JAKARTA-(IDB) : Jatuhnya
pesawat Hawk 200 milik TNI Angkatan Udara merupakan pukulan berat bagi
Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang beberapa tahun belakangan
alutsistanya kerap mengalami kecelakaan.
"Pesawat
Hawk memang sudah usia lanjut. Kejadian ini lagi-lagi memberi sinyal
mendesaknya modernisasi alutsista TNI," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq di Jakarta, Rabu (17/10).
Menurut
Mahfudz, kini terdapat sekitar Rp 30 triliun dana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) yang dialokasikan untuk memodernisasi
alutsista TNI. Pemerintah harus segera merealisasikan alokasi anggaran
tersebut.
"Sejak
reformasi 1998 nyaris tak ada pengadaan alutsista baru hingga akhir
tahun 2010. Ketiga matra TNI sudah sangat memprihatinkan kondisi
alutsistanya," ujarnya.
Seperti
diketahui, pesawat Hawk 200 TNI Angkatan Udara jatuh di Pekanbaru,
Selasa (16/10). Pilot pesawat itu, Letda Yori Prasetyo, selamat. Tidak
ada korban dari pihak sipil.
Panglima
TNI Laksamana Agus Suhartono mengaku belum mengetahui penyebab
kecelakaan tersebut. Ia mengingatkan kepada para penerbang TNI AU agar
tetap bersikap profesional. "Risiko kecelakaan selalu ada, tapi perwira
penerbang harus tetap latihan," katanya.
Sumber : Jurnamen
iya tuh....masa negara lain sudah pensiunkan, tp kita aja yg terus pake....penggantinya F-16 second pula....walau sudah diupgrade umurnya ndak bisa dibohongi.....tetap saja usianya antara 5 - 10 thn pasti ada yang jatuh...sekalian beli baru teknologi baru, semua sudah pake radar aesa kita tahun 2020 baru punya...saat itu sudah ada jammer untuk aesa....selalu ketinggalan.....
BalasHapusSetuju banget gan,pengambil kebijakan otaknya lelet..f 16 jadul dibeli udah gitu bekas lagi...PARAH
Hapustrus f16....????
BalasHapusBeli aja JF 17 LBH MANTAP DARIPADA F16 SEKEN ATAU HAWK 200
BalasHapus