Jumat, Juli 15, 2011
0
TEL AVIV-(IDB) : Militer Jerman dan rezm Zionis Israel untuk pertama kalinya akan menggelar manuver bersama. 
 
IRNA melaporkan, kesepakatan itu diambil dalam kunjungan Menteri Pertahanan Jerman, Thomas de Maizière, ke Palestina pendudukan, kemarin (13/7). 

Dalam kunjungan perdananya ke Palestina pendudukan sejak tiga tahun terakhir, de Maizière terbang ke atas wilayah perbatasan Jalur Gaza dengan menggunakan helikopter. 

Namun de Maizière tidak menyebutkan tanggal pasti pelaksanaan manuver bersama itu dan hanya menyinggung bahwa manuver itu akan digelar segera. 

De Maizière tidak memberikan komentar apapun tentang masalah penjualan kapal selam tipe Dolphin dari Jerman ke Israel dan hanya menyatakan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan keterangan tentang hal ini kepada publik. 

Jerman hingga kini telah menjual lima kapal selam tipe Dolphin kepada Israel dan kali ini, Israel mengincar kapal selam keenam. Namun Tel Aviv meminta pemerintah Berlin untuk menanggung sebagian dana pembelian kapal selam tersebut. 

Pada saat yang sama, media massa Zionis menyebutkan, Jerman dan Israel juga sepakat untuk bersama-sama memproduksi sebuah rudal baru tipe dari udara ke darat bernama PILUM yang akan ditangani oleh perusahaan Diehl dari Jerman dan perusahaan Rafael dari Israel.

Basis sistem rudal tersebut berasal dari rudal Spice milik perusahaan Rafael, mampu membidik target dari jarak 100 kilometer. 

Rudal baru itu hanya dapat dipasang di jet tempur Eurofighter. Jet tempur itu saat ini dimiliki oleh Inggris, Jerman, Italia, Spanyol, Austria, dan Arab Saudi. Namun, hingga kini tidak jelas apakah Israel menyetujui penjualan rudal PILUM kepada Arab Saudi. 

Rudal PILUM dilengkapi dengan sistem GPS yang memungkinkan pilot mengikuti gerakannya dari jarak 100 kilometer. Diehl dan Rafael menyatakan akan menyesuaikan rudal PILUM agar dapat dipasang di pesawat tempur F-15 dan F-16.

Rudal tersebut dapat digunakan untuk berbagai target termasuk, kapal, radar, dan anti-udara. 

Jerman merupakan salah satu penyuplai senjata ke Israel dan pemerintahan Kanselir Angela Merkel, memasukkan keamanan Israel dalam prioritas doktrin keamanan dalam negeri Jerman. 

Dalam beberapa tahun terakhir, Jerman mendapat berbagai kritikan menyusul ekspor massif senjatanya ke Israel. Lembaga-lembaga internasional dan para pakar hukum menilai langkah pemerintah Jerman itu bertentangan dengan klaim Berlin soal upayanya mereduksi tensi di kawasan. 

Hingga kini tidak ada data statistik resmi soal penjualan senjata Jerman ke Israel. Namun berdasarkan berbagai pemberitaan yang ada, antara tahun 1998 hingga 2001, Jerman telah mengekspor senjata ke Israel senilai 900 juta dolar AS.

Sumber: Irib

0 komentar:

Posting Komentar