Jumat, Desember 21, 2012
7
JAKARTA-(IDB) : Berbicara soal pertahanan negeri ini maka berita yang terbilang mengejutkan muncul dari acara pemberian gelar Doctor of Philosophy (PhD) in Leadership of Peace dari Universiti Utara Malaysia, Rabu (19/12/2012) kepada Presiden SBY. 

Gelar akademik kehormatan itu diberikan sebagai penghargaan terhadap kontribusi aktif Presiden SBY dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara. Mengapa saya sebut cukup mengejutkan karena dalam acara tersebut Presiden SBY menyatakan bahwa bukan jaminan bahwa di masa-masa mendatang kawasan ini akan tetap aman dan damai seperti selama 30 terakhir ini.


Lebih lanjut Presiden SBY mengatakan tetap adanya peluang terjadi konflik terbuka merupakan konsekuensi logis dari perbedaan antar negara-negara yang ada di kawasan ini. Mulai dari segi ideologi, sistem politik, kebijakan ekonomi, kepentingan, serta kebijakan dan strategi nasionalnya masing-masing negara anggota ASEAN.

Saya berpendapat bahwa pidato Presiden RI tersebut diatas menunjukkan adanya sebuah kemajuan dari sisi cara berpikir para pengambil kebijakan di negeri ini soal pertahanan Negara kita. Meskipun disampaikan dengan santun tanpa menunjuk pihak Negara manapun sebagai ancaman nyata Republik Indonesia, pidato tersebut ingin menunjukkan kepada setiap Negara di kawasan bahwa negeri kita mau tidak mau suka tidak suka harus tetap bersiap sedia menghadapi konflik apapun termasuk peperangan terbuka dengan Negara lain. Pernyataan Presiden RI tersebut hendaknya diterjemahkan oleh para pengambil keputusan negeri ini dan terutama para petinggi militer kita untuk menjadikan angkatan perang RI sebagai kekuatan militer yang mampu melindungi Negara RI dan menjadi kekuatan militer yang cukup diperhitungkan di kawasan.

Agar menjadi kekuatan militer yang diperhitungkan di kawasan maka yang diperlukan adalah modernisasi angkatan perang RI dengan tetap memelihara kemampuan perang defensif aktif dan berlarut (kemampuan perang gerilya) serta daya juang yang tinggi. Modernisasi militer RI menuntut setiap matra memiliki peralatan perang termasuk didalamnya persenjataan yang cukup modern dan dalam jumlah yang cukup menggentarkan sehingga bisa digunakan untuk memenangkan peperangan modern.

Setiap matra dalam militer RI harus mampu melakukan serangan jarak jauh hingga diluar batas Negara untuk menjamin tidak satupun wilayah RI yang bisa diserang apalagi direbut musuh dengan mudah, ini berbeda dengan kemampuan militer kita sebagaimana ditunjukkan dalam setiap latihan militer yang pernah dilakukan dimana selalu memakai skenario membiarkan Negara kita diserang dahulu,bebarapa wilayah RI diduduki dan kemudian baru direbut kembali denga mengandalkan pasukan gabungan yang didatangkan dari Pulau Jawa. Skenario seperti ini manafikan kenyataan bahwa Negara RI adalah Negara Kepulauan dimana setiap pulau dikelilingi laut yang sudah pasti rentan terhadap aksi blokade Negara asing, apa jadinya jika pada serangan pertama terhadap Negara RI setiap pulau diisolasi, diblokade laut dan udara dan dibiarkan tidak saling berhubungan selama peperangan berlangsung ? 

Agar mempunyai kemampuan serang jarak jauh (expeditionary force) mau tidak mau, suka tidak suka, maka militer kita harus mempunyai kekuatan laut dan udara yang cukup kuat terutama untuk melindungi pergerakan maju matra darat. Dalam setiap latihan militer gabungan yang pernah dilakukan sering manafikan perlindungan udara atas pergerakan pasukan darat maupun pergerakan gugus tempur laut armada kita. Perlindungan udara biasanya diperankan oleh kombinasi dari pesawat2 tempur dan kapal-kapal perang berkemampuan pertahanan udara. Hal yang sama juga terjadi dalam setiap pergerakan kapal-kapal dan pesawat angkut logistik ; padahal perlindungan udara mutlak diperlukan untuk memenangkan peperangan modern.

Saya amat mengkhawatirkan pasukan lintas udara kita dihancurkan musuh ketika sedang diangkut dalam pesawat Hercules, demikian juga saya amat khawatir pasukan marinir dan pasukan darat kita ditenggelamkan saat sedang berlayar menuju pulau-pulau yang akan dipertahankan, jangan sampai itu terjadi, hancur sebelum berperang; maka berubah dan bersiaplah sebab tidak ada jaminan negeri ini tidak diserang kekuatan militer asing.





Sumber : Kompasiana

7 komentar:

  1. Selama konsep han adlh han pulau bsr dg filosofi "Musuh msk tak gebug" dan blm merubah menjadi "Sblm musuh masuk tak hancurkan dulu" maka smp kapanpun kuathan matra laut n udara yo ngene2 ae. Yg satu prinsipnya ma nusia dipersenjatai, yg dua lainnya matrial diawaki. Selesaikan dulu konsep dan filosofi dasar tsb secara bijak dan menyeluruh diharapkan postur kuathan kita di masa yad akan lebih solid, kuat n bertanggun jawab dlm mengemban misi yg agung, shg rakyat akn menulis dg tinta emas dilubuk hati yg paling dalam bahwa mereka tlh dilindungi,dibela, oleh TNI nya yg gagah perkasa. Bravo TNI.!!!

    BalasHapus
  2. Maka han dg rudalse, jauh, agar dipertimba ngkan sbg mat compo sit sistim hanud n sis tim hanlan, disamping proteksi armada pur. Mengapa? Roket, mau pun Rudal sgt effectiv sbg cekal, penghacur jarak jauh, dg harwat murah, mobile, dan mudah opsnya. Yg perlu diwaspadai adlh motor roket / propela nt ada umur pemakaiannya. Maka mempunyai pabrik propelan mrpkn keha rusan, jadi apabila propelan habis kita g lagi tergantung pihak luar. Pabrik dBontang, kaltim itu bukan propelant tapi pabrik ammonium nitrat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. gue salut sma bambang kentut..,anda bagus menjadi menhan aja ya. Gue dukung bambang kentut.

      Hapus
  3. untuk jarak jauh sebaiknya R han 550 segera di sempurnakan, MLRS segera direalisasikan dan saya harap indo mengikuti jejak vietnam yg mengakuisisi s300 rusia dan akan memesan lg s500 rusia gguna menghalau kekuatan besar cina...
    dan juga perkuat matra udara dan laut sperti yg sdh disampaikan...
    adios .

    BalasHapus
  4. anda blm tau negeri ini sudah dikepung amrik dari singapura,darwin,ampe philipina...kok malah mikirin cina yg jauh sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analis anda cakap sekali ! Menurut sumber independen defence ,america bukak pangkalan di darwin tujuan yata indonesia ,cina emang secara economi melesat alami dua negara besar and ancaman srius economi meliter, alih tehnologi messile from chenes danger buat sekutu ,kalau gak hati 2 nkri di kelola secara baik jujur di bidang alutsista. Klas 2 di akusisi ,daya tawar indo sEcara economi penurus bangsa kalah telak ! Bahaya di situh ,cilaka nya penguasa nkri sekarang tidak mau berjibaku diplomasion internasional .hasilnya bisa di liat akusisi alutsista yata klss dua ! Sub marine ,kapal .jet tempur . Pemalas peguasa nkri !!!

      Hapus
  5. hari gini masih ngomongin perang berlarut, capek deh

    BalasHapus