JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono optimistis target kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF) sebesar 38 persen dapat tercapai pada 2014, sedangkan pada 2013 ini ditargetkan tercapai 30 persen.
"Saya optimistis bisa tercapai, jika konsisten terhadap pembangunan yang sudah dibuat dalam 'blueprint' pertahanan," kata Panglima TNI dalam acara konferensi pers di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2013 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa.
Pasalnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga meminta agar angka 38 persen bisa tercapai pada akhir masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini.
Angka 30 persen MEF yang ditargetkan TNI, meliputi bidang organisasi, personel, logistik, sistem dan doktrin, serta anggaran. "Ya, kami berharap rata-rata mencapai 30 persen di semua bidang itu," kata Agus.
Di bidang logistik, pelaksanaan program yang telah dicapai, yaitu pengadaan beberapa alutsista. Untuk TNI Angkatan Darat, antara lain, Panser APS-2, Rantis Pendobtak, Heli Latih Dasar, Heli Serbu, Tank Leopard, Tank Support, Meriam 155 MM Caesar 37 Pucuk, Roket MLRS Astros II, Rudal Arhanud.
TNI Angkatan Laut, antara lain, pengadaan alutsista kapal patroli, kapal cepat rudal (KCR), Sea Raider, Helly Angkut Sedang, Meriam 30 MM 7 Barrel, Meriam Kal 40MM, MLRS Kal 22 MM, dan terpedo. TNI Angkatan Udara, antara lain, 24 unit pesawat F-16, Sukhoi SU-30 MK-2, pesawat NAS-332, dan Helikopter Full Combat SAR.
Fokus Padukan Trimatra Pada 2013 ini, Panglima TNI juga bertekad memperkuat keterpaduan ketiga matra TNI, yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, baik itu dalam melaksanakan operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang.
Tak heran, pada tahun ini TNI akan merencanakan pelaksanaan latihan terintegrasi dan komprehensif untuk mendukung pelaksanaan latihan gabungan tingkat divisi.
Di bidang organisasi misalnya, TNI sudah memproses pembentukan organisasi baru yakni Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, Pusat Pengadaan, dan Pusat Kerja sama Internasional. Ketiganya diharapkan bisa terbentuk pada 2013 ini.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan optimistis pencapaian kekuatan pokok minimal lebih cepat lima tahun dari target yang telah ditentukan, yakni pada 2019. Pada "blueprint" pertahanan, tertera bahwa kekuatan pokok minimal bisa tercapai dalam kurun tiga kali renstra, yakni renstra pertama pada 2009-2014, restra kedua pada 2014-2019, dan renstra ketiga pada 2019-2024.
"Awalnya pencapaian MEF ditargetkan selesai dalam tiga kali renstra (2009-2024). Namun, ternyata bisa dicapai dalam dua kali renstra (2009-2019)," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, beberapa waktu lalu.
Pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan ini merupakan sebuah terobosan. Keberhasilan ini tak lain berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kemhan.
Namun demikian, pencapaian MEF pada 2012 justru tak sesuai rencana. Target MEF tahun lalu adalah 28,7 persen. Namun, Kemhan hanya berhasil mencapai 26 persen, sehingga kurang 2,87 persen dari target yang harus dipenuhi. Artinya, pada 2013 ini TNI harus bisa menggenjot pencapaian MEF sebesar 4 persen agar bisa mencapai 30 persen.
"Saya optimistis bisa tercapai, jika konsisten terhadap pembangunan yang sudah dibuat dalam 'blueprint' pertahanan," kata Panglima TNI dalam acara konferensi pers di sela-sela Rapat Pimpinan TNI 2013 di Mabes TNI, Jakarta, Selasa.
Pasalnya, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo juga meminta agar angka 38 persen bisa tercapai pada akhir masa Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini.
Angka 30 persen MEF yang ditargetkan TNI, meliputi bidang organisasi, personel, logistik, sistem dan doktrin, serta anggaran. "Ya, kami berharap rata-rata mencapai 30 persen di semua bidang itu," kata Agus.
Di bidang logistik, pelaksanaan program yang telah dicapai, yaitu pengadaan beberapa alutsista. Untuk TNI Angkatan Darat, antara lain, Panser APS-2, Rantis Pendobtak, Heli Latih Dasar, Heli Serbu, Tank Leopard, Tank Support, Meriam 155 MM Caesar 37 Pucuk, Roket MLRS Astros II, Rudal Arhanud.
TNI Angkatan Laut, antara lain, pengadaan alutsista kapal patroli, kapal cepat rudal (KCR), Sea Raider, Helly Angkut Sedang, Meriam 30 MM 7 Barrel, Meriam Kal 40MM, MLRS Kal 22 MM, dan terpedo. TNI Angkatan Udara, antara lain, 24 unit pesawat F-16, Sukhoi SU-30 MK-2, pesawat NAS-332, dan Helikopter Full Combat SAR.
Fokus Padukan Trimatra Pada 2013 ini, Panglima TNI juga bertekad memperkuat keterpaduan ketiga matra TNI, yakni TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara, baik itu dalam melaksanakan operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang.
Tak heran, pada tahun ini TNI akan merencanakan pelaksanaan latihan terintegrasi dan komprehensif untuk mendukung pelaksanaan latihan gabungan tingkat divisi.
Di bidang organisasi misalnya, TNI sudah memproses pembentukan organisasi baru yakni Komando Gabungan Wilayah Pertahanan, Pusat Pengadaan, dan Pusat Kerja sama Internasional. Ketiganya diharapkan bisa terbentuk pada 2013 ini.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan optimistis pencapaian kekuatan pokok minimal lebih cepat lima tahun dari target yang telah ditentukan, yakni pada 2019. Pada "blueprint" pertahanan, tertera bahwa kekuatan pokok minimal bisa tercapai dalam kurun tiga kali renstra, yakni renstra pertama pada 2009-2014, restra kedua pada 2014-2019, dan renstra ketiga pada 2019-2024.
"Awalnya pencapaian MEF ditargetkan selesai dalam tiga kali renstra (2009-2024). Namun, ternyata bisa dicapai dalam dua kali renstra (2009-2019)," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, beberapa waktu lalu.
Pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan ini merupakan sebuah terobosan. Keberhasilan ini tak lain berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kemhan.
Namun demikian, pencapaian MEF pada 2012 justru tak sesuai rencana. Target MEF tahun lalu adalah 28,7 persen. Namun, Kemhan hanya berhasil mencapai 26 persen, sehingga kurang 2,87 persen dari target yang harus dipenuhi. Artinya, pada 2013 ini TNI harus bisa menggenjot pencapaian MEF sebesar 4 persen agar bisa mencapai 30 persen.
Sumber : Investor
0 komentar:
Posting Komentar