Illustration |
JAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Darat (AD) berencana membeli 17 ekor anjing untuk menunjang
kinerja mereka. Anjing pelacak dengan kemampuan tinggi ini akan
digunakan oleh satuan elite Kopassus TNI AD.
Namun TNI AD harus menyesuaikan rencana pembelian 17 anjing ini dengan anggaran yang ada. Mereka juga tak mau memaksa.
"Kalau misal ada anggaran kami menyesuaikan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10).
Pramono mengungkapkan untuk satu ekor anjing anggaran yang disediakan sebesar USD 6.000 (sekitar 57 juta). Artinya bila TNI AD berencana membeli 17 ekor anjing maka anggaran yang dibutuhkan adalah USD 102.000 dolar atau sekitar Rp 1 miliar.
"USD 6.000 untuk satu anjing," kata dia.
Menurut Pramono harga USD 6.000 per ekor anjing tidak termasuk ongkos perawatan. Sedianya anjing yang akan dibeli TNI AD bakal digunakan untuk melengkapi pasukan khusus TNI AD (Kopassus). Perawatan anjing, imbuh Pramono juga akan diserahkan pada Kopassus.
Saat ini satuan anjing yang dimiliki Kopassus berfungsi sebagai pelacak jejak sekaligus penyerang bila terjadi kejahatan.
Selain berencana membeli anjing pelacak, TNI AD juga berniat membeli sejumlah helikopter Apache. Namun, lantaran harganya mahal, TNI AD akan lebih mengutamakan peruntukan anggaran pada keperluan yang lebih penting dan mendesak.
Namun TNI AD harus menyesuaikan rencana pembelian 17 anjing ini dengan anggaran yang ada. Mereka juga tak mau memaksa.
"Kalau misal ada anggaran kami menyesuaikan," kata Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (17/10).
Pramono mengungkapkan untuk satu ekor anjing anggaran yang disediakan sebesar USD 6.000 (sekitar 57 juta). Artinya bila TNI AD berencana membeli 17 ekor anjing maka anggaran yang dibutuhkan adalah USD 102.000 dolar atau sekitar Rp 1 miliar.
"USD 6.000 untuk satu anjing," kata dia.
Menurut Pramono harga USD 6.000 per ekor anjing tidak termasuk ongkos perawatan. Sedianya anjing yang akan dibeli TNI AD bakal digunakan untuk melengkapi pasukan khusus TNI AD (Kopassus). Perawatan anjing, imbuh Pramono juga akan diserahkan pada Kopassus.
Saat ini satuan anjing yang dimiliki Kopassus berfungsi sebagai pelacak jejak sekaligus penyerang bila terjadi kejahatan.
Selain berencana membeli anjing pelacak, TNI AD juga berniat membeli sejumlah helikopter Apache. Namun, lantaran harganya mahal, TNI AD akan lebih mengutamakan peruntukan anggaran pada keperluan yang lebih penting dan mendesak.
Sumber : BeritaSatu
Harga anjing import lebih mahal dari mbayar gaji 5 orang tentara kelas prada,weleh weleh weleh
BalasHapuskhan kita bisa latih anjing anjing lokal tuk di jadikan anjing pelacak,kalau perlu bibit import di negeri ini kan banyak anjing import yg bisa di latih sendiri khan lbh mandiri.Di china aja ada kesatuan dlm tubuh PLA yg khusus mendidik anjing anjing pelacak.
BalasHapusgagal maning neh apache kayaknya....
BalasHapusApa tidak ada hasil pembiakan lokal yg dapat di latih, jangan menghamburkan uang pajak...
BalasHapus