Kamis, September 13, 2012
0
MOSCOW-(IDB) : Rusia meminta jaminan hukum kepada Pakta Pertahanan Utara (NATO) atas masalah pertahanan peluru kendali (rudal)-nya sebelum pembicaraan serius dilakukan, kata seorang diplomat senior Rusia.

NATO perlu*menjamin bahwa program pertahanan rudalnya tidak melawan Rusia, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko, kepada stasiun radio Voice of Rusia (VoR).

"Jaminan tersebut harus mencakup kriteria militer dan politik, daripada sekedar lisan," katanya.

Untuk lebih spesifik, ia menyatakan, Rusia harus diberitahu tentang penyebaran perangkat pencegat rudal dan radio-elektronik, kecepatan hulu ledak pencegat dan fakta-fakta lain yang relevan, selain angka-angka terkait proyek tersebut.

Grushko memuji konperensi tingkat tinggi (KTT) NATO di Chicago sebagai "langkah maju ke arah yang benar", karena menyatakan bahwa sistem yang diciptakan NATO tidak akan merusak keseimbangan strategis, dan tidak akan ditujukan untuk mencegat pengiriman-pengiriman Rusia.

Namun, ia menilai, masih perlu lebih banyak upaya untuk memecahkan masalah pelik itu.

Rusia mengusulkan membangun satu sistem pertahanan rudal tunggal, sedangkan NATO lebih suka membangun dua sistem yang berbeda yang bertukar informasi satu sama lain.

Jika NATO memutuskan untuk membangun proyek itu saja, ia mengemukakan, Rusia akan "mengikuti dengan ketat evolusi" itu sekaligus mengambil serangkaian langkah militer maupun teknis yang diperlukan untuk melindungi kepentingan nasionalnya.

Moskow selalu menentang penyebaran fasilitas pertahanan rudal Eropa yang dipimpin Amerika Serikat (AS) di dekat perbatasannya, dan menyerukan jaminan yang mengikat secara hukum dari NATO --yang notabene dipimpin AS-- bahwa perisai rudal itu tidak akan menargetkan Rusia.


Sumber : Antara

0 komentar:

Posting Komentar