JAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Ka PMPP) TNI Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha KY, PSC menutup latihan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontigen Garuda (Konga) XXXII-A/Minustah (United Nations Stabilization Mission in Haiti) di Daerah Latihan PMPP TNI Sentul, Bogor – Jawa Barat, Rabu (20/4).
Gempa yang terjadi di Haiti pada tanggal 12 Januari 2010 merupakan suatu titik kulminasi dari serangkaian konflik internal yang terjadi di Haiti. Hal ini mengakibatkan Minustah memiliki mandat multidimensional, yaitu tidak saja menekankan pada penciptaan lingkungan yang aman dan stabil, melainkan pula upaya-upaya pelaksanaan pembangunan guna pulihnya seluruh aspek kehidupan di Haiti pasca gempa tersebut.
Demikian amanat Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah yang dibacakan oleh Ka PMPP pada saat upacara penutupan latihan penyiapan Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/Minustah 2011.
Hal ini menuntut kerjasama antar komponen baik militer maupun sipil. Untuk mengimplementasikan kondisi tersebut, Asops Panglima TNI menekankan kepada seluruh personel Satgas untuk meyakinkan diri masing-masing, bahwa kunci keberhasilan dari misi PBB yang bersifat multidimensional ialah terpeliharanya koordinasi, baik antar staf internal maupun dengan organisasi luar yang terkait dengan tugas pokok.
Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan rekonstruksi di daerah misi upaya-upaya koordinasi harus tetap terpelihara, khususnya koordinasi masalah pengamanan dan koordinasi tentang prioritas serta dukungan selama melaksanakan tugas pokok rekonstruksi.
Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan rekonstruksi di daerah misi upaya-upaya koordinasi harus tetap terpelihara, khususnya koordinasi masalah pengamanan dan koordinasi tentang prioritas serta dukungan selama melaksanakan tugas pokok rekonstruksi.
Asops Panglima TNI juga mengatakan bahwa, profesionalisme seorang prajurit selain dituntut harus ahli dalam bidang masing-masing, juga dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, baik dalam menjalankan tugas pokok maupun dalam kehidupan pribadi sesuai dengan kode etik prajurit.
Sambil menunggu saat pemberangkatan personel Satgas agar mempelajari secara lebih mendalam kode etik PBB (code of conduct) dan mengimplementasikan dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan kehidupan pribadi di daerah misi, dengan tidak meninggalkan jati diri sebagai prajurit Sapta Marga.
Sambil menunggu saat pemberangkatan personel Satgas agar mempelajari secara lebih mendalam kode etik PBB (code of conduct) dan mengimplementasikan dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan kehidupan pribadi di daerah misi, dengan tidak meninggalkan jati diri sebagai prajurit Sapta Marga.
Beberapa hal yang menjadi penekanan Asops Panglima TNI: Pertama, tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, sebagai landasan moral dan etika keprajuritan dalam pelaksanaan tugas.
Kedua, Pelihara dan gali secara lebih mendalam seluruh materi yang telah diterima dalam latihan guna memberikan nilai tambah kemampuan yang telah dimiliki yang akan berpengaruh langsung terhadap tugas pokok di daerah misi.
Kedua, Pelihara dan gali secara lebih mendalam seluruh materi yang telah diterima dalam latihan guna memberikan nilai tambah kemampuan yang telah dimiliki yang akan berpengaruh langsung terhadap tugas pokok di daerah misi.
Ketiga, Selalu pelihara dan tingkatkan kemampuan fisik guna mencapai kondisi stamina yang optimal dan selalu siap melaksanakan tugas di daerah misi. Keempat, Perhatikan faktor keamanan materiil yang menjadi tanggung jawabnya dan keamanan personel dalam setiap kegiatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan ditutupnya latihan ini, Satgas Kizi TNI siap diberangkatkan ke daerah operasi Haiti. Satgas Konga XXXII-A/Minustah yang akan diberangkatkan ke Haiti sebanyak 167 orang terdiri dari 144 orang personel Angkatan Darat, 20 orang Angkatan Laut dan 3 orang personel Angkatan Udara, dipimpin oleh Dansatgas Letkol Czi Winarno.
Sumber: Poskota
0 komentar:
Posting Komentar