Sabtu, Juni 07, 2014
5
JAYAPURA-(IDB) : Sikap Petugas Keamanan Papua Nugini (PNG) bikin kecewa. Sebab, mereka tidak merespons gangguan penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di pintu Perbatasan Wutung, Jayapura, Papua, pada Selasa (3/6). Apalagi, setelah penembakan yang menimpa salah satu anggota Pamtas 623/BW bernama Prada Malik, kelompok tersebut bebas masuk ke wilayah PNG tanpa ditindak keamanan setempat.


’’Kejadian itu pas di perbatasan. Tetapi, waktu di TKP, tidak dari petuas PNS yang menangkap,’’ ungkap Wakapolda Papua Brigjenpol Paulus Waterpau kepada wartawan setelah penandatanganan Pakta Integritas Akpol 2014 Rabu kemarin (4/6).


Padahal, lanjut dia, sudah ada komitmen bersama yang dibangun antara RI dan PNG. Apalagi sebelumnya Kapolda Sandaun telah melakukan pertemuan-pertemuan di wilayah Indonesia. ’’Jadi, seharusnya saling membantu menjaga keamanan karena kejadiannya bukan di hutan, melainkan di wilayah perbatasan itu,’’ jelasnya.

Paulus pun belum bisa memastikan penembak Malik itu merupakan kelompok lama atau baru. Alasannya, mereka langsung menghilang dengan masuk ke batas wilayah PNG. ’’Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak melalui kepala badan perbatasan karena dia yang memiliki kewenangan,’’ ucap lelaki dengan bintang satu tersebut. Sementara itu, Polda Papua, tambah Paulus, selalu menyiapkan kekuatan personel untuk pengamanan di wilayah Perbatasan RI-PNG.

TNI Rebut 2 Senjata Api Angggota OPM Di Papua

Anggota Satgas TNI yang bertugas di Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua berhasil melumpuhkan (tewaskan) salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan merebut 2 pucuk senjata api.

Kependam XVII/Cenderawasih Letkol Rikas Hidayatullah kepada detikcom mengungkapkan, Sabtu (7/6/2014) pagi anggota TNI yang sedang berpatroli di sekitar Tinggi Nambut, Puncak jaya, Papua berhasil melumpuhkan salah satu anggota separatis bersenjata OPM yang selama ini mengganggu di wilayah Tinggi Nambut, Puncak Jaya, Papua.

"Ya.. Tadi pagi anggota kita yang ada di Tinggi Nambut berhasil melumpuhkan satu anggota OPM dan berhasil mengambil 2 pucuk senjata api dari kelompok tersebut," ujarnya, Sabtu (7/6/2014).

Kelompok sipil bersenjata OPM tersebut merupakan kelompok TPN/OPM yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, bahkan mereka melakukan penembakan ke pihak keamanan yang bertugas di Tinggi Nambut.

"Kelompok itu yang sering melakukan penyerangan terhadap anggota kita maupun Polri disana," kata dia.  


Anggota TNI Yonif 751 Tembak Mati Komandan OPM

Anggota TNI dari Batalyon Infantri (Yonif) 751/Vira Jaya Sakti Kodam XVII/Trikora yang bertugas di Tingginambut Puncak Jaya berhasil menembak mati Komandan Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Papua, Sabtu (7/6/2014).

Kontak tembak tersebut terjadi sekitar pukul 05.00 pagi, dimana pada saat kejadian prajurit TNI sedang berpatroli di wilayah sekitar Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.

Dalam kontak tembak tersebut, prajurit TNI berhasil melumpuhkan salah satu komandan gerakan pengacau keamanan (a.n. Timika Wonda), yang selama ini mengganggu di wilayah Tingginambut serta berhasil merebut 2 pucuk senjata api laras panjang.

Kelompok sipil bersenjata OPM di Papua merupakan kelompok Tentara Pembebasan Nasional - Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) yang selalu mengganggu keamanan di wilayah Puncak Jaya, dan sering melakukan penembakan ke pihak keamanan serta penyerangan ke pihak anggota TNI maupun Polri yang sedang bertugas di Tingginambut, Puncak Jaya, Papua.




Sumber : JPNN

5 komentar:

  1. didor aja yang macem2, rakyat harus pinter jangan terprovokasi, dikit2 HAM. kalo masalah integritas negara, maka ini boleh dilakukan...

    BalasHapus
  2. saman nkri tampa peminpin ...jellas panglima tertinggi rakyat !!! tni lahirnya dari rakyat harus mengikuti perintah rakyat ...habisi penjajah asing itu jalan terbaik .!!!

    BalasHapus
  3. Bukan penjajah asing oom..... Tapi OPM itu sekelas GPK atau teroris. Klo penjajah asing yg riil yaa susah ditindak TNI krna bukan kekuatan bersenjata melainkan kekuatan ekonomi dan eksploitasi kekayaan alam "secara resmi".

    BalasHapus
  4. Pelajari senjata yang digunakan mereka, masuk ke daerah /kelompok mereka provokasi dengan senjata mereka didalam lingkungan mereka. jangan gunakan senjata TNI. . Untuk menjaga wilayah dan keamanan NKRI jangan terlalu takut dengan HAM. sepanjang datanya benar.

    BalasHapus
  5. Lakukan operasi dgn menggunakan helikopter tempur..siagakan 24 jam heli tempur di perbatasan..begitu mrk lari ke perbatasan gempur saja mrk itu

    BalasHapus