoU) kegiatan dalam bidang pertahanan. Salah kegiatan yang disepakati adalah kerjasama dalam latihan pasukan khusus Angkatan Darat.

Delegasi yang mewakili Indonesia dalam kerjasama dengan kementerian pertahanan Jerman adalah Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Dalam kesepakatan tersebut ada 16 kegiatan kerjasama pertahanan militer untuk peningkatan capacity building.

16 Kegiatan tersebut diantaranya adalah kerjasama peace keeping operation, kerjasama universitas pertahanan, kerjasama Civil Military Coordination (CIMIC) atau Binter, kerjasama latihan pasukan khusus angkatan darat, kerjasama pelayanan medis militer, seminar militer dalam demokrasi dan pelatihan komandan kompi untuk pengawakan Main Battle Tank (MBT).

Sedangkan kerjasama bidang industri pertahanan meliputi pembelian 103 MBT jenis Leopard dan 50 unit Marder untuk infanteri fighting vehicle (IFV), pembelian 18 unit pesawat latih angkatan udara, pembelian material khusus untuk pasukan khusus dan pemeliharaan batery kapal selam.

"Telah ditandatangani MoU tentang perlindungan informasi guna keperluan pengembangan industri pertahanan agar keperluan informasi industri pertahanan dapat dikelola dan dijaga oleh kedua pihak," ujar Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin dalam keterangannya di Berlin, Jerman, Selasa (5/3/2013).


 TBH : SBY Beli Pesawat Latih Jerman Tanpa Seijin DPR

Wakil Ketua Komisi I DPR yang juga politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), TB Hasanuddin, mengkritisi kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Jerman. Dia menuding SBY melakukan kontrak pembelian alat utama sistem senjata (alusista) tanpa seizin DPR, sebagai lembaga budgeting.

"Bahwa Pak SBY di Jerman melakukan kontrak pembelian, MoU, pembelian ada 103 MBT (main battle tank), 50 Murder. Itu kelasnya di bawah MBT untuk tank. Dan 18 pesawat latih," kata Hasanuddin di Komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Rabu (6/3).

Hasanuddin pertama kali mengetahui informasi tersebut dari media luar negeri. Menurutnya, tidak ada persoalan terkait kontrak pembelian tank jenis MBT dan Murder, sebab anggarannya sudah disetujui Komisi I DPR.

Namun soal kontrak pembelian 18 pesawat latihan, Hasanuddin geram. Menurutnya, pembelian itu tanpa sepengetahuan Komisi I DPR.

"Yang dipermasalahkan adalah pesawat latih, itu kita gak tahu. Harganya berapa juta US, kemudian mengapa beli lagi? Karena kita baru saja memborong satu skuadron pesawat T50 dari Korea Selatan," lanjutnya.

Hasanuddin tampak heran dengan kebijakan SBY. Dia mempertanyakan SBY soal sumber dana pembelian pesawat, karena DPR sebagai lembaga budgeting tidak pernah merasa menganggarkan pembelian alusista itu.

"Nah terus duitnya juga dari mana? Harus jelas dong, perencanaannya seperti apa, lalu pesawat T50 itu mau diapain?" Lanjut Hasanuddin.

Belum diketahui informasi rinci terkait pesawat latihan yang dibeli SBY. Rencananya, Komisi I DPR akan memanggil lembaga eksekutif yang bersangkutan untuk mengklarifikasi.

"Seperti biasa, nanya, walau pun jawabnya gitu-gitu saja. Malas, biarkan saja lah, anggap saja tak ada," ungkapnya.






Sumber : Detik

28 komentar:

  1. indo jerman bakal ada latihan perang dimana nih??lumayan buat mampir untuk perangin para teroris di utara dan timur..hihihi

    Btw tuh Partainya ko main sikut sikutan sih, bukanya mendukung satu sama lain untuk membagun negara.. dasar para politikus rakus ego aja yg digedein.
    Pikirkan rakyak dan negara jangan cuma bisanya menghina dan mencela saling menusuk dgn komentar bukan saling membela. Ngakunya dewan perwakilan rakyat tapi permintaan rakyat tidak pernah mau di dengar(dendam abadi)..

    Salam anak kencur

    BalasHapus
  2. politikus ANJING....empet banget gw liat tampang ye !!!

    BalasHapus
  3. Dalam kaitan penyelenggaraan Pemerintahan wajar saja kalau DPR selaku partner dalam pelaksanaan kegiatan sesuai dengan "Kontrak Sosial" ya harus dipenuhi, apalagi menyangkut dana anggaran yang pasti di dapat dari pajak rakyat. Terlepas dari masalah apakah DPR itu sudah "In Harmonia Progressio" sesuai kehendak masyarakat atau belum/tidak sesuai tapi kita tidak dapat menolak atau melarang mereka melaksanakan hak kewajiban sebagai anggota DPR.
    Jadi jangan marah, masgul, atau tidak puas dengan kondisi sekarang, untuk itu sebagai warga yang bener dan baik pilih dengan seksamaperwakilan masyarakat pada tahun 2014 melalui Pemilu nanti.

    BalasHapus
  4. nambah beli pesawat baru kok buat apa... emang nya udah banyak betul gitu pesawat2 tni au... masih minim boss jumlah nya gak sesuai dengan luas wilayah indonesia......

    BalasHapus
  5. eh bodoo!! T 50 sama pesawat baling2 yg dibeli pemerintah jelas berbeda fungsi latihnya... gedek bgt sama politisi2 yg ga ngerti tp sok pinter..!

    BalasHapus
  6. Gile men.. tebeha mantan petinggi TNI yg buka2 kekuatan Indonesia. Dulu sukhoi d protes krn lebih mahal katanya.. negara lain jd tau sukhoi terakhir lebih special. Sekarang pesawat latih banyak diributin.. asing jd tau jumlah pilot yg akan TNI butuhkan dan hasilkan.. SIGMA tanpa senjata d protes padahal TNI mau pasang yakhont.. Tangkap aja si tebeha..!!!!!!

    BalasHapus
  7. tebee tebe.. ga bisa bedain jenis engine pesawat ne... wakil yang payyaaahhh

    BalasHapus
  8. politisi yg satu ini memang bego besar dari kemarin kemarin beliau cuman bisa mengkritis yg tidak punya argumen yg kuat contoh orang seorang mantan jendral bego.

    BalasHapus
  9. serius nie si TB nie bekas Jendral ?nyogok berapa juta ya biar di TB goblok nie bisa jadi JEndral.
    pesawat Grob kok d samain Golden Eagle,bener2 parah nie gobloknya si TB....

    BalasHapus
  10. Gara2 nanyain drmn asal anggaran pembe lian Grob kok melebar ke mslh pribadi. Dsr mental coro biasa kumpul najis jadi otak nya ya najis apa g sa yang ama harga diri sendiri. Apapun TB kan pernah jadi Jendral beneran drpd ano2 yg mental coro.

    BalasHapus
  11. Tinggalkan Berlin Menuju
    Budapest, Pesawat SBY
    Dikawal Jet Tempur Jerman
    Berlin | Setelah tiga hari melakukan
    kunjungan kenegaraan dan kerja di
    Berlin, Jerman, Presiden SBY terbang
    menuju Budapest, Hungaria untuk
    melanjutkan lawatannya.
    Dalam penerbangannya, pesawat
    kepresidenan Airbus 330-300 dikawal
    oleh 2 Jet tempur milik Jerman.
    Pesawat kepresidenan take off dari
    Bandara Internasional Tegel, pukul
    09.00 waktu Berlin atau pukul 15.00
    WIB, Rabu (6/3/2013).
    Setelah kurang lebih 15 menit
    mengudara, 2 pesawat jet tempur
    Jerman tipe Euro Fighter mengawal
    pesawat kepresidenan dari sisi kanan
    dan kiri.
    Hanya sekitar 20 menit 2 pesawat jet
    tempur tersebut mengapit pesawat
    kepresidenan. Setelah melewati batas
    udara Jerman, 2 pesawat jet tempur
    tersebut meninggalkan pesawat
    kepresidenan.
    Peristiwa ini menarik perhatian para
    rombongan yang ikut dalam pesawat
    kepresidenan. Mereka langsung
    mendokumentasikan momen tersebut.
    Pengawalan yang disebut VVIP Escort
    ini merupakan prosedur tetap dari
    pihak militer Jerman bagi setiap kepala
    negara yang meninggalkan wilayah
    udara Jerman. Perjalanan dari Berlin
    menuju Budapest ditempuh dengan
    waktu 1,5 jam.
    Presiden SBY melakukan kunjungan
    kenegaraan dan kerja ke Berlin,
    Jerman sejak 3-6 Maret 2013.
    Sementara itu pada 6-8 Maret
    Presiden SBY bersama para delegasi
    berada di Budapest, Hungaria dalam
    rangkaian kunjungan yang sama.

    BalasHapus
  12. asik juga ya jadi sby mau pulang aja dikawal sama pesawat pesawat jerman..

    Lha ini si tebeha kenapa lagi?? jangan jangan minta jatah karena ga di ajak plesiran kejerman pada waktu kunjungan ngliat pabrik Leopret di Munich..

    Apa pak tebeha ngga kasian tuh sama pesawat latih yg satu ini AS 202 Bravo,
    Udah aki aki lho ampun dech..

    BalasHapus
  13. Kalo kali ini gw setuju dengan anggota DPR. Permasalahannya segala penggunaan anggaran negara yg bersumber dari APBN harus memalui mekanisme yg sesuai dengan prosedur. Jangan asal langsung beli aja, kaga jelas gitu. Bodohnya para komentator diatas adalah kita benci dengan para koruptor tetapi mereka tdk memprotes ketika presidennya melanggar aturan penggunaan anggaran walaupun itu untuk kepentingan bangsa juga. Inget tujuan yg baik harus dilakukan dengan cara2 yg baik pula.
    Lagi pula kita kan udh beli pesawat latih dari Korsel dan pesawat tempur ringan dari Brazil. Ya di perbanyak aja jenis yg udah ada dengan tetap menekankan TOT. Kalo mau nambah jenis pesawat latih ya jangan dari Jerman yg sama2 blok amrik, mending dari Rusia pesawat latih Yak, atau dari negara blok timur lainnya. Soalnya pesawat T-50 Korsel sama EMB Brazil masih ada komponen dari AS-nya. Kalo di embargo mati lah kita
    Kepada para komentator2 diatas cerdas lah kalian dalam menganalisa.

    BalasHapus
  14. Kalau indonesia beli pesawat latih Yak, itu justru harus dipertanyakan karena fungsinya sepadan dengan T-50 yg telah dibeli. Sekarang coba tunjukkan inventaris pesawat latih yg fungsinya sepadan dengan Grob, pasti bingung. Kalaupun ada pasti pesawat yg sudah tua yg rawan accident yg memang mesti di ganti. Emang dasar TBH aja yg asal bunyi gak sadar status. Mulai dari leopard sampai grob komentarnya menggelikan, membongkar sendiri isi otaknya yg hanya memikirkan publikasi politik, kasian.....

    BalasHapus
  15. Masa pilot langsung suruh naik jet kayak t50??? Ya gak kan...
    Kan beda jet sama pesawat latih baling"

    BalasHapus
  16. sekarang ini rahasia negara hampir tak ada lagi... musti bocornya... soalnya DPR mulai campur tangan urusan pertahanan negara.. beli ini beli itu lapor... gak dikasih tau beli apa...ngambek... takut gak kecipratan komisi kali yach... ^_^ dibalik aja gantian.. TB hasanudin ketika mau beli ini beli itu harus lapor dulu.. beli laptop lapor..beli kancut lapor..beli makan lapor..plesiran luar negri lapor..buat jajan lapor. BUBARKAN DPR..!!!!!! DEWAN PENINDAS RAKYAT..!!

    BalasHapus
  17. yg bodoh itu ersato atau yang lainnya anggaran yg dipakai yah anggaran 2010-2014 untuk pengadaan Alutsista yg sudah direncanakan sebesar 157 Triliun Sampai thn 2013 setelah dihitung mencapai 120 Triliun untuk pengadaan alusista.

    Jadi fungsi Pesawat grob sebagai pengangganti AS 202 BRAVO untuk pesawat latih tahap easy/pemula dengan engine turboprop.
    untuk T50 golden pengganti hawk53 sebagai pesawat latih lanjut untuk tahap medium/serang ringan menggunakan mesin jet. Turbofan

    dalam pengadaan min esensial force tahap 1 akan mengganti pesawat yg sudah uzur,serta mengisi yg apa yg di perlukan tni kita.
    kalau masih bisa untuk di perbaiki dan di tingkatkan yah kenapa nggak, untuk mengisi kekosongan sementara.. TNI bilang begitu aja gw udah terharu dengan dana yg kecil tapi bisa di manfaatkan sebaik mungkin untuk mempertahankan negara ini..

    DPR T50 golden aja sampai sekarang nggak ada persetujuannya.. DPR setujunya Cuma mempersulit negara gak ada kinerjanya bisanya cuma ngritik doang dan malas..

    Uang uang dan uang tuh dpr.

    BalasHapus
  18. Om Ersato maaf nih untuk Grob sudah dibahas di DPR sejak 2010 lho ada dalam rencana Reinstra TNI 2012-2014, bahkan pers sudah ekspos sejak medio 2010 -2011, yang jadi masalah buat saya adalah kenapa hal2 ini diangkat ke Publik seakan2 Pemerintah Colong Playu dari DPR?.....jangan lah hanya karena tahun 2013 ini tahun politik terus bisa seenaknya begitu.....ingat rakyat nggak bodo sekarang...siapapun bisa searching di internet....banyak pemberitaan tentang pembahasan Reinstra 2012-2014 yang dibahas antara DPR & Pemerintah sejak 2010 dan ada kog Pesawat Latih dari Jerman ini didalamnya.....jadi inti nya yang saya mau kasih garis bawah adalah, kalau pemerintah salah ayooo kita koreksi...tetapi jangan sampai kita dimanfaatka politikus2 kampungan buat jegal atau buat jelek image pemerintah hanya karena kehausan kekuasaan partai oposisi yg bersangkutan....

    BalasHapus
  19. tebe, gi sana sekolah lagi dari tk. mantan jendral koq bodoh amat ya

    BalasHapus
  20. Biar tetep imbang.. 2014 tetep pilih Demokrat.. bahaya klw kuning sm merah yg menang.. alamat gak ketahuan korupnya krn kolaborasi dan engggak ada lawan.. gak bebas demo dan cacimaki pemimpin.. kpk d kebiri..

    BalasHapus
  21. Haduuuuh Aing pening kang tebe!!! Kite rakyat ge ges nyaho kagunaan eta pesawat!!! Pesawat latih artinya pesawat kudu pake latihan terbang kang tb!!! Lain pake latihan nyilem!!! Pusiiiing aing!!!

    BalasHapus
  22. waduh t-50 sama grob jelas beda dong aa hasanudin..ari nu hiji latih lanjut yang satu latih dasar ahh, kan as202 bravo udah 40 tahun umurnya..bahlul ente aa hasan..lu sewot krn gak dapat jatah kan?? dasar anggota dpr sialan...

    BalasHapus
  23. Dari dulu adaaa aja ya tuh orang.
    Mulai dari mbt leo, sampe sekarang pesawat latih grobb pun dipermasalahin.
    Apa ga capek ya buat sensasi.

    BalasHapus
  24. Bukannya partai merah deket sama oom rusky, gerindra juga ada fadli zon disitu dan prabowo emang ngga disukain sama oom sam.

    BalasHapus
  25. kita hidup berdemokrasi berkompetisi secara jujur tentu yg di untungkan kan rakyat alutsista di belli harus di pertanggung jawap kan karna. nkri bukan punya sby family kroni .igat terjadi nya patgulipat harga fantastic dari cangbogo proyek kfx triliaun hilang tampa bekass .anehh belli pesawat latih tampa persetujuan rakyat dpr kembali saman orde baru .ini.beda stuasi dan saman sekalipun anda bayi orde baru .

    BalasHapus
  26. untuk mencetak pilot-pilot muda anak bangsa
    sebanyak-banyaknya dalm menjaga langit biru
    nusantara.

    BalasHapus
  27. NIH ANGGOTA DEWAN RADA2 BEGOK YA...
    T50 1 SKUADRON MEREKA FIKIR CUKUP UTK MELATIH PILOT2 MUDA...??? UDAH NYATA2 INDONESIA SAT INI KEKURANGAN PILOT2 MUDA. JD WAJAR KLU SBY MENAMBAH PESAWAT LATIH LAGI & YG PASTINYA DENGAN HARGA YG SEDIKIT MIRING

    BalasHapus