BATAM-(IDB) : Dermaga Pangkalan TNI AL Batam Provinsi Kepulauan Riau, bersebelahan langsung dengan lahan galangan kapal.
Antara dermaga TNI AL dengan lahan galangan kapal hanya dipisahkan tembok tinggi, kata Kasal Laksamana TNI Soeparno, Jumat.
Dia mengatakan, lokasi dermaga TNI yang bersebelahan dengan usaha galangan kapal tidak mengganggu daerah wajib steril TNI AL.
Menurut dia, lokasi Markas Komando Lanal Batam yang berada di atas bukit sebelah dermaga justru memberikan nilai lebih.
"Malah bagus sekarang, Mako berada di ketinggian," kata Kasal.
Ia mengatakan keberadaan perusahaan galangan kapal tepat di sebelah dermaga dan Mako Lanal Batam merupakan hubungan timbal balik yang baik.
"Ini simbiosis mutualisme," kata Kasal.
Kasal menyatakan sebagian dana pembangunan dermaga dibantu perusahaan galangan kapal.
"Dana terbatas, dibantu buat dermaga, 50 persen-50 persen," kata dia.
Pembangunan dermaga beton beserta jalan dari Mako Lanal ke dermaga memakan dana Rp23 miliar.
Kasal mengatakan pembangunan dermaga di Mako Lanal memiliki nilai strategis tersendiri, mengingat Kota Batam berdekatan dengan negara tetangga. Apalagi Batam merupakan daerah kepulauan di perbatasan yang rawan konflik.
Di tempat yang sama Komandan Pangkalan Lanal Batam Kolonel (P) Nur Hidayat mengatakan pembangunan dermaga beserta jalan penghubung dari Mako Lanal Batam dimulai 12 Oktober 2010.
Dermaga sepanjang 50 meter bisa memuat beberapa Kapal Perang Indonesia jenis cepat rudal bisa KRI cepat rudal milik Indonesia yang diproduksi di Batam.
Dermaga dan jalan panjang juga memiliki fasilitas aliran listrik darat dan air darat yang dapat mendukung ketahanan kapal beroperasi.
Diharapkan, pembangunan dermaga dapat membantu kinerja Lanal Batam dalam mengamankan wilayah kesatuan negara RI.
Antara dermaga TNI AL dengan lahan galangan kapal hanya dipisahkan tembok tinggi, kata Kasal Laksamana TNI Soeparno, Jumat.
Dia mengatakan, lokasi dermaga TNI yang bersebelahan dengan usaha galangan kapal tidak mengganggu daerah wajib steril TNI AL.
Menurut dia, lokasi Markas Komando Lanal Batam yang berada di atas bukit sebelah dermaga justru memberikan nilai lebih.
"Malah bagus sekarang, Mako berada di ketinggian," kata Kasal.
Ia mengatakan keberadaan perusahaan galangan kapal tepat di sebelah dermaga dan Mako Lanal Batam merupakan hubungan timbal balik yang baik.
"Ini simbiosis mutualisme," kata Kasal.
Kasal menyatakan sebagian dana pembangunan dermaga dibantu perusahaan galangan kapal.
"Dana terbatas, dibantu buat dermaga, 50 persen-50 persen," kata dia.
Pembangunan dermaga beton beserta jalan dari Mako Lanal ke dermaga memakan dana Rp23 miliar.
Kasal mengatakan pembangunan dermaga di Mako Lanal memiliki nilai strategis tersendiri, mengingat Kota Batam berdekatan dengan negara tetangga. Apalagi Batam merupakan daerah kepulauan di perbatasan yang rawan konflik.
Di tempat yang sama Komandan Pangkalan Lanal Batam Kolonel (P) Nur Hidayat mengatakan pembangunan dermaga beserta jalan penghubung dari Mako Lanal Batam dimulai 12 Oktober 2010.
Dermaga sepanjang 50 meter bisa memuat beberapa Kapal Perang Indonesia jenis cepat rudal bisa KRI cepat rudal milik Indonesia yang diproduksi di Batam.
Dermaga dan jalan panjang juga memiliki fasilitas aliran listrik darat dan air darat yang dapat mendukung ketahanan kapal beroperasi.
Diharapkan, pembangunan dermaga dapat membantu kinerja Lanal Batam dalam mengamankan wilayah kesatuan negara RI.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar