Kamis, Desember 20, 2012
2
JAKARTA-(IDB) : Pemerintah Republik Indonesia dan Malaysia menggelar Sidang ke-39 General Border Committee Malaysia-Indonesia (GBC Malindo) untuk membahas kembali berbagai hal terkait masalah perbatasan kedua negara.  Sidang ke-39 GBC Malindo dilaksanakan di Jakarta, Kamis (20/12) dan dibuka oleh Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro bersama Menteri Pertahanan Malaysia Dato’ Seri DR Ahmad Zamid Hamidi.

Agenda dari Sidang ke-39 GBC Malindo antara lain pelaporan kemajuan bersama bidang operasi oleh Asops Panglima TNI Mayjen TNI Hambali Hanfiah, pelaporan kemajuan bersama bidang non operasi oleh Asisten Ketua Staff Operasi Latihan Pertahanan Markas ATM Laksda Dato’ Anuwi Bin Hasan,  paparan rencana penyelenggaraan Latihan Gabungan Bersama Darat Samudera Angkasa (Latgabma Darsasa Malindo) 9 AB/2013 oleh Komandan Pasmar 2/ Kormar Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana dan pelaporan perkembangan Security Arrangement (SA) 1984 oleh Wakil  Ketua Pokjasus Indonesia Brigjen TNI Jan Pieter Ate.

Sidang ke-39 GBC Malindo secara umum mengevaluasi kerja sama kedua negara dalam menangani wilayah perbatasan RI-Malaysia selama ini yang meliputi bidang operasi dan non operasi (bidang latihan, sosial-ekonomi dan Joint Police Cooperation Committee (JPCC)) yang dilakukan oleh instansi-instansi di bawah GBC Malindo; yaitu Coordinated Operations Control Committee (COCC), Jawatan Kuasa Latihan Bersama (JKLB), Joint Police Cooperation Committee (JPCC) dan Kumpulan Kerja Sosio-Ekonomi (KK Sosek).

Dalam sidang ini, delegasi Indonesia yang diketuai oleh Menhan RI antara lain beranggotakan  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono,S.E., Kapolri Jenderal Pol. Timur Pradopo, Dubes RI untuk Malaysia Marsekal TNI (Purn) Herman Prayitno, Sekjen Kemhan RI Marsdya TNI Eris Herryanto,S.IP, M.A., Sekjen Kemendagri Diah Anggraeni, SH, MM. dan sejumlah pejabat dari Kemhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan, BIN, Basarnas, Bakorkamla, BNPB, Kemendagri, Kemlu, Kemenkeu dan Kemkum & HAM.

Sedangkan delegasi Malaysia diketuai oleh Menhan Malaysia antara lain beranggotakan Panglima Angkatan Tentera Malaysia Jenderal Tan Sri Dato’ Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin, Setiausaha Majlis Keselamatan Negara Datuk Mohamed Thajuddin Bin Abdul Wahab, Ketua Pengarah Bahagian Penyelidikan Jabatan Perdana Menteri Dato’ Adenan Bin AB. Rahman dan sejumlah pejabat dari Kemhan Malaysia, Angkatan Tentera Malaysia, Kemlu Malaysia, Kemendagri Malaysia dan Polis Diraja Malaysia.

GBC Malindo merupakan forum koordinasi dan kebijakan lintas-sektoral yang dilaksanakan fungsi teknis dengan melibatkan berbagai unsur antara lain Angkatan Bersenjata, Kepolisian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian terkait dari kedua negara. Selain menjaga stabilitas daerah perbatasan, GBC Malindo juga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perbatasan kedua negara. GBC Malindo pertama kali diadakan pada tahun 1972. Sidang GBC Malindo sebelumnya pada tahun 2010 dilaksanakan di Kuala Lumpur.





Sumber : DMC

2 komentar:

  1. makasi artikelnya,,,,
    sangat informatif

    BalasHapus
  2. Pastikan garis landas continent antara kedu a negara. Terutama di sekitar Natuna, dkt ga ris pantai utara Kalbar n Nunukan Ambalat Kaltim. Kalau dirangsek malay tinggal di tanya masih pengin hidup berdam pingan g? Candak bangkekane puntir gu lune, dibanting ing bantala sumyur kuandamu. Tabik

    BalasHapus