Rabu, April 25, 2012
1
JAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Brigjen TNI Hartind Asrin memastikan bahwa kecurigaan akan bocornya informasi pantauan radar ke tangan Amerika Serikat tak akan terjadi.

"Amerika Serikat tidak bisa memantau radar itu karena pusat kendalinya ada di sini (Indonesia)," kata dia saat dihubungi Jurnal Nasional, Selasa (24/4).

Ia mengatakan, radar tersebut bukan difungsikan untuk memantau informasi-informasi penting terkait rahasia negara. Melainkan, hanya untuk memantau lalu lintas kapal pada jalur Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) pada titik radar itu ditempatkan. "Radar itu hanya untuk mengecek kapal yang lewat jadi tidak ada info pentingnya," tuturnya.

Saat ditanya alasan pemerintah memilih radar buatan AS ketimbang negara lain, Hartind menjawab, karena pertimbangan ketiadaan biaya untuk membeli radar. Sebab radar Integrated Maritime Surveillance System (IMSS) ini merupakan hibah dari pemerintah Amerika sehingga pemerintah RI tak mengeluarkan kocek.

"Pilih dari AS ini karena kita dikasih. Dan kalau beli dari negara lain duitnya tidak ada," ucap dia.

Hartind pun menampik saat ditanyakan kebenaran soal biaya perawatan radar sekitar US$52 juta per tahun yang harus dibayar pemerintah RI ke Amerika.

Seperti diketahui, saat ini terdapat 12 unit bantuan peralatan pendukung sistem pengawasan atau radar laut terintegrasi (Integrated Maritime Surveillance System/IMSS) dari pemerintah Amerika Serikat di alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) II. Gunanya untuk mengidentifikasi serta melacak kapal yang melintasi jalur tersebut.

Hasil indentifikasi itu berupa pengiriman informasi dan data elektronik kepada kapal lain dan stasiun pantai terdekat. Informasi yang bisa diperoleh dari radar tersebut seperti identifikasi posisi, tujuan, dan kecepatan yang dapat ditampilkan pada layar komputer atau ECDIS (Electronic Charts Display and Information System).

Keberadaan radar-radar tersebut memang membantu Indonesia untuk mendeteksi, melacak dan memonitor kapal-kapal yang melintasi perairan teritorial dan internasional, khususnya di ALKI II. Selain itu, IMSS pun dianggap penting karena dapat membantu aparat terkait memerangi pembajakan, pencurian ikan, penyelundupan, dan terorisme di wilayah perairan Indonesia serta kawasan perbatasan dengan negara tetangga.

Namun karena radar-radar tersebut merupakan hibah AS tak menutup kemungkinan si pembuat memiliki akses tersembunyi terhadap perangkat tersebut. Dengan begitu maka AS dapat mengakses informasi yang dideteksi radar tersebut.

Sistem IMSS mencakup Radar maritim, AIS (Automatic Indentification System) dan kamera jarak jauh yang terpasang di wilayah Selat Malaka, Batam dan Selat Makassar. Dengan memanfaatkan fasilitas internet dan peralatan yang sudah di miliki TNI-AL seperti radio dan komputer, TNI-AL bisa memiliki AIS yang terintegrasi dari Sabang sampai Merauke dan dapat terpantau secara real time dari Mabesal atau Kotama-Kotama lainnya.

Sumber : Jurnas

1 komentar:

  1. Tanpa mengesampingkan rasa hormat terhadap beliau!, saya berpendapat begini, yang namanya alat pertahanan dan keamanan/produksi militer itu pasti berbeda dengan sipil, dan alat ini, dihibahkan, dalam pikiran saya ada dua kemungkinan kalau suatu barang itu dihibahkan atau di jual dengan harga miring/gratis, barangnya sudah tidak sesuai dengan standar/ada catat, yang kedua ada "SESUATU" dalam produk itu!, dan hal ini tidak bisa hanya menggunakan kalimat "dijamin", harus dibuktikan dengan "riset", apakah benar alat ini tidak memberikan data kepada mereka?, yang kita harus garis bawahi adalah "inti dari perangkat teknologi militer itu" adalah " bagaimana mengetahui keadaan lawan selanjutnya kita lumpuhkan, dan bagaimana diri kita tidak diketahui", saya cenderung lebih condong gunakanlah produksi dalam negeri seperti Radar Isra, dll, toh kalo ilmuan kita diberi kesempatan mereka bisa sesungguhnya!!, salah satu contoh adalah senjata SS1 SS2,dll, ini bukti bila tenaga ahli kita diberi kesempatan, perhatian dan dukungan dana untuk riset, bukan tidak mungkin inonesia bisa memproduksi Radar dan bisa dijual kepada dunia, sebagai mana Senapan buatan pindad, dan tank anoanya..... semoga!

    BalasHapus